Belakangan ini, ibukota Jakarta telah dinobatkan sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.

Indeks kualitas udara (AQI) Jakarta memiliki nilai 154 yang masuk kepada kategori tidak sehat.

Polusi udara ini berasal dari kendaraan bermotor, debu, asap rokok, dan aktivitas perindustrian. Tentunya, polusi udara tersebut mengandung zat berbahaya yang dapat berpengaruh kepada kesehatan makhluk hidup, termasuk Mom yang sedang hamil.

Apa saja yang bisa terjadi kepada Mom dan janin akibat polusi udara? Baca artikel ini secara lebih lanjut!

Dampak Polusi Udara kepada Kesehatan Mom dan Janin

Polutan yang dihirup oleh Mom akan masuk kepada paru-paru dan membuatnya radang. Lalu, zat tersebut bahkan bisa masuk ke saluran darah.

Nah, pada ibu hamil, polutan yang dihirup akan memasuki kandungan melalui plasenta yang memiliki fungsi untuk menyediakan, nutrisi, oksigen, dan darah.

Dengan itu, polusi memiliki beberapa dampak buruk kepada Mom dan janin, seperti:

Kelahiran prematur

Yup, polusi udara adalah salah satu faktor yang bisa memicu kelahiran prematur lho, Mom. Sebuah studi menunjukkan bahwa 18% kasus kelahiran prematur memiliki kaitan dengan tingkat paparan polusi udara. Bayi yang lahir prematur lebih berisiko mengalami gangguan pada kesehatannya.

Berat badan lahir rendah

Polusi udara dikatakan dapat menyebabkan berat badan lahir rendah pada bayi. Kondisi ini berkaitan dengan kelahiran prematur. Bayi dengan kondisi ini memiliki risiko lebih tinggi mengalami stunting dan penyakit tidak menular seperti diabetes, sakit jantung, dan hipertensi.

Peradangan pada rahim

Peradangan pada rahim (endometritis) akan lebih mungkin terjadi dengan paparan polusi udara yang tinggi. Pada Mom, infeksi tersebut dapat menimbulkan sakit pada pinggul, demam, bahkan infertilitas.

Tidak hanya Mom infeksi ini juga membahayakan bayi. Apabila terkena infeksi ini, janin akan berisiko mengalami infeksi berat saat lahir, gagal nafas, lahir prematur, cerebral palsy, sehingga kematian.

Autisme pada anak

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa paparan tinggi kepada partikel PM 2.5 saat trimester ketiga akan meningkatkan risiko autisme sebanyak 2 kali lebih tinggi.

Asma pada Mom hamil

Apabila Mom sudah menderita penyakit asma, polusi udara dapat memperburuknya. Jika tidak cepat ditangani, bayi akan mengalami kurang oksigen, serta lahir prematur dan berat badan lahir rendah.

Cara Mengurangi Paparan Polusi Udara

Polusi udara memang susah untuk dihindari, apalagi di kota besar. Meskipun itu, Mom bisa melakukan beberapa hal untuk mengurangi paparannya, seperti:

Cek kualitas udara secara rutin

Mom bisa mengunduh aplikasi seperti Nafas atau AirVisual untuk melihat kualitas udara secara real-time.

Hindari aktivitas luar ruangan apabila kualitas udara sedang buruk

Jika kualitas udara memiliki nilai diatas 150, Mom dianjurkan untuk tidak melakukan aktifitas di luar ruangan.

Manfaatkan tanaman atau air purifier untuk menjaga udara dalam ruangan

Ternyata, satu tanaman setiap 9 meter persegi rumah dapat menjaga kualitas dalam ruangan lho Mom.

Selain tanaman, air purifier dapat menyaringkan asap, bakteri, dan polutan. Adapun beberapa air purifier yang dapat memonitor kualitas udara dalam ruangan.

Baca juga: 10 Merk Air Purifier Terbaik untuk Udara Bersih dan Sehat

Gunakan masker

Menggunakan masker dapat mengurangi paparan polusi udara saat beraktifitas di luar ruangan. Agar semakin optimal, Mom dianjurkan untuk menggunakan masker N95.

Itulah beberapa cara yang Mom bisa lakukan untuk mengurangi dampak polusi udara kepada kesehatan Mom dan janin.

Semoga artikel ini bermanfaat!