Mom, apakah Anda pernah berada dalam situasi dimana anak susah makan dan menolak apapun yang disuapi? Kejadian seperti ini tentu bukanlah hal baru, bukan? Setiap orang tua pasti pernah menghadapi anak 1 tahun susah makan, anak 2 tahun mogok makan, dan lain-lain yang membuat frustasi, kesal, khawatir, dan juga bingung. Karena takut kebutuhan nutrisi si kecil tidak terpenuhi, jalan pintas yang seringkali dilakukan adalah dengan memaksanya makan.

Pemaksaan makan seperti itu tidak sepenuhnya salah sebab ada beberapa anak yang memang harus didesak terlebih dahulu agar mau menyantap makanannya. Namun, perlakuan tersebut juga tidak dapat dibenarkan. Mengapa? Karena bisa berdampak buruk bagi si kecil.

Maka dari itu, jika anak Anda sedang mengalami atau berada di fase ini, alangkah baiknya apabila Mom mencari tahu terlebih dahulu alasan kenapa anak susah makan beserta cara mengatasinya.

10 Penyebab anak susah makan

Anak susah makan rupanya bukan semata-mata karena ia malas. Melainkan, ada beberapa hal yang mendasari mengapa mereka tidak bergairah untuk mencicipi masakan Mom yang lezat tersebut. Berikut beberapa penyebab anak susah makan yang mungkin secara tidak sadar pernah Anda jumpai pada buah hati.

- Tidak suka dengan menu makanan

Setiap orang memiliki seleranya masing-masing terhadap makanan. Begitu pula anak kecil. Olahan masakan yang terasa sedap di lidah Anda, belum tentu dapat dirasakan oleh si kecil. Itu lah yang bisa mendorong anak susah makan.

Namun, jangan berkecil hati Mom. Hal seperti ini kemungkinan besar disebabkan karena si kecil belum terbiasa dengan rasa makanannya. Solusinya adalah tetap kenalkan anak dengan santapan-santapan yang sudah Mom buat, pastikan bergizi dan bernutrisi, lalu secara perlahan suapi buah hati sampai ia mau melahapnya.

- Merasa bosan dengan menu makanan

Salah satu faktor yang menjadikan anak susah makan adalah rasa bosan terhadap jenis makanan yang sama. Ketika melihat si kecil sangat lahap menyantap makanan tertentu, ibu akan berpikir jika itu adalah menu favoritnya. Sehingga, untuk beberapa hari ke depan, Anda akan membuat sajian yang sama dengan harapan anak akan lebih bersemangat memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Di luar ekspektasi, buah hati ternyata menolak apa yang telah ibu sajikan. Namun, hal tersebut bukan berarti kesukaannya berubah ya, Mom. Hanya saja, ia merasa bosan dengan menu yang itu-itu saja.

- Belum merasa lapar

Kondisi lapar anak kecil memang tidak menentu dan susah diprediksi. Oleh sebab itu, para ibu biasanya memiliki jadwal makan yang khusus dibuat untuk buah hatinya. Namun, tetap saja, terkadang si kecil menolak untuk makan dengan alasan yang begitu simple, yakni masih kenyang. Perasaan kenyang ini bisa saja dikarenakan anak terlalu banyak minum susu ataupun mengonsumsi cemilan. Sebagai solusi, usahakan memberi susu atau snack yang lain jauh sebelum waktu makan tiba.

- Berfokus pada hal lain

Penyebab selanjutnya yang bisa mengakibatkan anak susah makan adalah ia terlanjur berfokus pada hal lain seperti bermain game dan menonton video. Jika si kecil telah memusatkan perhatiannya ke aktivitas yang lebih menarik, keinginan untuk makan pun hilang.

- Sedang tidak enak badan

Nafsu makan berkurang saat sedang tidak enak badan adalah hal yang wajar. Dr Donald D. Hensrud, MD, MPH menjelaskan jika ada beberapa perubahan yang terjadi di dalam tubuh saat sedang sakit. Salah satunya adalah produksi hormon sitokin yang menyebabkan nafsu makan turun. Situasi sejenis juga dirasakan oleh buah hati Anda, Mom. Sebaiknya, cek kondisi anak ketika ia memutuskan untuk mogok makan

- Sedang stress dan depresi

Apakah Mom tahu jika si kecil pun dapat mengalami stress dan depresi? Penyebab masalah ini pun bervariasi mulai dari bullying, kehilangan hewan peliharaan kesayangan, kematian anggota keluarga, sampai tekanan orang tua terhadap nilai di sekolah. Seperti orang dewasa, ketika buah hati sedang stress dan depresi, gairah untuk mencicipi makanan pun akan menurun bahkan mungkin saja hilang.

- Cacingan

Penyakit cacingan umumnya diderita oleh anak-anak. Cacing yang bersarang di dalam tubuh tersebut dapat menurunkan nafsu makan. Dan apabila dibiarkan seperti itu, akan berdampak buruk bagi pertumbuhan serta perkembangan buah hati. Mulai saat ini coba Mom perhatikan apakah anak Anda sudah mencuci bersih tangannya setelah bermain-main di tanah.

- Sembelit

Sembelit adalah gangguan pencernaan yang menyebabkan seseorang sulit untuk buang air besar. Frekuensi BABnya pun berkurang menjadi 1-2 kali per minggu. Dimana normalnya seseorang akan melakukan pembuangan feses minimal 3 kali dalam 1 minggu. Sembelit juga dapat membuat anak susah makan karena perut terasa kembung dan mual.

- Suasana di rumah

Suasana di rumah juga mempengaruhi nafsu makan anak lho, Mom. Karena memiliki jadwal makannya sendiri, si kecil biasanya tidak berbarengan dengan anggota keluarga lainnya saat sarapan, makan siang, dan juga makan malam. Ini memicu anak untuk mogok makan. Sebab, ia juga ingin merasakan makan bersama dengan Anda dan keluarga.

- Anoreksia

Penyebab anak susah makan yang terakhir adalah anoreksia. Anoreksia merupakan gangguan yang menjadikan seseorang memiliki obsesi menyimpang perihal berat badan dan makanan. Kelainan ini bisa diidap oleh anak-anak karena faktor genetik. Ciri-cirinya ialah anak akan merasa bersalah setelah memakan sesuatu.

Baca juga: Bagaimana Memulai MPASI Pertama Bayi? Simak Tipsnya Berikut Ini!

10 Cara mengatasi anak susah makan

Jika Mom menemukan salah satu ciri di atas pada anak Anda, tetaplah tenang namun jangan pula menganggapnya enteng. Jika dibiarkan seperti itu, si kecil tidak akan mendapatkan gizi dan nutrisi yang cukup. Sehingga tumbuh kembangnya akan terganggu.

Bila sebelumnya Mom menggunakan jalan ninja “pemaksaan makan” pada buah hati, sekaranglah waktu yang paling tepat untuk berubah sebelum menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Ikuti langkah atau cara mengatasi anak susah makan di bawah ini yang dipercaya sebagai solusi paling efektif.

- Menyiapkan makanan dengan berbagai rasa

Solusi anak susah makan yang pertama yakni menyiapkan olahan santapan dengan variasi rasa. Ini bertujuan untuk mengenalkan si kecil dengan berbagai rasa yang ada. Sehingga ia tidak lagi merasa aneh setiap mencoba makanan baru.

- Memasak menu yang berbeda setiap harinya

Tidak hanya Mom, anak kecil pun dapat merasa bosan terhadap sesuatu. Oleh karena itu, demi mengatasi anak susah makan karena sajian yang sama, Anda disaranakan untuk memasak menu yang berbeda setiap harinya.

- Memberi porsi makan sedikit tapi sering

Coba beri porsi makan lebih kecil kepada anak susah makan. Kondisi ini umumnya membuat si kecil tidak habis saat diberikan porsi normal. Maka, lebih baik Anda mengurangi jatah nasi dan lauk pauknya agar tidak tersisa. Dengan begitu ia akan lebih cepat merasa lapar di beberapa jam berikutnya. Penerapan seperti ini apabila dilakukan secara rutin akan membantu anak untuk memperoleh jadwal makan normalnya.

- Menyajikan makanan dengan tampilan yang menarik

Sering bukan mendapati anak asik sendiri pada permainan atau video favoritnya? Situasi itu akan membuat anak lupa bahkan tidak ingin makan. Cara mengatasi anak susah makan karena hal berikut ialah dengan menyajikan makanan dengan tampilan semenarik mungkin seperti membentuk nasi seperti mobil pada video gamenya, menjadikan sosisnya seperti boneka, dan lain-lain. Referensi penyajian nasi dan lauk pauk dapat Mom lihat pada Google maupun Youtube.

- Hindari memberi minum saat makan

Terlalu banyak minum ketika proses makan berlangsung dapat mempercepat perasaan kenyang. Ibu sebaiknya membatasi jumlah air yang diminum anak selama makan. Apabila si kecil baik-baik saja (tidak tersedak), maka berikan air setelah proses makan selesai. Sebagai tambahan, berikan kuah sayuran pada nasi sehingga nasi menjadi lembek dan lebih mudah dicerna anak.

- Libatkan anak dalam proses makan

Kadang anak merasa dipaksa untuk memakan sesuatu yang tidak diinginkannya. Lalu timbulkan penolakan saat ibu menyajikan menu tersebut. Rupanya ia ingin ikut terlibat dalam pemilihan lauk pauk sehari-hari. Mom dapat mengajak si kecil untuk berbelanja dan memilih bahan masakan sesuai yang ia inginkan.

Anda juga bisa mengikutsertakan buah hati di proses masak-memasak. Dudukan si kecil di tempat yang aman, dan biarkan ia melihat bagaimana bahan-bahan pilihannya diolah. Aktivitas ini diyakini sebagai solusi anak susah makan paling efektif.

- Memberi contoh yang baik bagi anak

Kerap terjadi dimana anak diminta untuk menghabiskan makanannya, tetapi ibu sendiri yang bahkan menyisakan makanan di piring. Jadilah panutan yang baik sehingga dapat dicontoh oleh buah hati tercinta.

Ajak anak makan bareng di meja makan dengan anggota keluarga yang lain, lalu perlihatkan bagaimana cara makan yang baik dan benar melalui perlakuan atau contoh nyata.

- Menjaga intonasi dan sabra

Siapa yang tidak kesal jika anak menolak makan masakan yang telah dibuat dengan sepenuh hati? Rasa jengkel pasti ada, namun jangan pernah memperlihatkannya kepada si kecil. Memarahi atau menyuruhnya makan dengan intonasi yang tinggi hanya akan membuat buah hati menangis karena takut atau bahkan bisa saja makin tidak berselera makan. Tetap sabar dan beri penjelasan yang masuk akal mengenai pentingnya makan sehingga mudah ia pahami.

- Ajak anak makan dengan suasana yang berbeda

Jika sebelumnya Anda selalu menyuapi anak di area meja makan atau ruang makan, mulai sekarang cobalah untuk mengganti suasana seperti mengajaknya makan di sekitar taman dan teras rumah. Perubahan suasana dapat meningkatkan mood anak yang juga berefek pada nafsu makannya.

- Mengkonsultasikan ke dokter

Jika si kecil tetap tidak mau makan, kemungkinan terdapat sesuatu di dalam tubuhnya yang membuat ia tidak nyaman untuk menelan atau mencerna makanan, seperti sembelit, demam, sariawan, sampai anoreksia. Konsultasikan masalah tersebut ke dokter pilihan Anda untuk dilakukan check up lebih dalam.

Kesimpulan

Penyebab anak susah makan ternyata dapat dilihat jika Mom mengamatinya lebih detail. Namun, cara mengatasinya bukanlah dengan memaksa si kecil untuk makan. Paksaan dapat meningkatkan rasa ketidak inginannya untuk makan bahkan bisa membuatnya trauma.

Baca juga: MPASI 9 Bulan: Dari Tekstur, Porsi dan Referensi Jadwalnya