Pengelolaan bentuk-bentuk risiko yang memiliki hubungan dengan operasional bank sesuai prinsip mengontrol risiko pembiayaan terkait risiko kredit, financial futures, risiko suku bunga cegah risiko (hedging), dan juga batas atas suku bunga (interest rate caps), bertujuan mengendalikan dana, anggaran bunga, dan membatasi tekanan perubahan tingkat suku bunga (risk management).

(Otoritas Jasa Keuangan)

Apa Itu Manajemen Risiko?

Manajemen risiko merupakan proses perencanaan, pemantauan, pengaturan, serta mengelola risiko potensial yang bertujuan meminimalisir dampak negatif dan mungkin terjadi pada suatu organisasi atau perusahaan.

Manajemen risiko yang bersifat efektif dapat membantu mengidentifikasi apa saja risiko yang menjadi ancaman paling besar bagi perusahaan, juga memberi panduan cara menanganinya. Tujuan manajemen risiko dibuat adalah untuk melindungi perusahaan dan atau organisasi meliputi reputasi, karyawan, properti, dan lain-lain.

Tujuan Manajemen Risiko

Tujuan-tujuan yang mungkin bisa dicapai oleh perusahaan ketika melakukan manajemen risiko diantaranya adalah:

  • Ada perlindungan ketika muncul kemungkinan risiko dalam perusahaan.

  • Ketika terjadi force majeure, rencana keuangan perusahaan tidak akan terganggu.

  • Perlindungan yang diberikan untuk perusahaan dari tingkatan risiko signifikan yang menghambat proses perusahaan mencapai tujuannya.

  • Membantu perusahaan dalam proses pembuatan kerangka kerja yang merupakan bagian proses bisnis dan fungsi.

  • Mendorong pihak manajemen untuk bersikap proaktif mengurangi potensi risiko.

  • Memberi peringatan dalam menghadapi risiko perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama.

  • Peningkatan kinerja perusahaan melalui metode pemberian informasi tingkat risiko melalui peta risiko.

  • Kemampuan individu dan manajemen dibangun untuk memahami risiko serta pentingnya manajemen risiko.

Cara Melakukan Manajemen Risiko

Manajemen risiko tidak dapat dilakukan begitu saja pada perusahaan. Ada cata-cara untuk melakukannya seperti di bawah ini.

  • Mencatat hal-hal yang dapat memicu timbulnya risiko, seperti konfik antar karyawan, pengeluaran perusahaan, biaya produksi, dan lain sebagainya.

  • Urutkan risiko tersebut dari yang paling rendah ke yang paling tinggi.

  • Lakukan kontrol terhadap hal-hal yang memicu risiko tersebut dengan cara seperti loss prevention atau loss reduction.

  • Melakukan evaluasi terhadap hal-hal di atas untuk mencari jalan keluar atas resiko tersebut.