Toilet training adalah pelatihan wajib bagi anak agar bisa buang air besar (BAB) dan buang air kecil secara mandiri pada tempatnya.

Tentunya, setiap orang tua memiliki tips dan triknya sendiri untuk mengajari toilet training pada anak.

Yang pasti, toilet training membutuhkan kesiapan dari kedua pihak lho, yaitu dari pihak orang tua dan anaknya.

Pasalnya, toilet training perlu dilakukan secara rutin, agar anak mudah terbiasa dengan rutinnya. Apabila Mom atau Dad tidak sempat melatih anak secara rutin, proses toilet training akan memakan waktu yang lebih panjang.

Lalu, anak pun harus siap. Setiap anak memiliki kecepatan tersendiri, namun diketahui otot yang mengatur dubur anak baru matang saat usia 18-24 bulan. Dengan itu, pada umumnya, toilet training baru bisa dimulai saat anak sudah berusia 2 tahun.

Apabila si kecil memiliki kelainan seperti keterlambatan perkembangan, maka toilet training harus mulai lebih lambat, sesuai dengan perkembangan anak.

Jika Mom memulai toilet training terlalu cepat tanpa mempertimbangkan kesiapan si kecil, Mom dan si kecil akan menghabiskan waktu banyak secara sia-sia. Tentunya, Mom dan si kecil juga akan merasakan putus asa dan stress yang tidak diperlukan.

Itulah pelajaran yang dialami oleh Mom Tari. Merasa pede untuk memulai toilet training, Mom Tari memulai toilet training anak pertamanya pada usia 1.8 tahun.

Berkali-kali, Mom Tari mencoba, dan ternyata, anaknya masih terlalu muda.

Apakah pengalaman toilet training anak Mom Tari? Mari simak CeritaMom terbaru kali ini!

Pengalaman Toilet Training Mom Tari

Halo Mom, aku mau sharing tentang pengalaman toilet training anak pertamaku.

Kebetulan anakku usia 1.5 tahun sudah lancar bicara dan sudah tahu kalau dia pup atau pipis.

Jadi, pada saat usia usia 1.8 tahun, aku coba toilet training, tapi belum berhasil karena si kecil masih belum bisa merasakan bagaimana rasanya ingin ke toilet.

Aku pun merasa kelelahan setelah beberapa kali gagal akhirnya aku putuskan untuk tidak melanjutkannya.

Setelah aku baca-baca artikel dan juga sharing tentang toilet training kepada komunitas parenting Ruangmom, optimalnya memang dilakukan saat si kecil usianya lebih dari 24 bulan! Setelah melihat ciri2 kesiapan toilet training sepertinya anakku memang belum siap.

Setelah anakku usia 27 bulan saya coba toilet training lagi. Alhamdulillah lebih mudah, karena dia udah bisa buka celana sendiri kadang dia sudah bisa ke toilet sendiri. Jadi trainingnya lebih cepat hanya 2 minggu sudah bisa lepas pampers.

Begitu ceritanya Mom, semoga bermanfaat. 🤗

Agar pengetahuan tentang parenting semakin mantap, yuk bergabung di Komunitas Ruangmom! Mom bisa sharing dan bertanya dengan Mom lain mengenai parenting dan topik lainnya.

Sampai jumpa di CeritaMom berikutnya!