Selamat hari gizi nasional ke-61! Tahukah Mom bahwa hari gizi nasional Indonesia diperingati setiap tanggal 25 Januari? Yup, tahun ini hari gizi nasional mengusung tema “Remaja Sehat, Bebas Anemia”. Bagi Anda yang memiliki anak remaja, jangan lewatkan ulasan lengkap mengenai anemia pada remaja berikut ini, ya!

Anemia adalah kondisi tubuh kekurangan darah merah. Rupanya, penyakit ini bisa dialami oleh siapa saja, tak terkecuali anak-anak kecil dan remaja.

Anemia pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Contohnya yaitu menstruasi yang menjadi salah satu pemicu anemia pada remaja putri.

Lantas, bagaimana cara mengatasi anemia pada anak remaja? Apakah sama dengan cara mencegah anemia untuk orang dewasa? Yuk cari jawabannya di sini.

Hari Gizi Nasional 2021, Remaja Sehat Bebas Anemia

Sebelum membahas tentang anemia di kalangan remaja, ada baiknya bagi Mom untuk mengetahui alasan di balik tema hari gizi nasional 2021 “Remaja Sehat, Bebas Anemia”.

Pengangkatan tema berikut rupanya salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dan pengetahuannya terkait kesehatan gizi, khususnya dalam penanggulangan anemia di usia remaja.

Di mana, para orang tua wajib memperhatikan perbaikan serta pemenuhan gizi yang baik bagi anak-anaknya di usia ini demi menuju bangsa sehat berprestasi.

Anemia pada remaja

Mom, apakah putra putri Anda mengidap penyakit anemia? Anemia adalah suatu gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh kurangnya darah merah dalam tubuh. Kondisi ini akan membuat penderitanya terlihat pucat, lesu, dan mudah lelah.

Meskipun bukan tergolong penyakit serius, anemia di usia anak-anak tak bisa dibiarkan begitu saja. Mengapa begitu? Sebab, anemia dapat memberi efek negatif bagi dirinya sendiri mulai dari penurunan tingkat produktivitas hingga penurunan imun.

Nah, apabila Anda memiliki putri yang tengah menginjak usia remaja, Mom wajib waspada ya. Ternyata, remaja putri berisiko lebih tinggi terkena anemia daripada remaja putra. Hal tersebut dikarenakan wanita mengalami menstruasi di setiap bulannya.

Penyebab anemia pada remaja

Seperti yang telah dijelaskan di atas, datang bulan merupakan salah satu pemicu utama penyebab anemia pada remaja putri. Lantas, bagaimana dengan remaja putra? Adakah penyebab anemia anak-anak yang lainnya? Ini dia daftarnya.

1. Pendarahan

Penyebab anemia pada anak remaja bisa dikarenakan oleh pendarahan. Pendarahan dapat berupa menstruasi ataupun kehilangan darah dalam jumlah banyak akibat pembedahan.

2. Kekurangan zat besi

Kurangnya zat besi juga bisa memicu putra putri Anda mengalami penyakit anemia. Zat besi berperan dalam pembentukan hemoglobin.

Di mana, sedikitnya zat besi berarti sedikit pula kadar hemoglobin dalam tubuh. Inilah yang nantinya membuat seseorang anemia dan kepala terasa begitu pusing.

3. Mengidap penyakit

Beberapa penyakit bisa menyebabkan tubuh menghasilkan sel darah merah dalam jumlah sedikit. Contohnya yaitu penyakit Crohn dan ginjal.

4. Kekurangan vitamin

Vitamin B12 sangat dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah. Apabila anak Anda kekurangan vitamin berikut, maka ia pun akan rentan mengalami anemia.

Gejala anemia pada remaja

Terdapat beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa putra putri Anda tengah terkena anemia. Apa saja itu? Ini gejala anemia pada anak remaja yang sering ditemui.

  1. Kulit pucat
  2. Mudah lelah
  3. Lemas
  4. Pusing
  5. Detak jantung tak beraturan’

Ketika anemia pada anak telah parah, biasanya mereka akan menunjukan restless legs syndrome atau sindrom kaki gelisah. Sebaiknya Anda segera mengajak putra putri ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Baca juga: Kenali dan Cegah Anemia pada Ibu Hamil

Cara mencegah dan cara mengatasi anemia pada remaja

Setelah mengetahui beberapa penyebab dan gejala anemia pada anak remaja, maka sekarang saatnya bagi Mom untuk memahami cara mencegah sekaligus cara mengatasi anemia pada remaja.

1. Mengurangi konsumsi teh

Nah, apabila anak Mom sering mengalami anemia, maka salah satu cara mengatasinya yaitu dengan mengurangi pemberian teh untuknya.

Teh mampu menurunkan kerja penyerapan zat besi sebanyak 50%. Sebab teh mengandung tanin dan oxalate yang bisa mengikat zat besi sehingga tubuh tak dapat menyerapnya.

2. Rutin mengkonsumsi makanan mengandung zat besi

Telah disebutkan tadi bahwa anemia terjadi karena tubuh kekurangan darah merah baik karena pendarahan ataupun hal lainnya. Itu artinya, Mom harus memberikan anak makanan dengan kandungan zat besi yang tinggi.

Terpenuhinya kebutuhan zat besi akan membantu tubuh memproduksi sel darah merah dalam jumlah banyak. Sehingga, anemia anak dapat dicegah. Contoh asupan kaya zat besi adalah bayam, kacang-kacangan, dan daging merah.

3. Memberi perhatian lebih pada siklus menstruasi anak perempuan

Anemia pada remaja putri memang memiliki tingkat risiko lebih tinggi untuk terjadi daripada anemia pada anak laki-laki. Oleh sebab itu, Mom wajib memberi perhatian lebih terhadap siklus menstruasi anak-anak.

Apabila masa datang bulannya berlangsung lama dan deras, ada baiknya bagi Anda untuk membawa putri kesayangan ke dokter kandungan agar dilakukan pengecekan lebih dalam.

4. Mengkonsumsi suplemen zat besi

Cara mengatasi anemia pada anak remaja yang terakhir adalah dengan mengonsumsi suplemen tambahan zat besi.

Namun, sebelum itu, Anda sebagai orang tua harus mengkonsultasikannya terlebih dahulu kepada dokter mengenai suplemen apa yang cocok bagi putra putri.

Kesimpulan

Itulah informasi mengenai anemia pada remaja putri dan putra dalam rangka memperingati hari gizi nasional ke-61 yang mengusung tema “Remaja Sehat, Bebas Anemia”.

Jika anak Anda menunjukan gejala-gejala seperti di atas, jangan ragu untuk menerapkan cara mengatasi anemia pada anak dari ruangmom tadi, ya. Sekali lagi, selamat hari gizi nasional Indonesia!

Baca juga: Cegah Anemia di Saat Kehamilan dengan 3 Cara Ini