Bayi prematur lahir saat usia kehamilan belum mencapai usia 37 minggu. Karena tumbuh kembangnya yang belum sempurna, bayi prematur pun memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi. Beberapa di antaranya seperti gangguan saluran pernapasan dan pencernaan hingga gangguan kekebalan tubuh. Wajar sekali kalau Mom merasa panik dan khawatir saat bayi lahir prematur.

Namun, banyak juga kok bayi lahir prematur yang tumbuh dengan baik hingga dewasa. Tentunya hal ini harus disertai dengan penanganan bayi prematur secara tepat. Jadi, jangan khawatir, Mom bisa melakukan beberapa hal ini untuk merawat si kecil.

1. Pastikan kondisi bayi sudah aman sebelum diajak pulang

Setelah lahir, bayi tidak mungkin selamanya berada di rumah sakit, kan? Tentu ada saat ketika Mom harus membawanya pulang. Namun, ada kondisi khusus yang harus dipenuhi sebelum bayi prematur bisa diajak pulang. Idealnya, bayi prematur baru bisa pulang dari rumah sakit saat berat badannya sudah mencapai minimal 1,8 kg. Tentunya berat badan tersebut juga harus diimbangi dengan kondisi kesehatan yang baik dan tidak mengalami komplikasi.

Lalu, untuk penanganan bayi prematur saat perjalanan pulang dari rumah sakit, Mom tidak perlu mendudukkan si kecil di car seat. Sebaiknya Mom menggendongnya saja selama perjalanan. Pastikan Mom tidak mengendarai kendaraan yang terbuka agar si kecil tidak terpapar oleh debu.

2. Menjaga suhu ruangan

Mom, bayi prematur belum mampu mengatur suhu tubuhnya sendiri. Idealnya, suhu tubuh bayi harus mencapai kurang lebih 37 derajat Celcius. Mom juga disarankan untuk selalu menjaga suhu ruangan agar tidak terlalu dingin bagi si kecil. Bagi yang menggunakan AC di rumah, pastikan suhu AC tidak lebih dari 26 derajat Celcius sehingga anak tidak kedinginan ya, Mom.

3. Menerapkan metode kangaroo care

Kangaroo care, atau metode kangguru, adalah teknik menggendong bayi dengan memasukkan anak ke baju atau menggunakan kain gendongan. Tujuannya agar kulit Mom bisa bersentuhan dengan si kecil. Walaupun terlihat sepele, justru kontak kulit inilah yang akan membantu si kecil mengenal irama napas, aroma tubuh, sentuhan, dan detak jantung Bunda.

Tidak hanya itu, penanganan bayi prematur dengan kangaroo care juga bisa membantu menjaga kehangatan tubuh bayi, memperkuat daya tahan tubuh bayi, hingga menjaga keteraturan pernapasan dan detak jantungnya.

4. Awasi pula posisi tidurnya

Tahukah Mom bahwa bayi prematur lebih rentan terkena risiko sindrom kematian bayi mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)? Itulah kenapa Mom disarankan untuk mengawasi posisi tidurnya. Pastikan si kecil tidur dalam posisi telentang, tidak miring apalagi tengkurap. Demi menjaga kenyamanan bayi selama tidur, Mom bisa menidurkannya di kasur yang tidak terlalu soft tanpa bantal.

5. Perhatikan jadwal makan si kecil

Umumnya, bayi prematur perlu mendapat asupan ASI sebanyak 8-10 kali dalam sehari pada masa awal setelah dilahirkan. Salah satu tanda si kecil mendapat asupan ASI dalam jumlah cukup adalah intensitas buang air kecil sebanyak 6-8 kali sehari. Sebagai penanganan bayi prematur, Mom juga perlu memerhatikan jeda pemberian ASI, yang tidak boleh melebihi empat jam karena bisa berisiko membuat bayi dehidrasi. Jangan khawatir kalau si kecil gumoh setelah disusui. Hal ini wajar terjadi selama berat badannya tidak berkurang, Mom.

Sebagai orang tua, Mom tentu ingin si kecil bisa tumbuh dengan optimal walaupun ia lahir dalam kondisi prematur sekali pun. Jangan khawatir, Mom bisa menerapkan beberapa cara penanganan bayi prematur di atas untuk mendukung tumbuh kembang si kecil.