Kehamilan bayi kembar tentu amat menyenangkan ya, Mom. Secara fisik, kehamilan dengan janin lebih dari satu tentu lebih berat. Banyak yang kemudian menganggap melahirkan bayi kembar secara normal adalah hal yang sulit dilakukan.

Kurangnya informasi, membuat beberapa hal terkait kehamilan kembar dan persalinannya menjadi momok. Padahal, ada juga lho ibu hamil dengan bayi kembar bisa tetap melahirkan dengan persalinan normal.

Buat Mom yang ingin persalinan normal saat melahirkan bayi kembarnya, baca dulu penjelasan berikut ini ya.

Usia Kehamilan

Kehamilan bayi kembar tetap berpeluang dilahirkan secara normal. Untuk kehamilan kembar dua, peluangnya lebih besar daripada kembar lebih dari dua.

Waktu yang tepat bagi Mom dengan kehamilan kembar untuk melahirkan secara normal biasanya terjadi di minggu ke-33 sampai ke-38 usia kehamilan.

Dalam proses tersebut, ada kemungkinan juga salah satu atau kedua bayi dibantu dengan menggunakan alat seperti vakum atau forceps sesuai dengan kebutuhan dokter. Untuk melahirkan secara normal, biasanya tergantung kepada posisi kepala bayi saat akan dilahirkan.

Posisi bayi siap lahir

Dalam persalinan bayi kembar dua atau lebih secara normal, ada istilah bayi pertama, bayi kedua dan seterusnya. Istilah bayi pertama adalah bayi yang posisi kepalanya sudah lebih dekat ke jalan lahir (menghadap ke bawah) sehingga kemungkinan akan dilahirkan lebih dulu.

Berikut beberapa posisi kelahiran bayi kembar secara normal:

  • Pertama, posisi verteks. Artinya kedua kepala bayi sudah menghadap ke arah bawah dekat jalan lahir. Posisi ini sangat memungkinkan dilakukan secara normal. Mom dianjurkan sering melakukan olahraga ringan, misal jalan kaki menjelang persalinan agar posisi ini tercapai.

  • Kedua, posisi bayi pertama verteks dan posisi bayi kedua sungsang. Persalinan secara normal tetap dapat dilakukan pada bayi pertama, kemudian bayi yang sungsang akan diperbaiki posisinya terlebih dahulu sebelum dilahirkan.

  • Ketiga, posisi bayi pertama sungsang dan bayi kedua verteks. Hal ini biasanya disarankan melalui operasi sesar karena tingkat kesulitan persalinan normal dan risikonya cukup tinggi.

  • Keempat, kedua posisi bayi sungsang (kepala jauh dari jalan lahir). Posisi ini tidak memungkinkan dilakukan secara normal, dan biasanya akan ditempuh metode cesar.

Risiko dan komplikasi

Dalam kelahiran normal bayi kembar, ada faktor risiko yang mungkin terjadi dan harus menjadi perhatian Mom.

  1. Risiko kelahiran prematur. Bayi kembar memang cenderung berisiko lahir lebih awal, karena rahim mendapat beban dan tekanan lebih besar dalam hal ini.

  2. Risiko berat lahir rendah. Karena kedua bayi berebut makanan dari satu sumber (plasenta) ada kemungkinan salah satu atau keduanya mengalami berat badan lahir rendah (bblr).

  3. Risiko perdarahan. Sangat mungkin terjadi perdarahan lebih banyak dari persalinan tunggal, karena posisi rahim yang membuka dan meregang lebih besar selama kehamilan.

  4. Mom juga akan lebih sering mendapat flek selama kehamilan berlangsung. Jika flek diikuti kram yang hebat, segera periksa ke dokter.

  5. Ibu hamil kembar lebih sering mengalami wasir dan varises. Hal ini akibat tekanan pada pembuluh darah di area pinggul dan kaki akibat beban berat.

  6. Risiko preeklampsia, hasil penelitian ungkap sekitar 13 persen Mom lebih berpeluang mengalaminya akibat tekanan yang diterima pada plasenta.

  7. Kelahiran bayi mati lebih tinggi untuk bayi kembar sebanyak 12 dari 1.000 kelahiran kembar. Risiko kematian bayi meningkat setelah usia 38 minggu di dalam kandungan. Untuk itu dokter biasanya menyarankan persalinan sebelum mencapai usia ini.

Fakta seputar kehamilan kembar

Kehamilan kembar lebih mudah terjadi di usia Mom menginjak 30-40 tahun. Asam folat lebih banyak diperlukan Mom dengan kehamilan kembar untuk mencegah terjadinya cacat lahir.

Morning sickness pada kehamilan kembar lebih berat, kadang sampai keluhan sakit punggung, sulit tidur dan mulas. Ini karena kandungan hormon hCG lebih banyak.

Mom rentan terkena diabetes gestasional, atau diabetes yang muncul hanya saat kehamilan.

Baca juga: 3 Hal Penting Untuk Keberhasilan Program Bayi Kembar