Proses persalinan banyak memberi perubahan pada tubuh Anda. Selain kenaikan berat badan, beberapa wanita juga mengalami penurunan kemampuan penglihatan. Kondisi ini biasanya ditandai dengan sakit kepala, penglihatan berbayang atau kabur, serta kondisi mata yang lebih sensitif pada cahaya. Dengan begitu, gangguan indera penglihat pasca melahirkan tidak sekadar mitos yang beredar di masyarakat karena kondisi ini dapat dijelaskan secara medis. Seperti apa? Yuk, simak selengkapnya di sini!

Fakta: Terjadi kesalahan bias pada mata

Pada saat memasuki usia kehamilan trimester kedua, wanita hamil bisa mengalami penurunan kemampuan visual. Kondisi ini bahkan bisa berlanjut hingga setelah melahirkan. Nah, penglihatan yang terganggu ini diduga sebagai akibat dari terjadinya kesalahan bias pada mata ketika menangkap objek. Hasilnya, mata sulit fokus pada satu titik sasaran penglihatan. Kesalahan inilah yang kemudian membuat Anda merasa bahwa kemampuan penglihatan menurun dari biasanya.

Fakta: Retensi cairan pada mata terhambat

Perubahan retensi air dalam tubuh pasca persalinan juga berpengaruh terhadap kemampuan penglihatan. Retensi cairan pada mata yang mengalami penghambatan membuat kornea tidak dapat menopang bentuk normalnya. Inilah yang kemudian membuat kornea mata terganggu. Pada beberapa kasus, retensi cairan juga menyebabkan bentuk kornea mata berubah sehingga penglihatan Anda menjadi kabur dan berbayang.

Fakta: Perubahan kadar gula darah

Setelah melalui masa kehamilan selama kurang lebih 38 minggu, kadar gula darah dalam tubuh Anda dapat berfluktuasi secara signifikan. Kondisi ini merupakan dampak dari adanya kelainan fungsi hormon selama kehamilan. Risiko terburuknya, Anda bisa mengalamai kerusakan pembuluh darah kecil pada retina mata. Tentu saja, hal ini memicu masalah yang cukup serius pada penglihatan Anda, terutama setelah melalui proses persalinan.

Mitos: Sel darah putih naik menyebabkan kebutaan

Proses persalinan yang cukup menguras tenaga tentu membuat Anda kelelahan setelahnya. Tidur mungkin bisa mengembalikan tenaga. Namun, beberapa orang justru mengatakan bahwa tidur setelah melahirkan dapat menyebabkan kebutaan karena naiknya sel darah putih ke kepala. Faktanya, sel-sel darah putih merupakan bagian penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia yang dibutuhkan untuk mencegah infeksi penyakit setelah persalinan dan tidak berisiko naik ke kepala apalagi menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan.

Fakta: persalinan memicu terhambatnya sekresi hormon

Perubahan hormon pada tubuh wanita selama menjalani masa kehamilan hingga persalinan memang terbilang wajar. Namun, pada beberapa kasus, kondisi ini justru memicu terhambatnya sekresi hormon setelah melahirkan. Akibatnya, terjadi pertumbuhan tumor pada bagian kelenjar pituitari di dalam tubuh Anda. Dikenal pula dengan sebutan adenoma pituitari, sebagai penderita Anda dapat mengalami masalah penglihatan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Tips menjaga kesehatan penglihatan setelah melahirkan

Karena penglihatan yang terganggu menjadi bagian dari efek samping melahirkan, maka sebagai wanita Anda harus menjaga kesehatan mata sedini mungkin. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain dengan memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan yang kaya akan vitamin A, mengurangi penggunaan obat tetes mata, serta menghentikan kebiasaan memakai lensa kontak selama masa hamil terutama menjelang persalinan.

Apabila Anda termasuk salah satu wanita yang mengalami gangguan penglihatan setelah melahirkan, disarankan untuk segera memeriksakan kondisi mata pada dokter ahli. Hal ini penting diperhatikan agar kondisi penglihatan tidak semakin memburuk dan dapat disembuhkan kembali seperti sedia kala. Penglihatan yang terganggu dan dibiarkan secara berlarut-larut justru akan mengakibatkan komplikasi lainnya yang juga berbahaya.