Apa itu investasi jangka pendek? Investasi jangka pendek adalah jenis investasi yang bersifat sementara dan bisa dicairkan kapan saja. Investasi berikut memiliki risiko lebih rendah dibanding investasi jangka panjang sehingga sangat cocok digeluti oleh seluruh kalangan, tak terkecuali ibu rumah tangga.

Profit atau keuntungan yang diperoleh pun tak kalah jauh dari investasi jangka panjang. Oleh sebab itu, jika Mom ingin menambah pendapatan bulanan, maka beberapa jenis investasi jangka pendek bisa menjadi alternatifnya.

Namun, tahukah Mom bahwa tabungan berbeda dengan investasi? Yup, melalui investasi, nilai mata uang tidak akan tergerus inflasi. Bahkan, jika digeluti secara serius, nominal yang Anda investasikan dapat bertambah hingga berkali lipat.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk cek contoh investasi jangka pendek paling cocok bagi ibu rumah tangga di bawah ini. Tanpa modal besar, Anda pun bisa memperoleh cuan yang berlimpah.

Apa itu investasi jangka pendek?

Sebelum membahas tentang contoh investasi jenis jangka pendek, ada baiknya apabila Mom mengetahui pengertiannya terlebih dahulu.

Investasi jangka pendek adalah jenis investasi yang hanya berjangka 12 bulan atau kurang dari itu. Keuntungan yang diperoleh juga bisa dicairkan dalam waktu kurang dari satu tahun.

Jenis investasi jangka pendek umumnya bertujuan untuk mendapatkan tambahan dana, membiayai kebutuhan jangka pendek, atau hanya sekadar ingin memperoleh cuan.

Apabila dilihat dari segi risiko, maka investasi berikut memiliki tingkat kerugian cukup rendah. Bahkan, penanaman dana model ini cenderung mempunyai nilai yang konsisten dan terus mengalami kenaikan meski dalam jumlah kecil.

6 Jenis investasi jangka pendek paling menguntungkan

Untuk Anda yang sedang mencari contoh investasi berjenis jangka pendek, setidaknya ada 6 jenis yang bisa Mom coba. Apa saja itu? Berikut diantaranya.

1. Deposito

Saat ini banyak bank yang mempromosikan tabungan deposito kepada nasabahnya sebagai salah satu jenis investasi jangka pendek paling menguntungkan. Pihak bank akan menawarkan return tinggi untuk menarik minat nasabah.

Jangka waktu deposito tergantung dengan kebutuhan masing-masing nasabah, mulai dari 3 bulan, 6 bulan, hingga 1 tahun.

Jangka waktu berikut berpengaruh terhadap return yang akan di dapat. Semakin lama jangka waktunya, semakin besar pula return yang akan Mom peroleh.

Perlu diingat, bahwa Anda tidak bisa mencairkan uang deposito sebelum tanggal jatuh tempo. Di mana Mom akan dikenakan denda ketika mengambilnya lebih awal.

2. Saham

Tak hanya sebagai investasi jangka panjang, saham rupanya juga bisa dimanfaatkan untuk berinvestasi jangka pendek lho, Mom. Meskipun berisiko tinggi, saham mampu menarik minat masyarakat karena hasil yang diperoleh cukup besar.

Pada jenis investasi jangka pendek, para investor biasanya menggunakan sistem trading yang memungkinkan Anda mendapat keuntungan dalam beberapa jam.

Akan tetapi, tetaplah berhati-hati dan bijaksana ketika melakukan investasi dengan saham. Karena dibalik untung besar, selalu terdapat risiko yang besar juga.

3. Reksa Dana Pasar Uang

Contoh investasi berjenis jangka pendek lainnya adalah reksa dana pasar uang. Reksa dana pasar uang adalah reksa dana yang bentuk investasinya berupa instrumen pasar uang seperti obligasi dan Sertifikat Bank Indonesia. Cara kerjanya yaitu dengan menempatkan 100% uang Anda pada contoh-contoh tadi.

Perlu diketahui bahwa reksadana ini relatif aman dan berisiko kecil. Lalu, alasan reksadana bisa dijadikan jenis investasi jangka pendek yaitu karena instrumen pasar uang memiliki jangka waktu kurang dari setahun.

4. Forex Trading (Trading Forex)

Forex trading adalah investasi yang berkonsep perdagangan mata uang asing. Investasi berikut bisa dibilang paling berisiko dibanding investasi lainnya. Namun, hal tersebut tak mengurungkan niat investor untuk melakukannya.

5. Peer to Peer Lending

Investasi ini bisa dibilang masih baru dibanding dengan investasi lainnya. Namun, meski masih baru, P2P Lending ini mendapat banyak sambutan positif dan diminati oleh masyarakat.

Cara menjalankannya yaitu Anda berperan sebagai investor kepada UMKM di Indonesia, lalu keuntungannya akan didapat dari suku bunga pinjaman.

P2P Lending secara tidak langsung sangat membantu UMKM menjalankan usahanya. Karena Peer to Peer Lending bisa dimanfaatkan sebagai alternatif pinjaman modal UMKM dengan proses mudah dan cepat.

Baca juga: Waspadai Investasi Bodong, Begini Ciri dan Trik Hindarinya

6. Surat Utang Negara (SUN)

Pernahkah Mom mendengar istilah Surat Utang Negara atau SUN? Yup, surat utang negara dirilis pemerintah melalui Kemenkeu dan dikeluarkan setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan negara dalam APBN.

Surat Utang Negara bisa dijadikan investasi jenis jangka pendek bagi ibu rumah tangga. Mengapa? Karena investasi ini berisiko rendah dan dijamin oleh negara. Selain itu, modalnya pun kecil mulai dari 1 juta rupiah saja.

Meskipun tak bermodal banyak, SUN ternyata mempunyai bunga lebih tinggi dari bunga tabungan bank dan deposito.

Return SUN mengacu pada Bank Indonesia (BI). Bunga akan naik jika suku bunga acuan BI naik. Namun, jika turun, bunga tabungan tetap pada level yang sudah ditentukan.

4 Tips berinvestasi jangka pendek

Setia jenis investasi tentu memiliki risiko yang harus diwaspadai. Anda dapat memperoleh keuntungan berlipat ganda apabila dikelola dengan benar. Yuk Mom ikuti tips berinvestasi jangka pendek berikut demi menghasilkan cuan yang berlimpah.

1. Menentukan tujuan

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, investasi tanpa tujuan hanya akan membuat bingung dan tidak berarti.

Misal, Anda ingin berlibur ke Korea dalam 2 tahun kedepan. Jika dihitung-hitung Anda membutuhkan uang sebesar Rp30.000.000.

Dengan begitu, Anda dapat memperkirakan berapa nominal yang harus diinvestasikan agar dalam 2 tahun ke depan Mom bisa menghasilkan jumlah minimal 30.000.000 rupiah.

2. Memperhatikan kinerja

Kinerja investasi di masa lalu dapat dijadikan patokan perkembangan kedepannya. Jika tidak ada kemajuan yang berarti, maka kemungkinan besar kinerjanya di masa depan juga tidak akan berubah secara signifikan.

3. Melakukan diversifikasi

Maksud dari tips ini adalah Anda mengalokasikan dana di beberapa instrumen investasi untuk meminimalisir risiko.

Memang cukup rumit bagi pemula, namun hal ini perlu dilakukan sebagai antisipasi ketika Mom mengalami kerugian di satu instrumen.

4. Jangan berlebihan

Siapa sih yang tidak tergiur jika sudah mendapatkan banyak untung? Pada momen seperti ini Mom wajib lebih bijak dalam menentukan nominal yang akan diinvestasikan.

Sebenarnya tidak ada larangan untuk Anda menginvestasikan kembali keuntungan yang didapat. Namun, tetap sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi finansial di rumah ya, Mom.

Itulah ketujuh contoh investasi jangka pendek yang menguntungkan dan banyak diminati. Jenis-jenis di atas tentunya sangat cocok bagi ibu rumah tangga yang ingin memperoleh pendapatan tambahan. Jadi, investasi manakah yang akan Mom lakukan?

Baca juga: Bisnis Jamu Tradisional, Ini 7 Cara Memulainya