Setiap kehamilan pasti memiliki cerita pengalaman yang berbeda. Meski Mom sudah pernah melahirkan, bukan berarti hamil anak kedua dan seterusnya tidak memiliki kejutan.

Maka, tak ada salahnya Mom menyusun perencanaan yang matang sebelum memutuskan untuk hamil anak kedua dan seterusnya. Ada banyak hal yang bisa jadi bahan pertimbangan, mulai dari urusan finansial untuk program hamil anak kedua hingga masalah psikologinya.

Berikut empat persiapan kehamilan anak kedua yang bisa Mom intip.

1. Kesiapan Finansial

Hal pertama yang harus Mom timbang untuk persiapan hamil anak kedua adalah kemampuan keuangan keluarga.

Mom bisa merujuk biaya yang dikeluarkan sewaktu kelahiran anak pertama dahulu. Mom bisa menambahkan besaran biaya itu dengan kisaran 1-2 persen untuk setiap tahun yang berselang.

Mom juga harus menghitung ulang biaya persalinan terkini yang dipatok oleh rumah sakit. Jangan lupa, proses kelahiran anak bisa berbeda-beda. Jadi, penting untuk Mom menyiapkan anggaran untuk kelahiran normal maupun sesar di kehamilan kedua, ya!

Kalau sudah selesai dengan persiapan biaya melahirkan, sekarang giliran mempersiapkan anggaran untuk tumbuh kembang sang buah hati. Bisa berupa kebutuhan pangan, imunisasi, hingga sandangnya.

Tentu saja, untuk urusan anggaran sebaiknya Mom bicarakan dengan Dad. Berapa tabungan yang Dad punya. Begitu pula dengan pembagian porsi gaji bulanan jika anak kedua nanti lahir.

Jangan lupa, sisihkan juga anggaran untuk masa depan sang buah hati ya, Mom!

2. Jarak antara Kehamilan Pertama dan Kedua

Selain soal kesiapan finansial, hal kedua yang harus Mom pertimbangkan untuk persiapan hamil anak kedua adalah jarak waktu kehamilan.

Terlalu dekat tentu kurang baik, bila terlalu jauh juga sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter kandungan yang Mom biasa kunjungi. Setidaknya, agar aman, Mom harus memberi jarak antara 18 hingga 24 bulan sebelum hamil anak kedua.

Sebelum program hamil anak kedua, Mom pun harus memastikan bahwa kondisi kesehatan Mom cukup kuat untuk melakukannya lagi. Disarankan untuk tidak memaksakan kehamilan kedua bila kondisi kesehatan belum baik.

3. Status Pekerjaan Mom

Untuk Mom pekerja, memiliki anak lebih dari satu pasti menimbulkan dilema yang berbeda.

Bicarakan terlebih dahulu dengan Dad mengenai situasi ini. Apakah Mom akan mempekerjakan baby sitter untuk membantu mengurus sang buah hati atau memilih daycare sebagai alternatif pengasuhan.

Bukan hanya itu, Mom bisa mengecek kebijakan perusahaan terkait hak-hak yang bisa didapatkan untuk anak kedua atau pun seterusnya. Sebab, beberapa perusahaan hanya akan menanggung asuransi kesehatan sampai anak ketiga saja.

4. Pembagian Waktu dengan Dad

Mengurus dua anak tentu membutuhkan tenaga ekstra. Karena itu, penting untuk melakukan pembagian ‘kerja’ dengan Dad.

Libatkan Dad untuk berinteraksi dengan si kecil lebih banyak ketika Mom akan punya anak kedua. Umumnya, bila anak pertama kurang berinteraksi dengan Dad, ia akan lebih mudah cemburu ketika nanti adiknya lahir.

Tidak harus melulu mengajak si kecil ke luar, Dad bisa membacakan buku, menemani bermain, dan hal-hal kecil lainnya.

Intinya, pikirkan matang-matang dengan berbagai resiko untuk program hamil anak kedua. Jangan sampai hamil anak kedua malah justru membuat Mom dan Dad kebingungan, ya!