Idealnya hidup tanpa hutang, tapi pada kenyataannya utang tak bisa dihindari. Dalam kehidupan ditemui kondisi darurat yang memaksa Mom mengambil pinjaman.

Tidak hanya itu, kebutuhan akan rumah dan kendaraan atau membuka usaha baru tentu membutuhkan modal yang besar. Mengambil pinjaman menjadi solusinya.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan berhutang. Seperti dikatakan oleh Perencana Keuangan Safir Senduk, rasio hutang tidak lebih dari 30% dari pendapatan, seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Lalu bagaimana jika Mom dan pasangan memiliki hutang yang menumpuk? Bagaimana cara melunasinya?

Cara melunasi hutang yang menumpuk

Berikut cara melunasi hutang yang menumpuk untuk Mom terapkan.

1. Membuat list hutang

Ya, pertama kali yang harus dilakukan adalah membuat daftar hutang dan nominal hutang. Dengan menyusun daftar utang terlebih dahulu karena hal ini akan memudahkan Mom menentukan skala prioritas nantinya.

Ingat, Mom harus menulis semua utang dengan susunan sesuai yang paling diprioritaskan untuk dilunasi. Termasuk, besaran suku bunga.

2. Tentukan prioritas

Tentukan prioritas yang akan dilunasi terlebih dahulu. Setelah mempunyai data lengkap atas utang, sekarang waktunya Mom membuat skala prioritas dalam pelunasannya.

Mengapa hal ini dilakukan? Hal ini penting agar utang yang tertunggak cukup lama dan bunga yang tinggi dapat segera terlunasi. Saran dari Safir, mendahulukan cicilan utang dari penghasilan bulanannya.

3. Mencari penghasilan tambahan

Langkah selanjut ketika penghasilan tidak cukup untuk menutupi cicilan, maka Mom dan pasangan dianjurkan mencari penghasilan tambahan lewat kerja sampingan.

4. Menggunting kartu kredit

Apakah salah satu sumber hutang berasal dari pemakaian kartu kredit? Jika ya, maka sebaiknya Mom menggunting kartu kredit sehingga tidak bisa lagi digunakan. Tujuannya agar tidak tergoda untuk memanfaatkan kartu kredit sebagai alat pembayaran.

Baca juga: Apa Itu Paylater? Ini 7 Keuntungan dan Kerugiannya

5. Menjual aset

Jika penghasilan utama dan penghasilan sampingan belum juga cukup untuk melunasi hutang-hutang, maka ini saatnya Mom untuk mengkaji aset yang dimiliki.

Mom harus rela untuk menjual aset yang ada untuk membayar hutang dan melunasinya. Mom bisa membuat list, aset apa saja yang dimiliki dan nilai jualnya.

Dengan menjual beberapa aset yang dimiliki bisa untuk membantu melunasi hutang-hutang yang menjerat Mom.

6. Hindari berhutang untuk membayar hutang

Langkah ini adalah sama sekali tidak disarankan ya, Mom. Artinya sama saja dengan Mom menutup utang dengan melakukan pinjaman lain alias gali lubang tutup lubang.

Dikatakan Safir, ini adalah solusi akhir dan yang paling buruk jika memang Mom tidak mampu membayar hutang dengan berbagai cara. Risiko dari berhutang untuk melunasi hutang alias, gali lubang tutup lubang justru akan merugikan si debitur lantaran utangnya makin menumpuk.

Safir menyarankan , kalau pun terpaksa menambah utang maka sebaiknya meminta bantuan kepada keluarga atau orang terdekat. Sebab, bunga dari pinjaman keluarga maupun orang terdekat cenderung lebih ringan bahkan tanpa bunga dibandingkan dengan pinjaman dari lembaga jasa keuangan resmi.

7. Hidup hemat

Belajar untuk hidup hemat dan berhenti membeli hal hal yang diluar kebutuhan. Penghematan terbesar yang bisa dilakukan adalah mengubah gaya hidup.

Kalau biasanya Mom lebih banyak membeli makanan di restoran, saat ini sebaiknya memasak sendiri.

Untuk Mom yang hobi minum kopi atau mencicipi kafe terbaru, tidak ada salahnya untuk mengurangi hobi. Dan hal-hal lainnya yang bisa sedikit menghemat pengeluaran kita.

8. Disiplin dan serius melunasi hutang

Paling penting dari semua cara yang dipaparkan di atas adalah niat dan disiplin untuk melunasi hutang.

Disiplin membayar hutang akan membantu Mom mengurangi beban hutang yang ada. Lakukan secara konsisten dan jangan kendor untuk memotivasi diri kalau Mom bisa menyelesaikan hutang-hutang yang menumpuk. Semoga berhasil!

Baca juga: Utang Jangka Panjang: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya