Dengan melakukan tes kesehatan sebelum menikah, pasangan dapat lebih mengenal kondisi kesehatan masing-masing. Diharapkan, ke depannya mereka akan dapat saling menjaga sehingga tercipta keluarga yang sehat dan keturunan yang berkualitas.

Tetapi tes kesehatan sebelum pernikahan kadang dikaitkan dengan perempuan. Padahal tidak kalah penting, tes kesehatan untuk pria sebelum menikah juga penting dilakukan demi memeriksa beberapa hal terkait kesuburan dan kondisi tubuh.

Melakukan tes kesehatan untuk pria sebelum menikah, perlu dilakukan agar dapat dilakukan perawatan dan pengobatan jika ternyata kemudian diketahui hal-hal yang membahayakan dan merugikan.

Selain tes tersebut, tentu ada tes kesuburan yang mana hasilnya dapat menjadi rujukan jika Anda dan pasangan berniat untuk segera ingin punya momongan.

Nah berikut beberapa tes kesehatan untuk pria sebelum menikah:

Tes penyakit menular seksual

Tujuan tes ini bukan untuk saling mencurigai. Namun lebih kepada bentuk saling menghormati, keterbukaan atau jujur kepada pasangan, serta bentuk perhatian dan pencegahan jika kelak ditemukan sesuatu yang merugikan.

Tentu saja jika pasangan menderita penyakit menular seksual, pernikahan sebaiknya ditunda sambil melakukan pengobatan intensif.

Hal ini dilakukan dengan tujuan bahwa Anda dan pasangan kelak akan melahirkan generasi penerus yang sehat sehingga diperlukan kesiapan fisik yang juga baik dan terawat.

Selain itu, tes ini juga dapat mencegah penyakit yang lebih parah misalnya kanker atau HIV/AIDS. Beberapa penyakit kelamin juga dapat diturunkan kepada anak dan berisiko cacat komplikasi saat dilahirkan.

Baca juga: 4 Alasan Harus Lakukan Konseling Sebelum Menikah yang Harus Kamu Ketahui

Tes kesuburan

Nah, tes ini meliputi pemeriksaan kualitas dan kuantitas sperma pria. Apakah cukup baik untuk membuahi sel telur atau mendeteksi kelainan lainnya. Pengambilan sampel air mani biasanya diperlukan dalam metode ini.

Volume sperma yang normal biasanya 2-5 mililiter dengan komposisi cairan cenderung kental dan tidak cair, berwarna putih agak abu-abu. Sperma sehat biasanya dalam 1 mililiter mengandung 20 juta sel sperma berbentuk normal dan bergerak cepat ke depan.

Tes darah

Tes laboratorium yang umum dilakukan adalah tes darah lengkap untuk mengetahui kelainan darah seperti misalnya anemia, leukemia dan polisitemia. Selain itu, akan diperiksa juga rhesus untuk mengetahui kecocokan rhesus dan efeknya terhadap ibu dan bayi kelak.

Jika hasil pemeriksaan rhesus dari calon pasangan berbeda, biasanya Anda akan mengandung anak dengan rhesus yang berbeda kelak. Kenapa penting memeriksa tes darah dan mengetahui rhesus? Sebab, dengan mengetahui kondisi rhesus berbeda ini dapat berbahaya bagi kelangsungan janin dalam kandungan kelak. Karena dapat akibatkan kerusakan sel darah dan memicu anemia hingga cacat organ bagian dalam.

Hasil tes ini juga menjadi indikator adanya gangguan pada organ dalam lainnya, misalnya dapat mengetahui ada tidaknya gangguan pada prostat, atau gangguan pada kelenjar tiroid, kadar gula darah sampai lemak.

Baca juga: Berbagai Macam Tes Kesehatan Sebelum Menikah yang Perlu untuk Wanita

Pemeriksaan urin

Tes urin lengkap juga bagus dilakukan untuk pria yang akan menikah. Dengan metode tes ini, penyakit metabolik atau sistemik dapat langsung diketahui. Selain itu urinalisa juga dapat dengan tepat mengetahui jika ada gangguan fungsi ginjal.

Di sejumlah daerah di Indonesia, peraturan wajib tes urin bagi pasangan yang hendak menikah juga sudah diterapkan, misalnya di daerah Jawa Timur dan Sulawesi Tenggara.

Untuk melakukan tes kesehatan untuk pria sebelum menikah ini dapat dilakukan di rumah sakit atau klinik laboratorium swasta.

Saran, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan tes pra-nikah ini ya.