Pernahkah Mom mengamati warna darah haid saat sedang menstruasi? Atau Mom merasa bahwa darah haid yang keluar terlalu banyak atau sebaliknya? Nah, jika hal tersebut terjadi, Mom patut mewaspadainya karena bisa jadi darah kotor yang keluar setiap bulan tersebut menjadi sebuah tanda adanya penyakit pada tubuh Anda. Oleh karena itu, cobalah kenali ciri-ciri darah haid tidak normal berikut.

Tanda haid tidak normal

Kebanyakan wanita memiliki periode menstruasi selama empat hingga tujuh hari. Periode haid wanita biasanya berlangsung setiap 28 hari, akan tetapi siklus normal menstruasi bisa berkisar antara 21 hari hingga 35 hari. Adapun ciri haid tidak normal adalah sebagai berikut.

Ciri-ciri darah haid tidak normal #1: Aliran darah haid terlalu banyak atau terlalu sedikit dari biasanya

Volume darah menstruasi pada setiap wanita bervariasi. Umumnya, jika Mom menggunakan pembalut satu atau lebih dalam waktu satu jam, bisa jadi itu adalah gejala menorrhagia (pendarahan berat haid yang tidak normal). Biasanya, kondisi ini diikuti dengan gejala anemia, seperti sesak napas atau kelelahan.

Ciri-ciri darah haid tidak normal #2: Berwarna merah muda

Menurut seorang ahli ilmu keperawatan New York, jika darah haid berwarna merah muda menandakan bahwa wanita tersebut sedang kekurangan kadar estrogen dalam tubuhnya.

Terlebih lagi jika volume darah haid yang dikeluarkan sangat sedikit. Kekurangan kadar estrogen ini bisa menyebabkan resiko vagina kering, osteoporosis, dan kehilangan gairah seks, sehingga kondisi berikut tidak bisa dibiarkan secara terus menerus.

Meskipun begitu, darah merah muda yang muncul di awal atau akhir siklus terbilang normal, jadi Mom tidak perlu khawatir.

Ciri-ciri darah haid tidak normal #3: Berwarna merah keabuan

Mom patut waspada jika darah haid berwarna merah keabuan, karena hal ini menandakan kemungkinan adanya infeksi.

Infeksi tersebut bisa dikarenakan infeksi bakteri maupun penyakit menular seksual. Apalagi jika darah haid sudah mengeluarkan bau yang tak sedap, lebih baik segera pergilah ke dokter.

Ciri-ciri darah haid tidak normal #2: Periode haid lebih lama dari tujuh hari

Haid yang normal biasanya terjadi selama dua hingga tujuh hari. Mom tak perlu khawatir jika haid dalam waktu yang pendek, dengan catatan jika hal tersebut sudah biasa Mom alami.

Namun, jika hal tersebut terjadi secara tiba-tiba, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Selain itu, penggunaan KB hormonal juga bisa mempersingkat siklus menstruasi.

Ciri-ciri darah haid tidak normal #3: Haid disertai nyeri payudara, kram, mual atau muntah

Saat menstruasi, mungkin payudara akan sedikit terasa soft atau lunak. Hal yang menyebabkan terjadinya payudara melunak adalah fluktuasi kadar hormon.

Jika Mom merasakan payudara atau ketiak sakit, Mom perlu mewaspadainya. Meskipun nyeri payudara bukan karena kanker, akan tetapi bisa jadi hal tersebut merupakan tanda penyakit serius lainnya.

Ciri-ciri darah haid tidak normal #4: Pendarahan atau bercak setelah menopause atau berhubungan intim

Kemunculan pendarahan atau bercak di antara periode menstruasi disebabkan oleh beberapa alasan. Alasan tersebut salah satunya adalah karena perubahan KB, yang bukan merupakan penyebab serius.

Alasan atau penyebab lainnya antara lain luka pada vagina, polip rahim atau fibroid, kehamilan, perimenopause, kanker serviks atau kanker rahim, PCOS, kehamilan ektopik atau keguguran.

Ciri-ciri darah haid tidak normal #5: Telat datang bulan

Tahukah Mom, kebanyakan wanita mengalami siklus menstruasi setiap 28 hari. Jadi, jika terkadang Mom telat datang bulan, beberapa kemungkinan penyebabnya selain karena kehamilan adalah sebagai berikut.

  • Kenaikan berat badan

Kenaikan berat badan ternyata bisa mengganggu keseimbangan hormon yang berakibat pada siklus menstruasi.

  • Olahraga yang terlalu intens atau penurunan berat badan yang signifikan

Jika Mom berolahraga terlalu berat atau intens, hal tersebut akan mempengaruhi hormon yang mengontrol siklus menstruasi.

Ketika Mom kehilangan berat badan akibat diet atau olahraga, bisa-bisa Mom akan berhenti haid. Oleh karena itu, Mom memerlukan penambah berat badan untuk memproduksi hormon.

  • Penggunaan pil KB secara berkelanjutan

Pil KB tertentu yang memerlukan dosis hormon berkelanjutan akan menyebabkan haid Anda berkurang, bahkan dalam beberapa kasus bisa menghentikan haid.

  • PCOS

Kondisi ini bisa menyebabkan ketidak seimbangan hormon yang mengarah pada menstruasi yang tidak teratur dan memicu tumbuhnya kista.

  • Stres yang berlebihan

Stres yang berlebihan juga bisa menyebabkan haid tidak normal loh, Mom. Oleh karena itu, jangan sering merasa stres dan carilah hiburan atau refreshing agar Anda senantiasa bahagia dan sehat.

  • Perimenopause

Jika Mom berusia akhir 40-an atau awal 50-an, bisa jadi Mom sedang berada di fase perimenopause. Fase ini adalah fase menuju menopause di mana tingkat hormon estrogen akan menurun.

Mom akan benar-benar memasuki masa menopause setelah berhenti haid selama 12 bulan berturut-turut, akan tetapi haid dapat berfluktuasi banyak di tahun-tahun menuju menopause.

Baca juga: 14 Penyebab Telat Haid dan Cara Mengatasinya

Contoh haid tidak normal

Setelah Mom mengetahui tanda haid tidak normal, berikut contoh haid yang tidak normal.

  1. Amenorrhea Amenorrhea adalah sebuah kondisi di mana masa menstruasi telah berhenti. Ketidak adanya menstruasi selama 90 hari diketahui tidak normal kecuali ketika wanita sedang hamil, menyusui, atau menuju menopause (yang biasanya dialami oleh wanita yang berumur antara 45 dan 55). Wanita muda yang belum mengalami menstruasi hingga umur 15 atau 16 tahun atau dalam jangka waktu tiga tahun setelah payudaranya tumbuh juga termasuk ke dalam amenorrhea.

  2. Oligomenorrhea Oligomenorrhea merupakan sebuah kondisi di mana periode menstruasi yang dialami seorang wanita tidak teratur.

  3. Dysmenorrhea Dysmenorrhea adalah sebuah kondisi di mana haid yang disertai dengan nyeri dan kram. Bagi beberapa wanita hal ini adalah normal.

Baca juga: Dismenore (Nyeri Haid) - Gejala, Penyebab, Pengobatan

  1. Contoh haid tidak normal lain Ini menyangkut ketidakteraturan menstruasi, termasuk pendarahan yang berat, periode menstruasi terlalu lama, pendarahan di antara periode menstruasi setelah berhubungan sex atau setelah menopause.

Penyebab haid tidak normal

Banyak faktor yang bisa menyebabkan haid menjadi tidak normal loh, Mom. Mulai dari stres hingga masalah serius yang menyangkut kondisi kesehatan. Apa saja faktor tersebut?

1. Stres dan gaya hidup

Mom, bertambah atau berkurangnya berat badan secara signifikan bisa menjadi salah satu penyebab haid tidak normal loh. Tak hanya itu, diet, perubahan rutinitas olahraga, perjalanan, penyakit, atau gangguan lain dalam rutinitas harian seorang wanita juga akan berdampak pada siklus menstruasinya.

2. Pil KB

Sebagian besar pil KB mengandung kombinasi antara hormon estrogen dan progestin (beberapa hanya mengandung progestin saja). Pil ini mencegah kehamilan dengan menjaga ovarium dari melepaskan sel telur. Menggunakan pil KB atau tidak bisa mempengaruhi menstruasi.

Beberapa wanita memiliki periode haid yang tidak teratur atau terlewat sampai enam bulan setelah menghentikan pil KB. Hal ini menjadi pertimbangan yang pernting ketika Mom akan merencanakan konsepsi dan hamil. Wanita yang menggunakan pil KB yang mengandung progestin saja akan mengalami pendarahan di antara menstruasi.

3. Polip rahim atau fibroid

Polip rahim atau fibroid adalah tumor yang menempel di dinding rahim. Mungkin ada satu atau beberapa fibroid yang berukuran sekecil biji apel hingga ukuran jeruk bali. Tumor ini biasanya jinak, tetapi bisa menyebabkan pendarahan hebat dan rasa sakit selama haid. Jika ukurannya membesar, fibroid ini bisa memberikan tekanan pada kandung kemih atau rektum sehingga akan menyebabkan ketidaknyamanan.

4. Endometriosis

Jaringan endometrium yang menyambung ke uterus (dinding rahim) meluruh setiap bulan bersama aliran menstruasi. Endometriosis muncul ketika jaringan endometrium mulai tumbuh di luar uterus. Jaringan endometrium sering menempel pada ovarium atau tuba falopi, kadang di usus atau organ lain di saluran pencernaan bawah dan daerah antara rektum serta rahim. Endometriosis bisa menyebabkan pendarahan tidak normal, kram, atau rasa sakit sebelum dan selama haid.

5. Pelvic Inflammatory Disease (PID)

Pelvic Inflammatory Disease (PID) adalah infeksi bakteri yang mempengaruhi sistem reproduksi wanita. Bakteri yang masuk ke dalam vafina melalui kontak seksual bisa menyebar hingga ke uterus dan saluran genital atas. Bakteri juga bisa memasuki saluran reproduksi melalui prosedur ginekologi atau melalui persalinan, keguguran, atau aborsi. Gejala PID di antaranya keputihan dengan bau yang tak sedap, haid tidak teratur, nyeri di daerah panggul dan perut bagian bawah, demam, mual, muntah, atau diare.

6. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)

Wanita dengan Polycystic Ovary Syndrome terkadang akan mengalami haid yang tidak teratur atau bahkan hingga berhenti haid. Kondisi ini dikaitkan dengan adanya obesitas, infertilitas, dan hirsutisme (pertumbuhan rambut dan jerawat yang berlebihan). Hal ini terjadi dikarenakan ketidak seimbangan hormon, meskipun sebenarnya belum diketahui penyebab yang pasti.

7. Premature ovarian insufficiency

Kondisi ini terjadi pada wanita di bawah umur 40 tahun yang ovariumnya tidak berfungsi secara normal. Siklus haid berhenti, sama seperti menopause. Hal ini dapat terjadi pada pasien yang dirawat karena kanker dengan kemoterapi dan radiasi.

8. Kondisi medis

Kondisi medis yang dimaksud seperti gangguan perdarahan, kelenjar tiroid yang kurang aktif, atau gangguan hipofisis yang mempengaruhi keseimbangan hormon.

Memperhatikan siklus menstruasi merupakan hal yang penting bagi setiap wanita. Jika muncul ciri atau tanda haid tidak normal, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Semoga bermanfaat.

Baca juga: Apa Itu Miom? Gejala, Penyebab, hingga Cara Mengobati