Selamat ya Mom telah memasuki trimester akhir kehamilan. Ini artinya sebentar lagi Mom akan menyambut kehadiran buah hati di tengah keluarga. Pasti menjadi hal yang indah dan paling ditunggu-tunggu ya.

Agar persalinan lancar, Mom perlu lebih waspada terhadap beberapa hal yang bisa menimbulkan komplikasi. Berikut ini adalah tanda-tanda bahaya kehamilan trimester 3 yang perlu Mom waspadai.

Berat dan lingkar perut tidak berubah

Secara umum, Mom akan mendapat kenaikan berat badan semakin beranjaknya usia kehamilan. Namun jika berat tidak bertambah dan lingkar perut tetap sama, Mom harus curiga. Ini bisa jadi tanda bahwa pertumbuhan bayi tidak berkembang atau terancam kondisi bahaya.

Tanda bahaya kehamilan: pendarahan vagina

Kram perut hebat, mual, perdarahan vagina yang cukup banyak dan sering harus diwaspadai Mom! Ini bisa menjadi tanda kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan, atau terjadi masalah pada rahim, kandungan, atau infeksi kronis yang mengancam keselamatan bayi. Segera konsultasi ke dokter untuk pemeriksaan lanjutan.

Gerakan bayi berkurang

Wajarnya, pada trimester ini bayi semakin aktif dan intens bergerak Mom. Dalam dua jam, gerakan dan tendangan bayi bisa lebih dari 10 kali. Nah, jika Mom merasakan gerakan bayi berkurang, atau bahkan tidak bergerak sama sekali, segera periksa ke dokter karena ini bisa jadi kondisi gawat janin. Hal ini bisa disebabkan karena bayi kekurangan oksigen atau terlilit tali pusat.

Kontraksi dalam tanda bahaya kehamilan trimester 3

Kontraksi memasuki trimester ini memang akan lebih sering terjadi, umum dikenal dengan kontraksi palsu. Biasanya berlangsung singkat dan segera hilang. Tapi, jika dalam satu jam terjadi lebih dari 5 kali dan terus berulang, Mom harus memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Gatal seluruh tubuh

Mom mendadak merasakan gatal di seluruh tubuh? Bisa jadi ini adalah tanda Mom mengalami kolestasis obstetri. Kondisi kolestasis obstetri artinya terjadi kebocoran cairan empedu dari hati yang mengalir ke dalam aliran darah. Kebocoran tersebut dapat menimbulkan gangguan pernapasan pada janin sehingga memicu terjadinya gawat janin.

Sakit saat buang air kecil

Wajar jika trimester ini Mom sering buang air kecil, ini disebabkan pertumbuhan bayi semakin besar di dalam rahim sehingga menekan kandung kemih. Namun, jika saat buang air kecil merasakan sakit, bisa jadi tanda adanya infeksi saluran kemih. Jangan dianggap sepele Mom, segera ke dokter karena infeksi dapat membahayakan bayi.

Tanda bahaya kehamilan: pusing dan pingsan

Jika pada trimester ini Mom sering alami pusing atau pingsan, ini bisa jadi menandakan tekanan darah yang rendah. Sakit kepala hebat dan gangguan penglihatan juga bisa menjadi tanda dari preeklampsia, kondisi ini bisa berkembang menjadi ancaman bagi keselamatan Mom dan bayi.

Sering pingsan dapat menyebabkan Mom berisiko jatuh, shock, bahkan sampai merusak organ dan membahayakan kehamilan. Segera hubungi dokter ya Mom untuk mendapat penanangan lebih lanjut.

Serangan flu

Jangan anggap remeh penyakit ini Mom. Gangguan flu pada trimester ketiga bisa sebabkan infeksi serius pada bayi di dalam kandungan. Flu juga dapat berkembang menjadi komplikasi seperti bronchitis dan pneumonia.

Cegah stres saat memasuki kehamilan trimester 3

Tanda-tanda bahaya kehamilan trimester 3 seperti yang dijelaskan di atas jangan sampai membuat kecemasan berlebih Mom. Tetap tenang dan bersuka cita memasuki minggu-minggu akhir menjelang persalinan. Berikut beberapa tip cegah kecemasan jelang persalinan.

  • Cukup tidur, usahakan selalu mendapat tidur berkualitas setiap malam. Sering istirahat di tengah aktivitas juga dapat membantu meredakan ketegangan.

  • Bicarakan dengan pasangan, ceritakan ketegangan dan kecemasan yang dihadapi kepada pasangan. Membagi beban pikiran dengan pasangan atau orang terdekat dapat membuat Mom lebih tenang menjalani rutinitas harian loh.

  • Olahraga. Sempatkan untuk berolahraga ringan setiap pagi. Misalnya dengan berjalan kaki sambil menghirup udara segar sekitar rumah. Cukup 15 menit dapat membuat Mom lebih bersemangat dan optimis memulai aktivitas.

  • Waktu berkualitas dengan bayi. Saat menjelang tidur atau saat beristirahat, usahakan membangun ikatan dengan bayi sambil bernyanyi, mengajaknya bercerita atau sekedar mengelus lembut perut Mom.

Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Ibu Hamil dan Janin Dalam Kandungan