Mengetahui aspek-aspek perkembangan anak usia dini merupakan hal utama yang patut Mom lakukan sebagai orang tua.

Misalkan, dengan memperhatikan kapan bayi bisa tengkurap atau mengenali abjad, angka, hingga macam-macam warna.

Pasalnya, tumbuh kembang si kecil bukan hanya dilihat dari perubahan fisik Mom, tetapi juga mencakupi aspek lain seperti sosial, bahasa, mental, dan sebagainya.

Lantas, apa saja contoh aspek perkembangan anak usia dini yang perlu Mom ketahui? Berikut penjelasan selengkapnya!

Download aplikasi ruangmom

Aspek-aspek Perkembangan Anak Usia Dini

Ada 6 aspek perkembangan anak usia dini beserta contohnya yang perlu diperhatikan oleh Mom, yaitu:

1. Perkembangan Kognitif

Aspek perkembangan anak usia dini yang pertama adalah berhubungan erat dengan akal dan pikiran.

Jangkauan pertumbuhan pada hal ini memiliki jangkauan luas dan banyak pelajaran penting yang perlu dipelajari oleh si kecil, di antaranya:

  • Belajar memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan fleksibel, praktis, dan dapat diterima secara sosial. Si kecil juga bisa menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari sekolah maupun rumah.
  • Kemampuan berpikir menggunakan logika dengan mengenal perbedaan, klasifikasi, pola, perencanaan, sebab akibat, dan inisiatif.
  • Si kecil bisa menyebutkan, mengenal, serta menggunakan lambang-lambang berupa abjad dan angka. Tidak hanya itu, tahap ini juga akan berperan untuk menggambarkan ulang berbagai kejadian yang pernah dialami si kecil.

Perlu Mom tahu bahwa memberikan stimulasi perkembangan kognitif ini akan bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan dan IQ si kecil, lho.

Baca juga: 13 Merek Susu untuk Kecerdasan Otak Anak, Ini Rekomendasinya!

2. Perkembangan Fisik-Motorik

Aspek perkembangan fisik-motorik ini mencakup segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan pertumbuhan tubuh si kecil, seperti:

- Pertumbuhan fisik dan perilaku keselamatan meliputi berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala yang sesuai dengan ukuran anak seusianya.

Sedangkan perilaku keselamatan ini meliputi kemampuan hidup si kecil, yaitu bersih dan juga sehat untuk keselamatan diri sendiri.

- Si kecil mempunyai motorik halus, baik berupa kemampuan untuk menggunakan alat ekspresi diri dan eksplorasi. Misalnya, memakai pensil, bermain mobil-mobilan, dan sebagainya.

- Di samping itu, si kecil juga perlu memiliki motorik kasar yang baik. Hal tersebut dapat berupa kemampuan tubuh dalam berkoordinasi antar anggota tubuh.

Misalnya yaitu menjaga keseimbangan, gerak lincah, dan lentur sesuai peraturan. Mom perlu melatih motorik kasar si kecil dengan membiasakan untuk berolahraga.

3. Perkembangan Sosial-Emosional

Aspek perkembangan anak usia dini yang satu ini berperan penting dan berkaitan erat dengan pengenalan diri si kecil serta sekitarnya.

Beberapa hal yang termasuk dalam perkembangan sosial-emosional ini di antaranya:

  • Aspek ini mengajarkan si kecil tentang arti tanggung jawab, hak, dan aturan untuk diri sendiri serta orang lain.
  • Si kecil akan lebih nyaman bermain dengan teman sebayanya, memahami perasaan, merespon percakapan, berbagi mainan, mendengar cerita, serta belajar menghargai hak dan pendapat orang lain.
  • Selain hubungan dengan sekitarnya, aspek ini juga akan membantu si kecil untuk menunjukkan kemampuan diri, mengenal perasaannya, mengendalikan emosi, dan menyesuaian diri saat berinteraksi dengan orang lain.

4. Perkembangan Bahasa

Bahasa merupakan aspek perkembangan anak usia dini yang bisa diamati dan biasakan sejak kecil.

Sang buah hati dapat mengerti berbagai hal yang dimaksud oleh Mom dan Dad seperti cerita, larangan, perintah, dan juga menghargai bacaan.

Tidak hanya itu, bahasa juga akan memengaruhi cara si kecil bertutur kata dengan baik, seperti tanya jawab, memahami bentuk dan bunyi dari setiap huruf serta angka.

Baca juga: 7 Vitamin Penambah Berat Badan Anak yang Bagus tuk Si Kecil

5. Perkembangan Nilai Agama dan Moral

Aspek perkembangan anak usia dini yang harus diajarkan selanjutnya adalah nilai agama dan moral.

Hal ini berfokus untuk menanamkan nilai-nilai dasar, norma-norma yang berlaku, hingga menumbuhkan kesadaran diri.

Si kecil perlu mengenal agama dan menjalankan ibadah agar dapat memahami arah serta tujuan mereka dengan baik sejak dini.

Tidak hanya itu, mempelajari agama dan moral akan memberikan berbagai manfaat serta menanamkan sikap-sikap bak pada sang buah hati seperti menolong sesama, bersikap jujur, sopan dan menghormati orangtua, hingga toleransi kepada penganut agama lain.

Orang tua memiliki peran penting untuk mengajarkan nilai-nilai tersebut agar si kecil dapat tumbuh dengan persepsi yang tepat dan benar.

6. Perkembangan Seni

Aspek perkembangan anak usia dini yang terakhir adalah seni. Kemampuan untuk berimajinasi merupakan salah satu anugerah yang diberikan kepada setiap buah hati.

Si kecil akan tertarik untuk mengekspresikan dan mengeksplorasi diri dalam berbagai hal dari sisi kesenian. Misalnya, musik, kerajinan, tarik suara, melukis, drama, dan masih banyak lagi.

Masalah Perkembangan Anak yang Perlu Diperhatikan

Seperti yang diketahui, pengertian aspek perkembangan anak usia dini adalah segala hal yang memengaruhi pertumbuhan buah hati dan perlu diperhatikan oleh orang tua.

Seiring pertumbuhannya, Mom juga perlu mewaspadai berbagai masalah yang mungkin akan muncul di sela perkembangan si kecil.

Berikut beberapa masalah aspek perkembangan anak usia dini yang perlu diwaspadai.

1. Gangguan Perkembangan Kognitif

Beberapa gejala umum gangguan perkembangan kognitif yang sering ditemui sesuai usia si kecil, seperti:

  • Pada usia 2 bulan, si kecil kurang menunjukkan ketertarikannya pada suatu benda atau seseorang yang sering ditemui.
  • Pada usia 4 bulan, si kecil tidak dapat mengikuti instruksi gerakan tertentu.
  • Pada usia 6 bulan, si kecil belum dapat mencari atau menanggapi suara yang didengar.
  • Pada usia 9 bulan, si kecil belum bisa mengucapkan satu kata pun, seperti bunda atau papa.
  • Pada usia 24 bulan, si kecil belum mampu mengucapkan kata dengan arti tertentu, seperti meminta makan.

Baca juga: 14 Mainan Edukasi Anak 1 Tahun, 2 Tahun, hingga 5 Tahun

2. Gangguan Perkembangan Motorik

Gangguan pada perkembangan motorik dapat dialami sang buah hari berdasarkan dua aspek, yaitu motorik halus dan kasar.

Pada aspek motorik kasar, gangguan yang perlu diantisipasi adalah si kecil belum dapat mengendalikan gerakan secara seimbang dan refleks tubuh.

Sedangkan gangguan motorik halus biasanya melibatkan otot-otot kecil, koordinasi mata dan tangan.

3. Gangguan Perkembangan Sosial-Emosional

Ada beberapa gangguan aspek perkembangan anak usia dini dalam hal sosial-emosional yang sering ditemui, di antaranya:

  • Si kecil belum bisa menunjukkan perasaan senang yang dirasakan pada usia 6 bulan.
  • Si kecil jarang mengeluarkan ocehan dan mengekspresikan perasaannya di usia 9 bulan.
  • Si kecil belum bisa merespon ketika namanya dipanggil pada usia 12 bulan.
  • Si kecil belum bisa berinteraksi atau bersosialisasi pada rangsangan dari sekitarnya.

4. Gangguan Perkembangan Bahasa

Gangguan pada perkembangan bahasa pada sang buah hati bisa dilihat dari ketidakmampuannya untuk menunjukkan kesenangan terhadap sesuatu di sekitarnya hingga mencapai usia 20 bulan.

Selain itu, Mom dan Dad juga seringkali akan mengalami kesusahan dalam memahami maksud ucapan si kecil saat menginjak 30 bulan.

Hal yang Perlu Mom Ketahui Mengenai Perkembangan Anak

Seluruh aspek perkembangan anak usia dini di atas perlu diperhatikan serta dibiasakan oleh Mom dan Dad.

Nah, berikut ada beberapa hal yang perlu diketahui terkait perkembangan anak.

1. Tahapan Perkembangan Dimulai dari Kepala

Mom tidak perlu khawatir apabila si kecil mengalami perkembangan yang cepat dalam proses berbicaranya. Hal itu justru menunjukkan proses pertumbuhannya berjalan dengan baik.

Aspek perkembangan anak usia dini dimulai dari kepala dan bergerak terus ke bawah dengan urutan tertentu.

Si kecil tidak akan mencapai keterampilan baru sebelum bisa mengembangkan kontrol otot atau pola pikir tertentu yang diperlukan.

Baca juga: 19 Daftar Makanan Tinggi Kalori Penambah Berat Anak, Sehat!

2. Tahapan Perkembangan Hanya Sekedar Pedoman

Perlu diingat bahwa tahapan perkembangan yang diberikan bukan suatu pedoman mutlak untuk diterapkan kepada si kecil.

Beberapa anak mengalami tahapan pertumbuhan secara cepat, namun ada juga yang justru melewatinya dengan lebih lambat.

Setiap anak memiliki kecepatan berkembang yang berbeda-beda dan hal tersebut bukanlah cerminan kemampuannya di masa depan.

3. Dukung dengan Berbagai Stimulasi

Mom dapat memberikan berbagai stimulasi untuk mendukung perkembangan si kecil, seperti mengajaknya bermain, membacakan cerita, menyanyikan lagu, atau menari bersama.

Selain itu, melakukan sentuhan fisik seperti memeluk, menggelitik, atau memijat juga bisa menjadi stimulasi aspek perkembangan anak usia dini yang tepat.

4. Lakukan Pemeriksaan Rutin

Jika Mom merasakan bahwa si kecil tidak menunjukkan perkembangan yang sesuai dengan seusianya, lakukan pemeriksaan ke dokter anak atau bidan.

Tenaga medis akan memeriksa perkembangan fisik si kecil dan memberikan kiat-kiat yang lebih tepat dalam memberikan stimulasi pada sang buah hati.

Mom, itulah aspek-aspek perkembangan anak usia dini beserta hal-hal lainnya yang perlu Anda ketahui.

Untuk mendukung perkembangan si kecil, Mom sangat disarankan memberi berbagai stimulasi seperti disebutkan di atas.

Selain itu, Mom juga bisa mempelajari lebih jauh terkait tumbuh kembang anak sesuai usianya melalui blog Ruangmom. Semoga artikel ini bermanfaat!

Baca juga: Perkembangan Bayi 9 Bulan, Si Kecil Sudah Semakin Aktif!