Bolehkah bayi pakai bedak? Mungkin pertanyaan ini sering terlintas di benak Anda. Yup, pemakaian bedak pada bayi adalah salah satu hal yang umum dilakukan oleh para ibu kepada anaknya. Namun, sebenarnya amankah bayi pakai bedak?

Dalam sebuah penelitian, sebanyak 92% ibu di Indonesia secara rutin memakaikan bedak pada di kecil seusai mandi.

Tak sedikit yang mempercayai jika memakaikan bedak tabur pada bayi dapat menjaga kesegaran kulitnya, menjaga tubuh tetap wangi dan mencegahnya berkeringat.

Namun, mengaplikasikan bedak kabarnya dapat menyebabkan masalah pada sistem pernapasan. Di mana serbuk bedak bisa terhirup ketika si kecil mengambil napas. Benarkah begitu? Cek faktanya di sini.

Bolehkah bayi pakai bedak?

Bolehkah bayi pakai bedak? Meskipun sebagian mengatakan bahwa bedak tabur dapat mengganggu sistem pernapasan anak, namun sebenarnya tak ada peraturan resmi yang membahas tentang larangan pemakaian bedak pada bayi.

Bahkan tak sedikit yang beranggapan bahwa bedak dapat meredakan gatal-gatal di kulit si kecil.

Nah agar tidak bingung dan menimbulkan kekhawatiran, Mom bisa mengganti bedak tabur dengan bedak cair.

Rupanya bedak cair terbukti lebih aman dan tidak menyebabkan risiko gangguan pernapasan karena tidak bertekstur bubuk dan tidak mengandung partikel.

Manfaat pemakaian bedak pada bayi

Orang tua mengaplikasikan bedak bukan tanpa tujuan. Bedak membuat anak menjadi lebih harum dan segar. Selain itu, bedak mampu membantu mengurangi iritasi akibat gesekan pada kulit mengingat kulit bayi masih sangat sensitif.

Beberapa bedak juga memberikan sensasi sejuk dan dapat menyerap keringat berlebih pada bayi. Sehingga membuat bayi yang aktif tetap nyaman beraktivitas sepanjang hari. Selain itu terdapat manfaat lain dari penggunaan bedak pada si kecil, diantaranya: - Bayi lebih wangi karena beda mempunyai bau harum yang khas - Membantu mengurangi gatal pada bayi - Sebagai pelindung kulit bayi yang masih sensitif

Risiko pemakaian bedak pada bayi

Banyak pendapat yang menunjukkan pro kontra dari pemakaian bedak bayi, namun di Indonesia sendiri penggunaannya masih tetap popular. Banyaknya iklan di TV juga semakin meyakinkan orang tua mengenai amannya menggunakan bedak bayi.

Namun, Mom harus tetap berhati-hati ketika mengaplikasikan bedak pada buah hari, khususnya bedak tabur jika tidak ingin anak tercinta mengalami masalah-masalah berikut.

1. Masalah pernapasan

Bedak bayi terbuat dari partikel-partikel halus yang mudah tersebar jika terbawa udara sehingga tidak menutup kemungkinan terhirup oleh bayi.

Sistem pernapasan dan paru-paru bayi yang belum sekuat orang dewasa dapat menimbulkan risiko masalah pernapasan akibat partikel yang ada pada bedak bayi.

Terlebih jika sudah banyak partikel yang mengendap dalam paru-parunya. Menakutkan bukan, Mom?

2. Kulit menjadi kering dan iritasi

Orang tua banyak yang mempercayai bahwa menggunakan bedak bayi dapat melindungi kulit dari iritasi, gatal-gatal, ruam popok, dan keringat berlebih. Namun, bedak justru dapat memicu timbulnya masalah berikut.

Kulit bayi masih sangat sensitif sehingga bahan-bahan dalam bedak seperti pewangi dan talkum berisiko membuatnya iritasi. Bedak juga dapat menyerap kelembaban kulit hingga akhirnya kulit bayi menjadi kering dan gatal.

3. Kanker

Talkum merupakan salah satu bahan yang terkandung dalam bedak bayi. Bedak yang terdapat kandungan talcum di dalamnya mengandung bahan-bahan kimia seperti silikon dan asbestos yang bersifat menyebabkan kanker.

Penelitian di American Cancer Society menyebutkan bahwa bedak dengan bahan talcum dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru dan kanker Rahim pada orang dewasa.

Meski sampai saat ini belum diketahui adanya kasus kanker pada bayi yang diakibatkan oleh bedak, namun penggunaannya perlu diwaspadai.

Tak hanya itu, terdapat bayi dengan kondisi tertentu yang lebih rentan terhadap risiko bahaya bedak bayi. Seperti bayi prematur, bayi dengan penyakit jantung bawaan, bayi yang memiliki penyakit keturunan seperti asma, dan bayi yang pernah terkena virus sinsisial pernapasan (RSV).

Baca juga: 7 Penyebab & Cara Mengatasi Kulit Kering pada Bayi

Cara aman pemakaian bedak pada bayi

Jika Mom ingin menggunakan bedak pada si kecil, sebenarnya boleh-boleh saja. Namun perlu diperhatikan 7 hal berikut :

1. Meneliti kandungannya

Sebelum membeli bedak bayi, hendaknya Mom meneliti dahulu kandungan yang terdapat di dalamnya. Pastikan si kecil tidak memiliki alergi terhadap kandungan-kandungan tersebut.

Pilih produk yang sudah teruji aman untuk bayi. Pilihlah bedak yang terbuat dari bahan mineral yang lembut dan netral.

2. Tuang di tangan terlebih dahulu

Usahakan untuk tidak menuangkan bedak langsung ke kulit bayi, apalagi di dekat wajahnya. Karena jika Mom menuangkannya langsung di dekat wajah bayi, partikelnya akan lebih mudah dihirup oleh bayi.

Mom bisa menuangkannya terlebih dahulu di tangan, ratakan dengan kedua telapak tangan, lalu tepuk-tepuk perlahan ke kulit bayi.

3. Hindari wajah, lipatan kulit, dan kelamin

Mom sebaiknya tidak memakaikan bedak di daerah wajah agar tidak mudah terhirup. Hindari juga pemakaian bedak pada bayi di area kelamin dan area lipatan kulit seperti lengan, ketiak, dan lipatan paha.

Mengaplikasikan bedak di area lipatan cenderung membuat bedak menempel ketika bayi berkeringat dan menyebabkan iritasi.

4. Bersihkan sisa bedak pada kulit bayi

Saat berkeringat, bedak akan mengendap di bagian-bagian lipatan kulit bayi, sehingga ia berisiko mengalami iritasi atau alergi. Pastikan Mom selalu membersihkan sisa-sisa bedak yang menempel ketika mandi atau mengganti popoknya.

5. Rutin mengganti popok

Untuk menghindari popok yang lembab, sebaiknya Mom sering mengganti popok si kecil. Bersihkan area popok dan biarkan kering alami terkena udara dibanding memakaikannya bedak. Setelah itu, kenakan popok baru dan aplikasikan sedikit bedak bayi.

6. Hindari memberi bedak saat bayi berkeringat

Bedak yang bercampur dengan keringat bisa menyumbat saluran keringat dan dapat menyebabkan biang keringat.

7. Hindari memberi bedak pada bokong bayi setelah buang air kecil maupun besar

Mom hanya perlu membersihkan area bokong dan kemaluan bayi dengan handuk hangat, serta memberikannya krim khusus untuk mencegah terjadinya ruam popok. Jadi, jawaban dari bolehkah bayi pakai bedak adalah boleh, asalkan digunakan secara tepat. Apabila Anda masih merasa ragu dan khawatir, maka bedak cair bisa menjadi alternatifnya.

Baca juga: Cara Mengatasi & 6 Obat Biang Keringat pada Bayi, Manjur!