1. Uang yang dapat ditagih dari seseorang karena dipinjamkan; utang-piutang, uang dipinjam dari orang lain ataupun yang dipinjamkan pada orang lain.

  2. Tagihan uang dari perusahaan ke para pelanggan. Diharapkan tagihan tersebut akan dilunasi dalam waktu tertentu.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Apa itu Piutang?

Piutang dalam akuntansi disebut dengan AR (Account Receivable). Secara sederhana, piutang merupakan salah satu jenis transaksi akuntansi yaitu penagihan kepada konsumen yang telah memiliki hutang.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa piutang merupakan hak milik Anda yang berada di tangan orang maupun pihak lain. Hak tersebut dapat berupa uang dan penjualan yang belum dibayar secara lunas.

Ciri-Ciri Piutang

Suatu transaksi bisa masuk dalam kategori piutang jika memenuhi ciri-ciri di bawah ini.

  • Memiliki Nilai Jatuh Tempo
  • Memiliki Tanggal Jatuh Tempo
  • Terdapat Bunga yang Berlaku

Jenis-Jenis Piutang

Piutang memiliki beberapa jenis, yaitu:

- Piutang Usaha (Account Receivable)

Jumlah pembelian kredit yang berasal dari pelanggan. Piutang jenis ini timbul dari penjualan barang atau jasa. Batas piutang ini biasanya diperkirakan akan dilunasi dalam kurun waktu 30-60 hari. Umumnya, jenis hutang ini adalah piutang terbesar milik perusahaan.

- Wesel Tagih (Notes Receivable)

Surat formal yang diterbitkan dalam bentuk pengukuran utang. Wesel tagih umumnya memiliki periode tagih berkisar antara 60-90 hari atau lebih dan pihak yang berutang diwajibkan untuk membayar bunga.

Jika wesel tagih dan piutang usaha disebabkan oleh transaksi penjualan biasa, maka hutangnya masuk dalam kategori piutang dagang.

- Piutang Lain-Lain (Other Receivable)

Piutang lain-lain mencakup hal-hal selain piutang dagang meliputi piutang bunga, uang muka karyawan, piutang gaji, serta restitusi pajak.

Secara umum, piutang yang terjadi bukan dari kegiatan operasional perusahaan. Karena itu, piutang jenis ini dilaporkan ke bagian secara terpisah di neraca.