Apa itu Reksadana Pasar Uang?

Reksadana pasar uang adalah salah satu jenis reksadana yang memiliki aset dasar berupa instrumen pasar uang. Reksadana jenis ini menginvestasikan 100% uang pada instrumen pasar uang. Dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya, reksadana pasar uang memiliki resiko yang paling rendah.

Akan tetapi, keuntungan investasi reksadana pasar uang lebih kecil dibandingkan jenis reksadana atau instrumen investasi lainnya. Adapun ciri-ciri reksadana pasar uang ialah memiliki risiko rendah, stabil, serta mampu memberi potensi keuntungan atau imbal hasil antara 5 sampai 6% setiap tahunnya.

Kelebihan Reksadana Pasar Uang

Berikut ini beberapa kelebihan reksadana pasar uang, yaitu:

  1. Tidak membutuhkan modal yang besar

Jumlah minimal modal yang harus dimiliki hanya sebesar Rp10.000. Dengan modal yang kecil ini, siapa saja bisa dengan mudah berinvestasi dengan reksadana pasar uang. Bahkan, tidak ada perbedaan return antara yang menggunakan modal besar maupun kecil.

  1. Keuntungan bisa lebih tinggi

Umumnya, investasi memang lebih menguntungkan. Suku bunga yang didapatkan juga bersifat tetap, yaitu sekitar 4 hingga 6%. Sedangkan, reksadana pasar uang memungkinkan seorang investor untuk bisa memperoleh keuntungan yang lebih besar. Sebab, uang yang diinvestasikan akan dikelola kembali melalui berbagai jenis produk investasi. Sehingga apabila kondisi pasar sedang baik, maka keuntungan yang didapat pun bisa lebih besar pula.

  1. Pengambilan dana bisa kapan saja

Reksadana pasar uang memiliki fleksibilitas dalam pengambilan dana. Dana yang diinvestasikan bisa diambil sewaktu-waktu tanpa ada batasan tertentu. Bahkan proses pencairan bisa dilakukan secara online dengan mudah, kapan dan dimana saja.

  1. Harga stabil dan cenderung naik

Salah satu kelebihan investasi di reksadana pasar uang ialah nilainya yang stabil dan cenderung selalu naik seiring waktu.

Resiko Reksadana Pasar Uang

Ada beberapa resiko berinvestasi di reksadana pasar uang, yakni:

  1. Tidak dijamin oleh LPS

Reksadana pasar uang bukanlah sebuah tabungan, melainkan instrumen investasi. Oleh karena itu, reksadana ini tidak dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).

  1. Resiko likuiditas

Saat ingin melakukan pencairan saldo reksadana pasar uang, tentu masih membutuhkan waktu kerja selama 1 sampai 2 hari, sehingga tidak bisa terjadi secara instan. Inilah yang menjadi resiko likuditas, yaitu jika anda sedang membutuhkan dana darurat yang mengharuskan mengambil uang saat ini juga.

  1. Penarikan dalam jumlah besar

Walau jarang sekali terjadi, namun penarikan dana dalam jumlah besar pada instrumen reksadana pasar uang perlu diwaspadai.

Penarikan dana dalam jumlah besar pada RDPU atau sering disebut dengan istilah “Rush” ini akan mendorong Manajer Investasi menjual portofolionya di harga murah secara tidak langsung. Sehingga hal ini mengakibatkan nilai RDPU turun secara drastis.

  1. Gagal bayar atau wanprestasi

Resiko reksadana pasar uang lainnya ialah terjadinya resiko gagal bayar atau wanprestasi. Seperti yang diketahui, sebagian besar modal di reksadana pasar uang diinvestasikan ke dalam instrumen pasar uang, salah satunya obligasi.

Obligasi memiliki resiko gagal bayar, meskipun jatuh temponya tidak lebih dari setahun. Sehingga, apabila hal ini terjadi, reksadana pasar uang secara otomatis akan merugi dan menyebabkan penurunan harga.