/variabel/

  1. (a) dapat berubah-ubah, berbeda-beda, bermacam-macam (tentang mutu, harga, dan sebagainya);
  2. (n) sesuatu yang dapat berubah; faktor atau unsur yang ikut menentukan perubahan;

(Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Apa Itu Biaya Variabel?

Sebagai seorang produsen, Anda pasti akan selalu mengeluarkan berbagai biaya untuk setiap proses produksi yang dilakukan. Dalam manajemen keuangan, biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh produsen tersebut kemudian terbagi menjadi dua kategori, yaitu biaya variabel dan biaya tetap.

Biaya variabel adalah pengeluaran biaya produksi yang terus berubah secara proporsional sesuai dengan jumlah barang yang diproduksi. Artinya, biaya variabel akan berubah sesuai besaran barang yang diproduksi oleh suatu perusahaan.

Apabila jumlah barang yang diproduksi meningkat, maka biaya variabel juga ikut meningkat. Dalam proses produksi, biaya variabel termasuk dalam kategori biaya langsung atau direct cost perusahaan.

Fungsi Biaya Variabel

Secara umum, variabel berfungsi untuk membantu dalam memahami dan memperoleh hasil akhir dari suatu manajemen keuangan. Namun ada beberapa fungsi lain dari biaya variabel, yakni:

  1. Menetapkan penilaian

Biaya variabel berfungsi untuk membantu dalam menetapkan penilaian terhadap efektivitas dari suatu produksi barang yang sedang dilakukan.

  1. Pengendalian biaya

Biaya variabel diperlukan agar dapat dipisahkan dengan biaya tetap dan laporan keuangan lainnya. Hal ini membantu pihak manajemen atau perusahaan untuk mengendalikan biaya.

  1. Perencanaan laba jangka pendek

Dalam manajemen keuangan, untuk dapat menentukan laba jangka pendek, tentu diperlukan berbagai informasi terkait biaya-biaya yang dikeluarkan berdasarkan perubahan besaran produksi. Oleh karena itu, diperlukan biaya variabel agar dapat memudahkan pihak manajemen dalam merencanakan dan menentukan laba jangka pendek perusahaan.

  1. Pengambilan keputusan jangka pendek

Dengan adanya biaya variabel, pihak manajemen perusahaan kemudian dapat menentukan dan mengambil keputusan yang bersifat jangka pendek. Hal tersebut sangat berguna ketika terdapat pesanan khusus dimana kisaran biaya yang diperlukan dapat ditentukan terlebih dahulu menggunakan biaya variabel.

  1. Memberi atas kontribusi

Dengan mengetahui biaya variabel, perusahaan bisa mengambil keputusan secara bijak. Melalui analisis hubungan biaya, laba, dan besaran produksi yang dilakukan, pihak perusahaan dapat mengetahui batas kontribusi yang berguna untuk menetapkan rencana besarnya laba. Sebab, dengan begitu, perusahan bisa mengendalikan kondisi operasional yang tengah berlangsung.

Contoh Biaya Variabel

Ada beberapa contoh biaya variabel antara lain sebagai berikut.

  1. Komisi

Komisi adalah indikator yang dihitung berdasarkan oleh setiap keberhasilan penjualan produk dengan jumlah tertentu. Biaya ini terus berubah sesuai jumlah produksi dan penjualan yang dilakukan.

  1. Kebutuhan Alat produksi

Dalam proses produksi, dibutuhkan pemenuhan akan bahan-bahan yang diperlukan untuk mendukung operasional alat dan mesin. Contohnya seperti listrik dan oli untuk tenaga mesin.

  1. Bahan langsung

Bahan langsung yang dimaksud adalah bahan yang berkaitan langsung dengan proses produksi seperti bahan baku. Barang seperti ini tentu bisa berubah berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan.

  1. Tenaga kerja langsung

Indikator ini merupakan pemeran utama dalam proses produksi. Setelah menghasilkan produk yang sudah siap dipasarkan, perlu biaya untuk membayar jasa seorang tenaga kerja.

  1. Upah lembur tenaga kerja

Indikator ini dihitung berdasarkan total jam tambahan lembur yang dihabiskan oleh tenaga kerja.