Tata krama adalah kebiasaan sopan santun atau adab sopan santun. Setiap orang tua pasti ingin memiliki anak yang mempunyai etika baik, bukan? Mom bisa mulai mengajarkan tata krama sedini mungkin. Proses ini mungkin akan membutuhkan banyak kesabaran dan kedisiplinan.
Salah satu manfaat tata krama yaitu menjadikan seseorang lebih dihargai di lingkungan.
Sopan santun memang seharusnya diajarkan saat anak masih kecil, karena anak cenderung suka menirukan perilaku orang sekitarnya.
Mengajarkan anak tata krama yang baik dimulai dari kebiasaan orangtua dan keluarga. Sebab, anak akan meniru apapun yang diucapkan dilakukan oleh orang di sekitarnya.
Apa saja contoh tata krama yang harus Mom ajarkan ke anak sejak kecil? Berikut 21 tata krama yang bisa Mom latihkan pada anak.
1. Mengucapkan “tolong” dan “terima kasih”
Tata krama dalam kehidupan sehari-hari yang harus Anda ajarkan kepada anak adalah mengucapkan “tolong” dan “terima kasih”. Anda bisa membiasakan anak agar selalu mengucapkan “tolong” saat meminta bantuan atau kesulitan melakukan sesuatu. Juga selalu biasakan untuk mengucapkan “terima kasih” saat menerima sesuatu atau mendapat pertolongan dari orang lain.
2. Mengucapkan “permisi”
Anda bisa mengajarkan hal ini kepada anak agar ia dapat menghargai orang lain. Kata “permisi” digunakan tidak hanya kepada orang yang sedang berbicara dan kita lewat di antaranya, tetapi juga saat melewati orang tua.
Tidak hanya saat di rumah, Anda bisa membiasakan anak mengucapkan permisi ketika hendak bertanya di tempat umum seperti stasiun, sekolah atau yang lainnya.
3. Selalu meminta maaf
Minta maaf bukan berarti lemah dan kalah. Minta maaf sebenarnya menunjukkan kelapangan hati seseorang. Ajarkan anak selalu meminta maaf ketika berbuat salah atau membuat perasaan orang tersinggung.
4. Mengetuk pintu sebelum masuk ruangan
Mom harus mengajarkan anak untuk mengetuk pintu saat berkunjung ke rumah orang asing, meski rumah tersebut tidak terkunci atau tidak tertutup.
Tidak hanya saat bertamu, Anda bisa membiasakan anak agar mengetuk pintu saat ingin masuk ke kamar atau ruangan milik orang meskipun dalam satu rumah.
5. Menutup mulut ketika batuk dan bersin
Meski terlihat sederhana, Anda bisa mengajarkan anak agar selalu menutup mulut saat batuk dan bersin.
Beritahu anak sebaiknya menunduk saat batuk dan bersin. Hal ini penting dilakukan, selain agar orang disekitar tidak merasa tidak nyaman tetapi juga menghindari penularan virus.
6. Menawarkan bantuan
Mom harus mengajarkan hal ini kepada anak agar meningkatkan kepedulian sosialnya. Sejak kecil anak harus ditanamkan jiwa suka menolong, seperti menawarkan bantuan kepada orang lain saat dalam kesulitan atau saat meminta bantuan.
7. Tidak mudah marah
Ketika melakukan suatu hal dan hasilnya tidak sesuai dengan rencana, biasanya anak akan mudah marah.
Atau saat bermain dengan temannya, jika anak kalah ia akan marah. Mom bisa membiasakan anak agar bisa mengendalikan perasaan agar tidak mudah marah. Hal ini nantinya bisa menjadi bekal saat ia dewasa.
8. Cium tangan dan melakukan kontak mata
Saat bersalaman dengan orang yang lebih tua, Anda bisa mengajarkan anak untuk melihat orang tersebut dan mencium tangannya.
Pastikan anak melakukan kontak mata dengan lawan bicaranya meski sambil bersalaman. Hal ini akan menunjukkan sikap anak yang sopan dan mempunyai tata krama baik.
9. Table manner
Mom, jangan sepelekan masalah table manner, ya! Anak yang terbiasa dengan masalah table manner di rumah akan lebih sopan saat makan di luar rumah. Jangan biarkan anak berlarian dan memainkan alat makannya saat diajak makan di suatu tempat.
10. Berdiri ketika ada orang yang lebih tua datang
Saat ada tamu yang datang ke rumah, pastikan anak ikut berdiri menyambut tamu tersebut. Selain untuk menyambut tamu, hal ini juga menunjukkan rasa hormat kepada tamu. Ajarkan anak bersalaman dan cium tangan saat tamu datang maupun tamu hendak pulang.
Baca juga: Hati-hati! Ini 7 Kekerasan Pada Anak yang Jarang Disadari
11. Tidak cemberut saat ada sesuatu yang membuat bosan
Saat di sekolah, anak harus duduk lama di kelas yang mungkin membuatnya bosan dan tidak menyenangkan. Ajarkan ia agar tidak cemberut dan harus tetap tersenyum sambil bersabar menunggu waktu pulang tiba.
Hal ini mungkin akan sulit jika diajarkan kepada anak yang masih kecil, tetapi jika Mom terus mengingatkan anak, anak akan mulai terbiasa dan melakukan hal ini hingga ia tumbuh dewasa.
12. Bersikap sopan kepada orang yang memberikan pelayanan
Jika Anda sering mengajak anak keluar rumah dan bertemu banyak orang yang memberikan pelayanan seperti SPG, kasir, petugas di transportasi umum, dan pelayan di restoran, maka ajarkan anak bersikap sopan kepada seseorang yang memberikan pelayanan tersebut.
13. Memuji orang lain
Orang tua yang selalu memberikan pujian kepada anak-anaknya ketika melakukan hal terpuji dapat mengajarkan anak tentang perlunya menghargai upaya yang dilakukan seseorang.
Ajarkan untuk memuji seseorang dengan hati yang tulus. Tata krama tersebut terbilang sederhana namun akan berdampak pada orang disekitarnya.
14. Membantu yang lemah
Pasti disekitar masih banyak seseorang yang membutuhkan bantuan. Seperti kakek atau nenek yang sudah renta namun masih berjualan, anak yatim piatu dan lainnya. Pastikan mengajarkan anak untuk selalu membantu siapapun yang lemah dan yang membutuhkan bantuan.
15. Mengajarkan untuk tidak mengolok-olok orang lain
Mengolok-olok orang lain bukanlah hal yang baik untuk dilakukan. Jika dibiarkan, kebiasaan ini akan terus berlanjut sampai anak dewasa dan menjadi seorang pembully. Biasakan anak agar tidak memanggil temannya dengan panggilan lain yang buruk.
16. Mengajarkan bahasa yang baik
Anak-anak cenderung menirukan apapun yang mereka tonton dan mereka dengar. Terkadang, anak tidak tahu bahwa bahasa yang diucapkan tidaklah sopan, tetapi ia menirukannya.
Mom bisa memberitahu anak untuk tidak mengucapkan bahasa yang kotor sebelum hal tersebut menjadi kebiasaan.
17. Mengajarkan untuk tidak mengomentari orang
Anda harus membiasakan anak supaya tidak gampang mengomentari orang, seperti saat seseorang melakukan kesalahan.
Ajari anak selalu menghargai perasaan orang tersebut. Meski ia berkata jujur apa adanya, Mom harus mengajarkan padanya bahwa tidak baik mengomentari kesalahan orang lain.
18. Mengajarkan untuk memperhatikan orang lain
Ajarkan anak untuk tetap memperhatikan seseorang yang sedang berbicara dengan saksama. Mom bisa membiasakannya agar tidak menyela pembicaraan orang lain dan membiarkan anak berbicara ketika dipersilahkan saja.
19. Mengajarkan anak untuk mengalah
Ada kalanya anak bertengkar saat berebut mainan. Mom harus menenangkan dan mengajarkannya untuk membiarkan orang lain bermain dengan mainan itu dan memberinya mainan pengganti lain. Jelaskan kepada anak jika mengalah adalah hal yang baik, dan saat mengalah bukan berarti kita kalah.
20. Mengajarkan untuk tidak mengomentari penampilan fisik seseorang
Anak-anak memang merupakan sosok yang jujur. Ia cenderung mengatakan suatu ketika melihat sesuatu yang membuatnya kagum, yang terkadang kejujurannya tersebut menyinggung perasaan orang lain.
Jangan biasakan anak menyebut seseorang jelek atau gemuk, meski ia mengatakannya di belakang orang tersebut.
21. Mengajarkan anak untuk saling menghormati
Ajarkan anak supaya menghormati siapa saja yang ada di sekitarnya. Biasakan untuk tidak membeda-bedakan orang sesuai kekayaan ras, agama, atau pekerjaan orang tua. Dengan begitu, anak akan mengerti bahwa ia dan teman-temannya punya hak yang sama. Tata krama ini mencegah bullying yang terjadi pada anak-anak.
Itulah tata krama yang bisa Mom terapkan kepada anak! Meski susah untuk mengajarkan tata krama dan sopan santun saat anak masih kecil, ia lama-lama akan terbiasa dan hal tersebut akan berguna hingga ia dewasa. Semoga bermanfaat!