Overstimulasi adalah cara yang kurang bijak, karena membuat bayi merasa tidak nyaman. Alih-alih membuat bayi mempelajari banyak hal, malah dapat menimbulkan banyak hal negatif pada tumbuh kembang anak. Namun, Anda tak perlu khawatir, karena artikel ini akan bantu mengenal dan memberikan solusinya!

Kalkulator nama bayi

Sekilas tentang Overstimulasi pada Bayi

Pada dasarnya, pemberian stimulasi pada bayi akan membantu anak merekam berbagai aktivitas untuk merangsang tumbuh kembangnya. Sayangnya, stimulasi yang terlalu massive, akan membuat bayi terbebani, sehingga mudah lelah dan terjadi tantrum.

Secara teknis, masa pertumbuhan memang menjadi waktu terbaik memberi stimulasi ke bayi melalui berbagai hal, mulai stimulasi gerak, suara, pengenalan tekstur, dan lainnya. Namun, perlu Anda ingat, setiap anak bisa berbeda daya serap terhadap stimulasi.

Terlalu terpaku terhadap saran dari tokoh motivator, para ahli, maupun orang tua Mom, membuat Anda sebagai orang tua sadar bahwa tindakan berlebihan dapat berbahaya bagi tumbuh kembang anak. Seperti banyak kasus terjadi, yang berdampak pada tantrum berlebih, sakit, atau tidak nyaman.

Tanda Bayi Overstimulasi

Karena dapat memberikan dampak negatif pada anak, ada baiknya Mom perhatikan beberapa tanda berikut saat memberikan treatment stimulasi pada bayi:

  • Bayi terlihat lelah dan hilang konsentrasi.
  • Mulai rewel dan cenderung tantrum, yang sulit untuk ditenangkan.
  • Menguap, mengulet, atau merengek lebih sering dari biasanya.
  • Menangis lebih dari biasanya, nada tangisan bayi juga berubah tidak seperti biasanya
  • Terlihat kesal dan memalingkan kepalanya, atau bahkan mulai menghindari kontak mata.
  • Mencari pelarian dengan menjauh dari orang tua yang memberikan stimulus atau menolak ajakan.
  • Bergerak dengan cara tersentak-sentak atau mulai membanting dan memukulkan benda yang ada disekitarnya
  • Mulai mencari pelampiasan, bahkan dapat memukul diri sendiri, seperti memukul kepala secara berulang.

Penyebab Overstimulasi

Sebenarnya ada banyak indikasi yang dapat menjadikan bayi mengalami masalah ini, seperti halnya:

1. Lingkungan yang Kurang Nyaman

Alasan pertama yang mungkin terjadi adalah karena lingkungan kurang nyaman, misal jika lokasi terlalu bising atau tidak mendukung anak untuk eksplorasi, overstimulasi bisa terjadi.

Bahkan, lingkungan yang terlalu berisik atau terlalu banyak orang juga bisa jadi penyebab anak merasa tidak nyaman dengan lingkungan.

2. Screen Time Berlebih

Ada kalanya saat kedua orang tua harus bekerja atau beraktivitas secara bersamaan, waktu dengan anak akan berkurang. Sehingga, banyak yang melarikan tanggungjawab dengan memberikan gadget sebagai pengalihan.

Meskipun gadget termasuk stimulus, namun hanya bersifat satu arah. Nah, jika waktu melihat layar terlalu lama, maka anak akan cenderung menerima terlalu banyak informasi dan menjadikannya overstimulasi.

Baca juga: Inilah Dampak Screen Time untuk Anak dan Cara Membatasinya

3. Rutinitas yang Berubah atau Terlalu Banyak

Niat hati ingin mengajarkan banyak hal, terkadang orang tua terlalu banyak memberikan aktivitas pada anak. Padahal, anak juga butuh waktu istirahat dan makan, bahkan harus teratur. Jika kegiatan terlalu random dan berubah-ubah, atau rutinitas terlalu padat, bayi akan lebih cepat lelah dan mudah bosan!

Dampak Overstimulasi pada Tumbuh Kembang Bayi

Sebenarnya, dari banyaknya contoh over stimulasi pada bayi, terdapat dampak yang bisa cukup berbahaya untuk tumbuh kembang anak, seperti halnya:

  • Gangguan tidur atau insomnia, yang dapat mempengaruhi kualitas tidur dan rutinitas tidur yang berubah. Hal ini bisa menimbulkan tantrum dan bayi kurang fokus, karena mudah lelah.
  • Terlambat berbicara juga dapat menjadi salah satu dampak, karena bayi yang mengalami masalah ini cenderung lebih sulit untuk fokus dan memproses informasi.
  • Sulit ditenangkan saat tantrum, yang dapat memicu gejala baby blues pada orang tua dan anak!
  • Tidak mau memiliki kontak dengan orang tua, karena bayi yang mengalami overstimulasi cenderung lebih sensitif terhadap rangsangan. Sehingga, akan lebih sulit untuk merasa nyaman dengan kontak fisik, yang bisa menjauhkan hubungan batin orang tua dan anak di masa mendatang.
  • Meningkatkan produksi hormon kortisol, yaitu hormon stres, yang dapat mempengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk perkembangan otak.
  • Meningkatkan risiko gangguan perkembangan dan kesehatan lainnya, hingga memicu gejala stunting.

Cara Mengatasi Bayi Overstimulasi

Sebenarnya, ada beberapa cara yang bisa Anda coba untuk memberikan pertolongan pertama hingga mengatasi masalah ini, contohnya dengan:

1. Buat Bayi Lebih Nyaman

Mulailah dengan membuat bayi nyaman, dengan memindahkan ke lingkungan yang lebih baik, mengganti popok, memberikan mainan, atau mengajaknya istirahat. Berikan waktu agar bayi tenang, serta berikan pelukan agar bayi merasa aman.

2. Jauhkan Bayi dari Pemicu Overstimulasi

Bayi bisa mengalami masalah ini karena kegiatan maupun benda yang jadi pemicunya, jadi coba jauhkan dari pandangan bayi dan alihkan dengan hal lainnya. Jangan paksa bayi untuk tenang, beri waktu untuk meluapkan emosinya! Jika sudah reda, beri susu atau buat anak istirahat sejenak!

3. Skin to Skin dengan Bayi

Selain untuk bonding dengan anak, skin to skin dapat memberikan emosi positif dan menenangkan anak. Konsep ini sama seperti saat anak baru lahir dan berada pada dekapan Mom saat mencari susu tanpa terhalang pakaian untuk pertama kali. Namun untuk ayah, pelukan sepertinya sudah lebih dari cukup

4. Alihkan saat Bayi Sudah Mulai Tenang

Jika tanda overstimulasi muncul, biarkan bayi melakukan apa yang dimau, termasuk memberi waktu untuk menangis dan meluapkan emosinya. Setelah tenang, coba alihkan fokus bayi untuk bersenang-senang, bercanda, atau jalan-jalan dengan kereta bayinya.

5. Stay Calm dan Jangan Paik

Alasan utama kenapa masalah seperti ini bisa menjadi sangat besar adalah karena orang tua panik, sehingga tak bisa berpikir jernih. Bahkan, jika Mom memiliki riwayat baby blues, bisa jadi masalah seperti ini berdampak juga kepada mental orang tua!

Kini Mom Sudah Lebih Tahu Apa Itu Overstimulasi!

Dapat Mom simpulkan bahwa kasus overstimulasi terjadi karena bayi terlalu banyak menerima informasi, yang mungkin sudah tidak mampu dicerna, karena satu dan lain alasan. Dengan memahami penyebab dan cara mengatasinya, Mom bisa lebih tenang jika tanda-tanda tersebut, jika sudah mulai muncul pada bayi!