Budaya tradisional yang kita miliki kerap tidak mementingkan tes kesehatan sebelum menikah untuk calon pasangan suami istri (pasutri).

Padahal Kementerian Kesehatan telah merekomendasikan para pasangan yang ingin menikah untuk menjalani tes kesehatan sebelum menikah.

Tes kesehatan sebelum menikah, atau dikenal juga dengan sebutan premarital screening bukanlah untuk membuka aib jika salah seorang atau kedua calon mempelai memiliki penyakit tertentu.

Selain untuk mengetahui penyakit yang terjadi pada pasangan, tes ini juga untuk mencegah agar penyakit yang terdeteksi tidak menjadi semakin parah.

Prosedur ini juga bertujuan memberi konsultasi kepada calon pasangan seputar status kesehatan masing-masing, hal ini agar nantinya calon pasangan suami istri dapat membangun keluarga yang sehat dan menghasilkan keturunan yang sehat pula.

Selain itu tes kesehatan sebelum menikah juga untuk membatasi menyebarnya penyakit darah genetik, seperti anemia sel sabit dan thalasemia, serta penyakit menular seperti hepatitis B dan C, serta HIV/AIDS.

Selain membatasi penularan penyakit, keuntungan lainnya mengikuti tes kesehatan ini adalah

  • Membuat calon pengantin lebih memahami arti kehidupan berumah tangga yang sehat secara keseluruhan

  • Mengurangi beban asuransi kesehatan dan keharusan Palang Merah untuk menyediakan darah

  • Mengurangi beban finansial pada keluarga dan lingkungan karena harus mengobati penyakit tertentu, dan

  • Menghindari munculnya beban sosial dan psikologis pada anak jika menderita penyakit keturunan dari gen orangtuanya.

Tes apa saja yang harus dilakukan saat Cek Pra Nikah?

Tes kesehatan sebelum menikah dapat dilakukan di rumah sakit. Rangkaian pemeriksaan tersebut bersifat umum, sehingga kebanyakan rumah sakit menyediakan layanan tersebut. Pilihlah rumah sakit yang terbaik.

Apabila ternyata Anda atau pasanganmu mengalami suatu penyakit, lakukanlah pemeriksaan lanjutan agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Tes kesehatan sebelum menikah bersifat individual. Sebelumnya Anda bisa membicarakan dengan pasangan mengenai tes yang akan dilakukan. Tes yang dilakukan sebagai tahapan cek pra nikah antara lain:

  • Tes Hematologi untuk mengetahui apakah terjadi kelainan pada jumlah sel darah atau tidak.

  • Tes Urine yang berguna untuk memeriksa apakah terdapat infeksi saluran kemih dan kelainan ginjal.

  • Tes Golongan Darah dilakukan untuk mengetahui golongan darah dan rhesus pada pasangan.

  • Tes Gula Darah berfungsi untuk melihat kadar gula darah dalam tubuh.

  • Venereal Disease Research Laboratory untuk mengetahui penyakit yang berhubungan dengan kelamin

  • TORCH untuk mengetahui adanya infeksi penyakit pada kesuburan pria dan wanita.

Selain itu Kementerian Kesehatan RI juga mengeluarkan rekomendasi tes kesehatan sebelum menikah yang bisa Anda pilih sebagai berikut.

1. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan ini bersifat umum yang biasanya dilakukan pertama kali saat bertemu dokter. Pada pemeriksaan fisik, berat badan Anda akan ditimbang dan tekanan darah Anda akan diukur. Dokter juga akan bertanya mengenai riwayat kesehatan. Sebaiknya Anda harus terbuka dengan dokter bila ada anggota keluarga yang memiliki penyakit tertentu yang mungkin membuat Anda berisiko menderita kondisi yang sama, misalnya diabetes.

2. Pemeriksaan penyakit keturunan

Meski Anda terlihat sehat, tapi bisa jadi Anda memiliki gen terhadap penyakit tertentu (carrier) yang diturunkan oleh orangtua. Karena itu dokter akan merekomendasikan untuk melakukan tes darah.

3. Tes penyakit menular

Ini mungkin adalah tes yang paling penting Anda lakukan. Pada tes ini, dokter akan mendeteksi adanya penyakit menular pada diri Anda atau pasangan dan risiko apa saja yang nantinya Anda hadapi. Penyakit menular yang dimaksud, misalnya hepatitis B dan C, serta HIV/AIDS. Penyakit menular tersebut sangat berbahaya dan bukan tidak mungkin dapat mengancam nyawa Anda maupun bayi Anda kelak.

4. Pemeriksaan organ reproduksi

Pemeriksaan pranikah ini bertujuan mengetahui kesehatan organ reproduksi Anda dan calon pasangan. Bagi Anda yang ingin memiliki keturunan, tes ini sangat penting untuk dilakukan.

5. Pemeriksaan alergi

Biasanya kita memandang sebelah mata terhadap alergi, karena dianggap hanya menyebabkan bersin, gatal, maupun bengkak. Padahal, alergi yang parah dapat berakibat fatal, bahkan sampai membuat sesak napas dan meninggal dunia.

Dilansir dari Kompas, spesialis kandungan dan kebidanan yang juga pakar seksologi dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, menjelaskan bahwa melakukan premarital check up adalah hal yang penting. Masih banyak pasangan yang menganggap bahwa pemeriksaan ini tidaklah penting.

Padahal ini sangat diperlukan untuk mengetahui kesehatan reproduksi kedua calon mempelai.

“Sampai saat ini hanya sekitar 10 persen pasangan saja yang sadar akan perlunya premarital check up ini, dan melakukannya,” ujarnya.

Biaya tes kesehatan pranikah

Banyak hal yang menjadi penyebab pasangan untuk tidak perlu melakukan pemeriksaan sebelum pernikahan, antara lain karena biaya tes kesehatan pranikah yang terlalu mahal.

Anda memang perlu menyiapkan budget khusus untuk menjalaninya, karena biaya tes kesehatan pranikah ini biasanya tidak di-cover oleh asuransi.

Namun, beberapa tes ini bisa dilakukan di beberapa Puskesmas tanpa biaya alias gratis untuk pemilik kartu BPJS, misalnya tes untuk mendeteksi HIV/AIDS.

Biaya tes kesehatan pranikah umumnya bervariasi, tergantung pada seberapa banyak rangkaian tes yang akan dilakukan, rumah sakit mana yang dipilih, serta fasilitas yang ditawarkan.

Baca juga: Kenali Beberapa Tes Kesehatan untuk Pria Sebelum Menikah