Pernikahan memang menjadi sesuatu yang sakral dan membutuhkan persiapan tersendiri, mulai dari undangan, resepsi hingga rumah yang akan ditinggali nantinya bersama pasangan. Akan tetapi, sebelum menjalani itu semua, hal yang paling penting dan wajib dilakukan adalah membicarakan tentang kondisi finansial bersama pasangan. Meskipun selama pacaran biasanya pasangan sudah menunjukkan kebiasaan gaya keuangan tersendiri, tetapi hal tersebut akan berbeda jauh setelah menikah.

Hal ini karena setelah menikah, ada banyak macam tanggungan serta pengeluaran tak terduga yang akan mengikuti, mulai dari pengeluaran bulanan, persiapan dana kehamilan hingga biaya pendidikan anak. Diperlukan pengertian serta pemahaman antar pasangan agar nantinya hal-hal finansial ini tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Untuk itu, Anda perlu menyatukan visi dan misi dalam hal finansial sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah Berikut beberapa hal yang harus diobrolkan dengan pasangan sebelum melaksanakan pernikahan.

Tentukan Tujuan dan Keinginan

Setelah menikah, pasti Anda memiliki tujuan tersendiri, seperti ingin liburan bersama beberapa bulan lagi, rencana pensiun atau ingin membeli mobil. Hal yang sama pun juga pasti ada dalam benak pasangan. Oleh karena itu, pastikan Anda sudah membicarakan tujuan dan keinginan finansial masing-masing sebelum menikah.

Anda juga harus saling terbuka tentang hal ini agar tidak ada hal yang mengganjal nantinya. Selain itu, tujuan dan keinginan ini biasanya juga akan dipengaruhi oleh kebiasaan keuangan pasangan, sehingga Anda juga perlu mengenal kebiasaan pasangan. Mulai dari cara membagi uang antara pengeluaran dengan tabungan hingga tipe investasi apa yang biasanya dilaksanakan. Anda juga bisa saling berbagi cara mengatur keuangan.

Baca juga: 5 Tips Mempersiapkan Dana Kehamilan

Aset Kepemilikan

Sebelum menikah, hal pertama yang wajib dibicarakan antar pasangan adalah gaji, kepemilikan asset, tabungan, investasi hingga properti dan warisan. Mulai dari hal kecil seperti furnitur atau kendaraan yang dimiliki, kedua belah pihak harus saling mengerti tentang hal ini. Selain itu, Anda dan pasangan harus saling mengerti tentang apa aset yang boleh dan tidak boleh dibagi atau digunakan bersama dengan pasangan.

Hal ini karena ada beberapa kondisi seperti kepemilikan bisnis atau saham yang tidak boleh dipindah tangankan kepada anggota keluarga yang bukan inti. Segala hal harus dikomunikasikan sebelum melakukan pernikahan agar tidak ada perselisihan di kemudian hari.

Pembagian Pengeluaran

Pernikahan adalah penggabungan dua insan manusia serta keluarganya. Anda harus membicarakan tentang pengeluaran apa saja yang harus dibayarkan oleh pasangan, serta membicarakan tentang tagihan rumah. Seperti tagihan listrik, wifi, air, hingga berbagai macam iuran yang harus dibayar.

Selain itu, pengeluaran sehari-hari juga harus dipikirkan. Setelah menikah nanti, Anda harus membagi siapa yang membayar apa, dan hendaknya hal ini dibicarakan terlebih dahulu agar tidak ada tagihan yang terlewat. Selain itu, jangan lupa untuk membahas tentang pajak yang harus dibayarkan.

Baca juga: 3 Langkah Terbaik dalam Menyiapkan Dana Pendidikan Anak Sejak Dini

Hutang

Pembahasan tentang hutang mungkin bisa menjadi hal yang cukup sensitif, tetapi hal ini tidak bisa dihindari jika membicarakan tentang keuangan. Baik Anda maupun pasangan harus saling jujur dan terbuka tentang hutang yang dimiliki sebelum melaksanakan pernikahan. Selain itu, jangan lupa untuk membahas alasan dibalik hutang itu, serta kebiasaan apa yang dimiliki pasangan yang bisa membuat hutang itu ada.

Itulah beberapa hal yang wajib dibicarakan tentang masalah finansial sebelum melakukan pernikahan. Baik Anda maupun pasangan harus saling terbuka karena persiapan finansial adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan rumah tangga nantinya. Daripada nanti ada debat siapa yang harus bayar cicilan KPR atau siapa yang harus belanja furnitur baru.