Alergi dingin adalah reaksi kulit yang timbul beberapa saat setelah merasakan suhu dingin, baik melalui udara maupun air. Saat bereaksi, kulit biasanya mengalami gatal-gatal dan menjadi merah.

Pantangan alergi dingin sendiri tentunya adalah suhu udara atau cuaca yang terlalu dingin. Itulah sebabnya faktor pemicu reaksi ini biasanya muncul saat berenang, mandi pagi, berada di ruangan ber-AC, dan lainnya.

Penyebab alergi dingin

Sebenarnya, belum diketahui pasti mengapa udara dapat membuat reaksi alergi. Namun, seseorang dengan kulit sensitif diduga sebagai salah satu faktor penyebabnya. Tubuh mereka akan melepaskan zat kimia histamin saat terpapar suhu dingin sehingga mengakibatkan reaksi alergi.

Beberapa faktor lain yang menimbulkan risiko alergi antara lain sebagai berikut.

1. Menderita penyakit

Apabila Anda menderita penyakit tertentu, seperti hepatitis atau kanker, maka alergi terhadap dingin akan lebih rentan terjadi, Mom.

2. Usia

Mom, anak-anak merupakan kelompok usia yang paling sering mengalami alergi. Untuk itu, penyebab alergi dingin pada bayi dimungkinkan karena faktor usia dan kulitnya yang masih sensitif. Meski demikian, biasanya alergi akan sembuh dengan sendirinya seiring pertumbuhannya.

3. Keturunan

Selain usia, biasanya penderita alergi dingin pada bayi juga disebabkan oleh riwayat keturunan. Jika Mom atau Dad memiliki alergi ini, maka anak juga lebih berisiko mengalami alergi yang sama.

Ciri-ciri alergi dingin

Ciri-ciri alergi yang dirasakan setiap orang umumnya berbeda-beda, mulai dari ringan hingga berat. Adapun gejala alergi ringan antara lain sebagai berikut.

  • Pembengkakan pada mulut saat mengonsumsi minuman atau makanan dingin
  • Kulit mengalami kemerahan sekaligus rasa gatal ketika terpapar suhu dingin
  • Terjadinya pembengkakan pada kaki atau tangan saat menyentuh benda dingin
  • Timbul bentol merah pada kulit atau biduran
  • Saat gejala memburuk, kulit terasa hangat

Lain halnya dengan gejala ringan, ciri-ciri alergi dingin yang sudah parah di antaranya:

  • Pembengkakan pada tenggorokan dan lidah yang membuat sulit bernapas
  • Menimbulkan reaksi anafilaksis yang membuat Anda mengalami syok, penyempitan saluran napas, muntah dan mual, tekanan darah menurun, hingga pingsan

Pada bayi, ciri-ciri alergi dingin ditandai dengan gatal-gatal, bengkak, atau kemerahan di sekitar kulit. Ruam tersebut biasanya muncul 2 hingga 5 menit setelah terpapar dingin dan berlangsung selama 1 hingga 2 jam.

Baca juga: 7 Ciri-Ciri Bayi Alergi Susu Formula dan Cara Mengatasinya

Cara mengobati alergi dingin

Pada dasarnya, alergi bisa menghilang sendiri dalam kurun waktu tertentu. Namun tak jarang pula alergi ini bertahan cukup lama dalam tubuh seseorang.

Alergi dingin pada bayi bisa diredakan dengan cara menjauhkannya dari paparan udara dingin. Selain itu, biasanya dokter juga akan meresepkan antihistamin untuk meringankan gejala alergi pada bayi. Sementara untuk orang dewasa, Mom bisa menerapkan cara di bawah ini guna mengatasi alergi.

1. Perhatikan asupan makanan

Memperhatikan asupan makanan penting untuk mencegah reaksi dingin agar tidak semakin memburuk. Untuk sementara waktu, hindari konsumsi minuman dan makanan terlalu dingin ya, Mom.

2. Konsumsi obat antihistamin

Dokter biasanya akan meresepkan obat alergi dingin berupa antihistamin guna mengatasi alergi Anda. Adapun beberapa contoh obat antihistamin untuk mengobati gatal adalah cetirizine, loratadine, atau desloratadine.

3. Menyediakan suntikan epinefrin

Apabila Mom mengalami alergi cukup parah dan mengakibatkan syok anafilaksis, maka sebaiknya sediakan suntikan epinefrin portable yang mudah dibawa ke mana dan kapan saja. Suntikan ini bertujuan menghilangkan alergi yang mudah kambuh dan berlangsung berlebihan.

4. Konsumsi obat omalizumab

Selain antihistamin, obat omalizumab juga bisa menjadi salah satu pilihan untuk mengatasi reaksi alergi. Jenis obat alergi dingin ini biasanya akan diresepkan dokter saat seseorang tidak mempan menggunakan obat antihistamin dan jenis obat lainnya.

Umumnya, omalizumab digunakan dokter untuk mengobati alergi yang dapat bertahan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

5. Hindari pemicu alergi

Saat alergi Anda kambuh, usahakan untuk menghindari ruangan bersuhu dingin sementara waktu. Mom bisa pindah ke tempat yang lebih hangat dan mendapatkan cukup sinar matahari.

6. Minum obat teratur

Obat-obatan tidak hanya berfungsi meredakan peradangan pada tubuh saja, tetapi juga berusaha mencegahnya timbul kembali. Dengan demikian, pastikan Mom tetap mengonsumsi obat alergi dingin sesuai petunjuk dan anjuran dokter. Jangan hentikan pengobatan yang sedang berlangsung tanpa adanya persetujuan dari dokter, ya.

Baca juga: 16 Obat Gatal Anak Tradisional & Medis, Dijamin Ampuh!

Cara mencegah alergi dingin

Sebelum reaksi alergi muncul, ada baiknya Anda melakukan pencegahan terhadap alergi dengan cara di bawah ini.

  • Hindari konsumsi minuman atau makanan dingin
  • Lindungi kulit dari paparan benda, air, atau udara dingin
  • Konsumsi obat sesuai resep dan anjuran dokter
  • Melakukan konsultasi dengan dokter sebelum bepergian ke tempat dengan cuaca dan udara dingin
  • Pastikan suhu tubuh tetap hangat terutama saat memasuki musim hujan atau musim dingin, sebab pantangan alergi dingin yang utama adalah suhu udara dingin itu sendiri

Kapan harus ke dokter?

Apabila reaksi alergi yang dirasakan tidak kunjung mereda setelah lebih dari dua hari, ada baiknya Mom segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Selain itu, jika ciri-ciri alergi dingin yang timbul dibarengi dengan gejala lain seperti demam, maka Anda juga harus mewaspadainya.

Itulah penyebab, ciri-ciri, pengobatan, serta cara mencegah alergi terhadap dingin. Sebelum mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan gejalanya, pastikan Mom berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, ya.

Baca juga: Sering Bersin Karena Alergi Debu? Ini Gejala & Penanganannya