Mom tentu pernah mendengar bahwa mainan edukatif untuk bayi usia 0-12 bulan bisa membantu mengembangkan fungsi dan keterampilan motorik balita. Faktanya, berbagai penelitian menunjukkan bahwa mainan memiliki peran penting dalam proses pertumbuhan anak, khususnya pada usia dini.

Kalau Anda ingin memaksimalkan perkembangan pada usia dini, Anda perlu memilih mainan yang tepat. Supaya tidak salah kaprah, mari simak penjelasan yang lebih mendalam tentang mainan edukatif di artikel kali ini.

Kalkulator Finansial

Mengapa Mainan Edukatif untuk Bayi Penting Bagi Perkembangan Anak?

Anda mungkin melihat bahwa anak-anak pada usia 0-12 bulan mulai menunjukkan rasa ingin tahu akan segala sesuatu di sekeliling mereka. Perasaan tersebut terlihat dari cara mereka merespon berbagai hal, baik terhadap suara, gerakan, hingga warna atau bentuk yang mereka lihat.

Secara alami, rasa ingin tahu tersebut mendorong eksplorasi secara aktif. Kondisi ini memang merupakan bagian dari masa pertumbuhan mereka.

Sejatinya, perkembangan otak anak ternyata sudah dimulai semenjak usia kehidupan dini pada bayi. Mainan edukatif untuk bayi memberikan berbagai manfaat terhadap proses perkembangan tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan IQ

Pemanfaatan mainan yang tepat pada usia dini adalah salah satu cara mempunyai anak cerdas. Pasalnya, pilihan mainan yang tepat akan membantu anak membangun keterampilan motorik halus, keaksaraan, dan juga kemampuan mengingat. Ketiga keterampilan ini berpengaruh pada perkembangan IQ.

Mainan memberikan kesenangan tersendiri sehingga anak-anak bisa mempelajari dan menguasai ketiga keterampilan tersebut dalam jangka waktu yang panjang.

2. Menumbuhkan Kecerdasan dalam Menyelesaikan Masalah

Beberapa jenis mainan melatih anak untuk mengikuti tahapan tertentu dalam menggunakannya atau membuat mainannya berfungsi. Tidak hanya itu, tingkat kesulitan mainan edukatif bayi 0-12 bulan juga bertingkat.

Faktor-faktor seperti ini dapat membantu anak melatih konsentrasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah. Selain itu, aspek tingkat kesulitan juga merangsang daya imajinasi dan menstimulasi kreatifitas anak.

3. Menajamkan Fungsi Indra

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, mainan edukatif juga membantu merangsang perkembangan motorik balita, baik yang halus maupun kasar. Bunyi, warna, bentuk, dan tekstur setiap mainan membantu mereka mengenal berbagai hal serta perbedaannya dengan berbagai indra pada tubuh mereka.

Hasilnya, anak akan terlatih membedakan fungsi indra tubuh yang turut mendorong optimasi fungsi indra-indra tersebut.

4. Memupuk Perkembangan Emosional dan Sosial

Pada tahap tertentu, permainan akan menuntut interaksi antara anak dengan orang lain, baik yang sebaya maupun lintas usia. Interaksi dengan mainan dan lawan main dapat memicu berbagai jenis emosi, contohnya bahagia, marah, bahkan sedih dan tangis.

Aktivitas ini melatih kecerdasan emosional anak, serta keterampilan sosialnya semenjak dini.

Tahapan Perkembangan dan Bermain Pada Anak

Agar dapat memfasilitasi perkembangan anak sebaik mungkin, Mom perlu mengetahui bahwa perkembangan anak berbeda sesuai dengan usia mereka. Oleh karenanya, Mom perlu memilihkan mainan edukatif untuk bayi sesuai dengan usia dan tahapan tumbuh kembang mereka.

1. Usia 0 - 9 bulan

Pada rentang usia ini, bayi perlu rangsangan untuk membantu perkembangan penglihatan mereka. Tidak hanya itu, mereka juga akan memulai tahap untuk menggerakan tubuh hingga dapat duduk, merangkak, dan merambat.

Kekuatan fisik mereka akan mulai berkembang di usia sekitar 4 bulan, sehingga mereka mulai berusaha meraih dan menggenggam objek yang mereka lihat. Pada 6-7 bulan, umumnya, bayi mulai bisa menggerakan dan memindahkan benda di anggota tubuh mereka.

2. Usia 9 - 18 bulan

Secara umum, mulai usia 9 bulan, kekuatan fisik anak makin meningkat. Mereka mungkin saja sudah bisa mengangkat, menarik atau menggunakan alat untuk membantunya mengambil benda yang berukuran kecil untuk ukuran usia mereka.

7 Variasi Mainan Edukatif Bayi 0 - 12 Bulan

Nah, setelah mengetahui manfaat dan tahap perkembangan bayi usia 0 - 12 tahun, selanjutnya Mom bisa memilih beberapa jenis mainan yang sesuai. Pilihlah mainan yang dapat membantu menstimulasi fungsi panca indra, sekaligus fasilitas untuk anak Anda melakukan eksplorasi secara aktif dan positif.

Jangan lupa, mainan harus aman dan tidak membawa dampak negatif pada kesehatan fisik maupun mental anak. Berikut ini beberapa variasi mainan yang kami rangkum dari berbagai sumber.

1. Mainan Gantung

Salah satu objek yang umum ada di area kamar, ranjang atau di bagian stroller anak adalah dekorasi gantung. Secara umum, mainan gantung ini mungkin hanya dianggap sebagai hiasan saja.

Sebaliknya, dekorasi pada fasilitas anak (nursery mobile) berupa objek yang bergerak ini dapat membantu merangsang fungsi penglihatan dan melatih fokus dan konsentrasi.

Tetapi, Mom perlu memperhatikan letaknya. Cobalah untuk mengatur jarak antara mainan gantung agar tidak terlalu dekat dengan posisi kepala dan mata bayi sebab dapat mengganggu kenyamanan bayi Anda.

2. Mainan dengan Kaca Plastik

Kaca pada mainan berfungsi merefleksikan bentuk wajah dan tubuh. Objek seperti ini dapat Mom manfaatkan untuk membantu bayi mengenali ekspresi, bentuk dan bagian tubuh dan wajahnya sendiri.

Aktivitas sederhana seperti ini dapat menjadi peluang Anda untuk menyebutkan nama-nama anggota tubuh, wajah, dan juga ekspresi pada bayi. Dengan mengenalkan anggota tubuh, maka bayi mulai familiar dengan hal-hal tersebut.

3. Buku Kain

Ketika mencapai usia lima bulanan, anak mulai terdorong untuk meraba dan merasakan perbedaan tekstur. Untuk mendukung perkembangan indra perabanya, gunakan saja buku kain sebagai opsi mainan edukatif untuk bayi Anda.

Benda seperti buku kain dapat mengenalkan tekstur halus yang berbeda-beda. Ditambah dengan warna yang menarik, buku kain membantu kreativitas dan keterampilan motorik anak bisa berkembang.

4. Teether

Mom akan menemui masa ketika bayi mulai suka memasukan benda ke mulut dan berusaha mengunyahnya. Tahapan ini merupakan bagian normal dalam perkembangan anak.

Oleh karenanya, siapkan teether dengan tekstur dan bahan aman dan sesuai usia bayi. Teether membantu menstimulasi aktivitas lidah bayi yang dapat berpengaruh pada kemampuan berbicara kelak.

Selain itu, jika sudah masanya tumbuh gigi, teether membantu bayi mengatasi rasa tidak nyaman sebagai gejala pertumbuhan gigi susunya.

5. Sensory Balls

Variasi mainan edukatif bayi 0-12 bulan berikutnya adalah sensory ball. Bola yang bertekstur berfungsi merangsang motorik bayi. Selain itu, ketika bayi sudah mulai duduk dan merangkak, bermain dengan bola dapat membantu mereka lebih aktif.

Bermain bola pada umumnya bagus untuk perkembangan otot serta melatih koordinasi tangan dan mata.

6. Ring Stack (Cincin Susun)

Jika Anak Mom sudah mulai bisa duduk, mainan cincin susun ini bisa jadi aktivitas yang menyenangkan sekaligus mencerdaskan. Fungsi mainan ini tidak hanya untuk fisik bayi, yaitu mengasah kemampuan motorik halus.

Di saat yang sama, Mom bisa mengenalkan warna dan perbedaan ukuran cincin pada bayi. Ajarkan kepada mereka bahwa setiap warna memiliki ciri masing-masing agar terbiasa dengan perbedaan warna di setiap benda.

7. Mainan Pulls and Push (Tarik dan Dorong)

Troli mainan, mobil-mobilan yang ditarik, kendaraan mainan seperti kuda jungkat-jungkit, juga baby walker cocok untuk Mom berikan pada bayi yang sudah mulai latihan berjalan.

Mainan yang membutuhkan gerakan menarik dan mendorong bisa mengasah keseimbangan juga perkembangan otot besar. Pastikan untuk mendampingi anak ketika menggunakan mainan seperti ini, ya, Mom.

Bolehkah Menggunakan Gadget untuk Anak Usia Dini?

Mendampingi proses tumbuh kembang anak menggunakan mainan edukatif bayi pada usia 0-12 bulan memang bisa sangat melelahkan. Tidak jarang, orang tua memilih jalan pintas dengan menggunakan teknologi berupa gadget.

Tetapi, seperti yang telah disinggung sebelumnya, masing-masing anak melalui tahap perkembangan yang berbeda sesuai usianya.

Walaupun akan ada perbedaan bagi setiap anak, tetapi ada dampak gadget pada anak usia dini yang berisiko buruk pada tahap berbagai aspek dan tahap perkembangan selanjutnya. Jadi, akan lebih baik untuk memanfaatkan mainan edukatif dalam merangsang pertumbuhan serta selalu dampingi mereka di waktu emas ini, ya!