Realitasnya menjadi seorang wanita karir memang tidak semudah itu. Saat cuti melahirkan habis, selain bertanggung jawab kepada pekerjaan, ada juga keluarga yang menunggu di rumah.

Terkadang, wanita karir ingin membelah dirinya seperti amoeba supaya bisa menjaga balance antara kedua kehidupannya.

Di CeritaMom kali ini, Mom Ruhestiana menggambarkan existential crisis yang dia hadapi sebagai wanita karir dengan anak kecil yang masih butuh banyak perhatian.

Lebih dari nafkah tambahan, menjadi seorang wanita karir merupakan sebuah kebanggaan bagi dirinya. Dilema mengatur prioritas antara pekerjaan dan mengurus anak membuat Mom Ruhestiana meragukan harga dirinya.

Apakah Mom Ruhestiana bisa menjaga work-life balance yang seimbang? Itulah pertanyaan yang membuatnya termangu-mangu.

Mari kita baca curhatan Mom Ruhestiana di bawah ini!

Curhatan Mom Ruhestiana Sebagai Wanita Karir

Menjadi working mom itu bukan pilihan tapi keharusan.

Menjadi working mom itu bukan hal yang tabu lagi saat ini.

Menjadi working mom itu demi menjaga kewarasan diri sendiri.

Tapi menjadi working mom bisa jadi menimbulkan stigma negatif dan banyak pressure.

Ketika menitipkan anak ke orangtua, ternyata kadang orangtua pun lelah dan jenuh.

Namun, menitipkan anak kepada pengasuh sepertinya aku belum bisa, dengan kondisi anakku

yag alergi dan sensitif.

Menjadi working mom semata-mata bukan hanya mencari uang tambahan demi anak namun demi menjaga kewarasan diri sendiri.

Semenjak punya anak, aku merasa kehilangan jati diriku atau mungkin aku belum bisa menerima proses yang cepat ini dari seorang anak menjadi seorang istri lalu menjadi seorang ibu dalam waktu yang singkat.

Kadang ada perasaan dilema saat pagi hari harus meninggalkan anak di rumah bahkan saat dia masih terlelap dan kembali ke rumah dalam keadaan dia sudah terlelap tidur.

Saat dilema itu terjadi ada orangtua yang sudah pasang wajah masam karena menunggu seharian untuk berganti waktu istirahat.

Karena tak jarang sebenarnya aku lelah dan sakit.

Tidur tak nyaman, sedangkan besok pagi harus berangkat kembali.

Rasanya kadang ingin menyerah saja dan mengurus full anakku tersayang.

Namun apa aku mampu?

Ruhestiana Pratiwi, 2022

Jangan sampai lupa Mom, semua yang Mom lalui sekarang adalah untuk masa depan si kecil.

Meski rutinitas kerja-mengurus anak terasa amat melelahkan, melihat senyuman manisnya pasti akan menyemangatkan Mom untuk tidak lantas menyerah. Semangat Mom!

Baca juga: CeritaMom: Menerapkan Self Love sambil Membesarkan Anak Kecil