Pernahkah Mom mendengar pantangan hamil untuk para suami? Konon, suami tidak boleh membunuh hewan, merendam pakaian terlalu lama, hingga larangan untuk berhubungan seksual. Apakah pantangan itu layak dipercaya? Kami menghimpun berbagai jenis pantangan hamil, dan mengecek kebenarannya. Apakah termasuk fakta, atau sekadar mitos?

Pantangan hamil: Suami tidak boleh membunuh hewan

Pantangan hamil yang mengatakan bahwa suami tidak boleh membunuh hewan selama Mom mengandung hanyalah mitos belaka. Mitos ini awalnya berasal dari masyarakat Jawa lalu menyebar ke daerah-daerah lain. Konon, bila Dad membunuh binatang selama Mom menjalani kehamilan, maka Si Kecil bisa terlahir tak sempurna atau cacat.

Faktanya, bayi yang terlahir tidak sempurna atau memiliki gangguan lebih dipengaruhi oleh nutrisi selama kehamilan, faktor genetik, gaya hidup, infeksi, dan pengaruh obat yang dikonsumsi. Bisa juga ada kelainan genetik bawaan yang diturunkan dari sisi Mom atau suami. Ibu hamil yang mengalami masalah kesehatan juga berpotensi melahirkan bayi dengan tumbuh kembang kurang sempurna.

Pantangan hamil: Suami tidak boleh menjahit kain dengan jarum

Sama dengan larangan untuk tidak membunuh hewan, menjahit menggunakan jarum konon bisa membuat bayi terlahir cacat. Padahal, tak ada hubungan antara aktivitas menjahit Dad dengan kehamilan Mom. Jadi jangan lekas percaya pantangan.

Pantangan hamil: Suami tidak boleh merendam cucian terlalu lama

Konon, bila suami merendam cucian terlalu lama, bisa menyebabkan bengkak pada kaki sang istri yang sedang hamil dan membuatnya sulit bergerak. Pandangan macam itu bersandar pada mitos ketimbang fakta.

Kaki bengkak saat hamil adalah hal yang wajar. Perubahan hormon dan bentuk tubuh akibat penyesuaian dengan janin dalam rahim, menyebabkan kaki Mom akan mengalami pembengkakan. Hal ini juga akan semakin dirasa ketika kandungan memasuki trimester akhir. Mom akan sulit bergerak karena perut yang semakin membuncit dan badan yang membesar.

Pantangan hamil: Tidak boleh melakukan hubungan seksual saat hamil

Masih banyak yang percaya jika istri sedang hamil, maka suami dilarang untuk minta ‘jatah’. Konon seks selama masa kehamilan dipercaya dapat mengganggu tumbuh kembang bayi. Pantangan hamil ini tentu saja menyiksa. Pasalnya, pasti ada satu waktu di tengah kehamilan, tatkala Mom ingin berhubungan seksual dengan suami, kan?

Jangan khawatir, mitos ini tidak terbukti benar. Seks selama hamil tetap diperbolehkan asalkan kandungan Mom baik dan sehat. Namun, perlu diperhatikan, ada usia atau fase kehamilan yang aman atau justru direkomendasikan untuk melakukan hubungan suami istri.

Pantangan hamil ini bisa berubah jadi fakta jika ditemukan masalah dalam kehamilan. Bisa jadi kondisi Mom tidak memungkinkan untuk melakukan hubungan seks. Bisa juga kondisi bayi yang terlalu lemah. Guna mengetahui situasi ini, sebelum melakukan hubungan seksual, Mom dan Dad bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Pantangan hamil: Suami tidak boleh bersikap kasar kepada istri

Pantangan hamil ini tentu bukan sekadar mitos. Namun larangan bersikap kasar berlaku kapan saja, tak sekadar saat hamil, tapi juga saat membesarkan dan mengurusi Si Kecil.

Bagaimanapun, ibu hamil butuh support system atau ruang interaksi yang nyaman dan mendukung. Dan, ingatlah Dad, kalian adalah support system utama bagi Mom. Dad harus menghadirkan suasana yang nyaman bagi Mom, mulai dari memberikan perhatian, kasih sayang, dan menghindari kekerasan fisik ataupun jiwa.

Situasi ini mungkin tak mudah. Pasalnya, selama kehamilan, Mom bakal mengalami lonjakan atau perubahan hormon. Jangan heran bila Mom gampang sedih atau marah, terutama pada trimester pertama. Pantangan hamil akan selalu ada selama masa kehamilan. Namun, tidak semua pantangan itu terbukti benar. Ada beberapa yang hanya mitos belaka. Jadi, lebih baik Mom berkonsultasi pada dokter jika ingin tahu hal-hal seputar kehamilan.