Kondisi hamil bukan berarti Mom tidak bisa bepergian atau traveling. Namun, memang ada aturan waktu yang perlu dipatuhi oleh ibu hamil. Idealnya, usia kehamilan minggu ke-14 hingga ke-28 merupakan waktu terbaik bagi ibu hamil untuk traveling. Ini karena dua belas minggu pertama dan setelah minggu ke-36, risiko keguguran cenderung lebih tinggi.

Namun, bagaimana jika karena suatu alasan, Mom harus bepergian atau traveling saat usia kehamilan memasuki trimester ketiga? Apakah aman?

Butuh surat dokter jika naik pesawat

Masa kehamilan trimester ketiga dimulai pada usia minggu ke-28 hingga waktu melahirkan. Padahal, seperti yang disebutkan di atas, Mom tidak dianjurkan untuk traveling saat usia kehamilan sudah melebihi 28 minggu. Kebanyakan maskapai penerbangan juga umumnya hanya memperbolehkan ibu kehamilan dengan usia maksimal 28 minggu untuk bisa ikut bepergian.

Jika usia kehamilan sudah mencapai lebih dari 28 minggu, biasanya maskapai penerbangan akan mengharuskan Mom untuk menyerahkan surat keterangan dokter, yang menyatakan bahwa kondisi Mom dan janin cukup sehat untuk melakukan perjalanan udara. Saat meminta surat keterangan dokter, Mom bisa sekaligus memeriksakan diri untuk memastikan bahwa memang kesehatan Mom dan janin dalam kondisi sehat.

Sejumlah hal yang perlu diperhatikan saat naik pesawat

Demi kenyamanan Mom selama traveling naik pesawat, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah pilihan tempat duduk. Usahakan agar Mom duduk di kursi pesawat yang dekat dengan lorong agar bisa lebih mudah pergi ke toilet atau jika harus meminta bantuan pramugari.

Lalu, Mom disarankan menggerakkan angota badan setiap tiga puluh menit sekali untuk membantu melancarkan peredaran darah, terutama jika penerbangan berlangsung hingga berjam-jam. Tentunya jangan lupa memasang sabuk pengaman di bawah perut. Apabila Mom merasakan sesuatu yang berpotensi mengganggu kesehatan, segera hubungi pramugari untuk meminta bantuan.

Bagaimana jika traveling naik mobil?

Traveling menggunakan jalur darat juga membutuhkan persiapan yang tak kalah penting. Boleh-boleh saja dilakukan saat trimester ketiga, tapi Mom tetap perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu untuk memastikan kondisi. Jangan mengendarai mobil seorang diri, apalagi jika jaraknya cukup jauh. Mom juga wajib memasang sabuk pengaman, pastikan posisi tali atas menyilang di antara payudara dan tali bawah menahan tulang panggul. Posisi ini akan membantu tubuh Mom untuk meminimalisir dampak terjadinya guncangan selama naik mobil.

Bawalah bekal makanan dan minuman yang cukup untuk dikonsumsi agar Mom tidak merasa lemas selama perjalanan. Jika perjalanannya cukup panjang, usahakan untuk berhenti dan turun dari mobil selama dua jam sekali. Dengan begitu, Mom bisa beristirahat sekaligus memperlancar aliran darah dan mengurangi tekanan pada kandung kemih.

Tidak disarankan traveling pada trimester ketiga, apabila….

Walaupun begitu, tetap ada sejumlah kondisi di mana Mom tidak diperbolehkan untuk melakukan perjalanan atau traveling jarak jauh saat usia kehamilan memasuki trimester ketiga, yaitu:

  1. Mom mengalami komplikasi kehamilan

  2. Terjadi masalah pada plasenta kandungan

  3. Janin berisiko lahir prematur

  4. Usia kehamilan sudah mencapai 36 minggu atau lebih

Itulah kenapa Mom sangat disarankan untuk berkonsultasi atau memeriksakan diri ke dokter kandungan. Terlebih, usia kehamilan Mom sudah memasukan trimester ketiga, yang memang cenderung lebih berisiko.

Mom, setiap ibu memiliki kondisi kehamilan yang berbeda. Jika Mom yang hamil trimester ketiga merasa sehat dan kuat untuk traveling jarak jauh, belum tentu ibu hamil lain bisa melakukan hal sama. Di sinilah konsultasi dengan dokter begitu penting. Apabila dokter tidak memperbolehkan Mom untuk traveling jarak jauh, itu pasti demi kebaikan Mom dan si kecil dalam kandungan.