Terdapat berbagai ritual adat Jawa Kuno yang masih sangat melekat di masyarakat dan penuh filosofi, salah satunya puasa sebelum menikah.

Ritual ini seringkali disebut dengan istilah puasa mutih yang harus dilakukan dalam serangkaian adat pernikahan Jawa.

Puasa mutih mengharuskan calon pengantin mengonsumsi makanan dan minuman berwarna putih saja, seperti nasi putih, air mineral, putih telur, susu putih, gula pasir, dan lainnya.

Nah bagi Anda yang ingin mengetahui tata cara lengkap dan niat puasa sebelum menikah, yuk simak ulasan berikut!

Download aplikasi ruangmom

Manfaat Puasa Sebelum Menikah

Puasa mutih adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa saat akan melangsungkan prosesi pernikahan.

Sebelum mempelajari tata cara dan bacaan niatnya, ada beberapa manfaat puasa mutih yang perlu Anda ketahui.

Salah satunya yaitu, puasa mutih dipercaya bisa membantu memancarkan aura terbaik calon pengantin pria maupun wanita saat hari pernikahan.

Di samping itu, puasa mutih juga memiliki berbagai manfaat yang baik untuk kesehatan, di antaranya:

  • Membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
  • Mengurangi konsumsi lemak jahat.
  • Membantu penurunan kadar gula darah.
  • Membuang energi negatif yang ada di dalam tubuh.

Baca juga: 12 Pertanyaan Sebelum Menikah yang Wajib Didiskusikan!

Niat Puasa Sebelum Menikah

Fungsi puasa sebelum menikah adalah sebagai bentuk permohonan calon pengantin untuk kelancaran pelaksanaan serangkaian acara pernikahan serta rumah tangganya,

Sehingga, sama seperti ibadah puasa pada umumnya, Anda juga harus membaca niat puasa mutih saat akan menjalankannya.

Namun, berbeda dengan puasa yang diajarkan dalam agama Islam, niat ini harus dilafalkan menggunakan Bahasa Jawa.

Niat puasa sebelum menikah harus dilafalkan oleh calon mempelai saat setelah melakukan shalat Isya. Adapun bacaannya, yaitu:

Niat ingsun puasa mutih supados putih bathin kula, putih awak kula, putih kaya dining banyu suci karena Allah Ta’ala.

Artinya:

Saya berniat melakukan puasa mutih agar memiliki batin yang putih batin, putih badan saya, seperti air suci karena Allah Ta’ala.

Baca juga: 5 Bulan yang Baik untuk Menikah Menurut Islam, Ini Waktunya!

Tata Cara Puasa Sebelum Menikah

Anda perlu mengetahui tata cara puasa mutih yang benar dan sesuai aturan adat Jawa sebelum mulai melaksanakannya.

Hal pertama yang harus dilakukan oleh calon pengantin tentu saja membaca niat puasa sebelum menikah.

Menurut perspektif hukum agama Islam, puasa mutih tidak hanya perlu memperhatikan aturan makan saja, namun juga waktu pelaksanaannya.

Lalu, kapan waktu yang tepat dan berapa hari puasa sebelum menikah harus dilakukan?

Puasa mutih dianjurkan untuk dilakukan minimal empat puluh hari atau maksimal tiga hari sebelum pernikahan dilaksanakan.

Umumnya, puasa mutih ini harus dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut oleh calon pengantin, baik pria maupun wanita.

Jangka waktu puasa sebelum menikah ialah dari sebelum adzan Subuh hingga Maghrib, sama seperti ibadah shaum pada umumnya.

Saat berbuka, calon pengantin yang menjalankan puasa mutih disarankan berbuka dengan nasi putih dengan garam dan putih telur serta dilengkapi air putih atau susu.

Tetapi, ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa calon pengantin boleh makan kapan saja, namun harus tetap mengonsumsi menu berwarna putih.

Selain mengatur jenis menu makanan dan minumannya, calon pengantin juga dianjurkan untuk melakukan ibadah lain selama menjalankan puasa sebelum menikah.

Beberapa ibadah yang bisa dijalankan di antaranya, shalat Hajat sebanyak dua rakaat setiap malam dan memperbanyak bacaan dzikir.

Saat melakukan shalat Hajat, Anda dianjurkan untuk membaca Al-Fatihah dan Al-Ikhlas sebanyak 11 kali pada rakaat pertama.

Sedangkan di rakaat kedua, bacalah Al-Fatihah satu kali dan dilanjutkan Al-Insyirah sebanyak 11 kali.

Setelah itu, Anda bisa membaca dzikir yang bisa diamalkan saat melakukan puasa mutih:

Subhanallah, wal hamdulillah wa laailaaha illallahu allahu akbar

Bacaan dzikir tersebut dapat diamalkan setiap malam usai beribadah dan dilafalkan minimal sebanyak 313 kali.

Tujuan melakukan ibadah tersebut tentu saja agar mendapatkan keberkahan serta diberikan kelancaran untuk menjalankan puasa mutih.

Baca juga: Bacaan Ijab Kabul Mempelai Pria, Asal Usul dan Tata Caranya

Hukum Puasa Sebelum Menikah Menurut Islam

Puasa mutih adalah ritual yang dilakukan oleh masyarakat beraliran Jawa kuno, sehingga meskipun masih berhubungan dengan hukum agama Islam, namun pelaksanaannya tidak termasuk sebagai puasa sunnah.

Sehingga, dalam Islam, tidak ada istilah puasa mutih. Itu merupakan sebuah tradisi yang telah melekat secara turun-temurun dan dipercayai oleh masyarakat Jawa.

Terdapat sumber menyatakan bahwa setiap puasa yang dilakukan sesuai dengan hukum syariat dan tidak terdapat anjuran pelaksanaannya, termasuk pada kategori puasa sunnah mutlak.

Maka, dapat dikatakan bahwa pelaksanaan puasa sebelum menikah bukan merupakan hal yang dilarang oleh agama Islam.

Tidak masalah jika Anda ingin menjalankan puasa mutih dengan niat karena Allah sebelum menjelang hari pernikahan.

Anda bisa membangun keyakinan ketika menjalankan puasa sebelum menikah adalah untuk meredam hawa nafsu dan memohon perlindungan agar senantiasa terhindar dari bahaya.

Itulah informasi tentang puasa sebelum menikah mulai dari niat, tata cara, manfaat, beserta hukumnya menurut Islam yang dapat Mom ketahui.

Meskipun puasa ini merupakan ritual yang perlu dilakukan menurut adat, namun Anda juga perlu mempertimbangkan dari sudut pandang kesehatan.

Jadi, tidak ada salahnya untuk melakukan konsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi Anda tetap sehat selama berpuasa hingga menjelang hari pernikahan.

Semoga informasi yang diberikan bermanfaat, ya. Dapatkan lebih banyak artikel terkait pernikahan, kehamilan, serta parenting di blog RuangMom!

Baca juga: Cara Malam Pertama Seorang Muslimah yang Perlu Diketahui