Mendekati hari kemerdekaan 17 Agustus, ada baiknya apabila Mom mulai mengenalkan si kecil seputar rangkaian peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia. Ya, di balik pembacaan isi teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, tersimpan beberapa peristiwa sekitar proklamasi yang berisi perjuangan melawan penjajahan bangsa asing.

Sejarah kemerdekaan Indonesia seperti itu merupakan kisah yang menarik untuk Mom ceritakan pada buah hati. Dengan begitu, si kecil akan memiliki rasa cinta tanah air dan nasionalisme tinggi, serta dapat meneladani semangat perjuangan para pahlawan kemerdekaan. Yuk langsung saja simak peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia berikut, Mom!

Download aplikasi ruangmom

Peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia

Peristiwa sekitar proklamasi telah melalui perjalanan panjang sehingga sudah sepatutnya kita sebagai warga negara yang baik tahu bagaimana sejarah kemerdekaan Indonesia. Berikut kisahnya.

Kekalahan Jepang

Peristiwa sekitar proklamasi pertama tak luput dari awal mula kekalahan Jepang pada sekutu. Hal tersebut berdampak besar bagi sejarah kemerdekaan Indonesia. Mengapa demikian?

Sebab dengan Jepang menyerah pada sekutu, berarti Indonesia sedang mengalami vacuum of power atau kekosongan kekuasaan. Maka dalam kekosongan tersebut kemerdekaan Indonesia harus segera diproklamasikan.

Yup, sebelum merdeka, Indonesia berada di bawah jajahan Jepang. Nah, pada saat terjadi Perang Dunia Kedua tahun 1945, Jepang sangat agresif melawan Amerika. Namun dengan kecanggihan senjata yang dimiliki Amerika, dua kota penting di Jepang, yaitu Hiroshima dan Nagasaki, telah dibom.

Peristiwa pengeboman tersebut membuat Jepang hancur dan terpuruk hingga mereka menyatakan diri menyerah pada sekutu. Agar tidak terjadi kekacauan lain, Jepang akhirnya menjanjikan kemerdekaan bangsa yang dijajah, yaitu Indonesia. Hal ini menjadi awal peristiwa penting sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Pembentukan BPUPKI

Sebenarnya janji kemerdekaan yang diberikan Jepang pada Indonesia bukan yang pertama, lho. Pada tahun 1944 Perdana Menteri Jepang, PM Koiso, juga pernah mengeluarkan janji tersebut. Janji yang dikeluarkan Jepang saat itu dimaksudkan agar bangsa kita tidak melakukan perlawanan.

Sebagai bentuk keseriusan janji kemerdekaan, Jepang memperbolehkan Indonesia mengibarkan bendera merah putih di kantor-kantor pemerintahan. Namun, bendera Jepang harus tetap dikibarkan berdampingan dengan merah putih.

Agar Indonesia lebih yakin lagi dengan janji kemerdekaan yang dibuat Jepang, pada 1 Maret 1945 dibentuklah suatu badan yang bertugas menyiapkan kemerdekaan Indonesia.

Badan tersebut dikenal dengan Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepangnya disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat.

BPUPKI melaksanakan dua kali sidang sebagai persiapan kemerdekaan. Sidang pertama tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945 membahas tentang rumusan dasar negara Indonesia yang kemudian kita kenal dengan istilah Pancasila. Pancasila dirumuskan oleh Soekarno, Soepomo, dan Mohammad Yamin.

Tanggal 22 Juni 1945 BPUPKI membentuk panitia sembilan untuk mematangkan konsep Pancasila yang sudah dirancang sebelumnya. Hasil dari pembahasan panitia sembilan ini berupa Piagam Jakarta atau Jakarta Charter.

Sementara sidang kedua tanggal 10 hingga 14 Juli membahas mengenai rumusan Undang-Undang Dasar disertai pembukaannya (preambule). Setelah tugas BPUPKI dianggap selesai oleh Jepang, Jepang segera membubarkan badan tersebut.

Pembentukan PPKI

Peristiwa sekitar proklamasi yang terjadi setelah dibubarkannya BPUPKI adalah Jepang membentuk kembali sebuah badan bernama Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau dalam bahasa Jepang bernama Dokuritsu Junbi Inkai.

Badan tersebut bertugas untuk meneruskan tugas dari BPUPKI dalam rangka menyiapkan kemerdekaan. PPKI terdiri dari 21 anggota dan diketuai oleh Ir. Sukarno.

Peristiwa Rengasdengklok

Mengetahui Jepang yang telah menyerah pada sekutu membuat Indonesia harus segera memproklamasikan kemerdekaan. Peristiwa sekitar proklamasi selanjutnya berkaitan dengan golongan muda bangsa Indonesia.

Golongan muda yang dipimpin oleh Wikana, Darwis dan Sukarni mendesak Sukarno-Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia paling lambat 16 Agustus 1945.

Namun, Sukarno yang saat itu menjabat sebagai ketua PPKI tidak bisa melepaskan tanggung jawabnya begitu saja dan harus berdiskusi dengan anggota lain.

Setelah muncul perbedaan pendapat yang sengit antara golongan muda dan golongan tua, akhirnya golongan muda sepakat untuk menculik Soekarno-Hatta dengan tujuan menjauhkan keduanya dari pengaruh Jepang.

Sukarno-Hatta dibawa ke Rengasdengklok, sebuah daerah di wilayah Karawang, Jawa Barat. Inilah asal mula peristiwa sekitar proklamasi yang bernama Peristiwa Rengasdengklok.

Ketika mengetahui Sukarno-Hatta diculik golongan muda, Ahmad Soebardjo segera mencari keberadaan mereka ke Rengasdengklok.

Sesampainya di sana, dengan jaminan nyawanya, Ahmad Soebardjo berjanji untuk memproklamasikan kemerdekaan besok, pada tanggal 17 Agustus 1945, selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB. Dengan berbagai perundingan dan jaminan tersebut, golongan muda melepaskan Soekarno-Hatta.

Baca juga: 10 Jenis Lomba 17 Agustus yang Seru dan Lucu di Masa Pandemi

Perumusan naskah proklamasi

Peristiwa sekitar proklamasi yang kemudian terjadi adalah perumusan naskah. Dengan janji kemerdekaan yang telah dibuat antara golongan muda dan golongan tua, mulailah dibentuk perumusan naskah proklamasi.

Perumusan tersebut diadakan di kediaman Laksamana Maeda yang kala itu menjabat sebagai Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut Jepang. Rumah Maeda dinilai paling aman untuk merumuskan naskah proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik.

Dalam perannya, Soekarno merumuskan konsep proklamasi pada secarik kertas. Sementara Hatta dan Ahmad Soebardjo menymbangkan pemikiran secara lisan.

Detik-detik proklamasi kemerdekaan

Peristiwa sekitar proklamasi yang tidak mungkin dilupakan adalah ketika detik-detik proklamasi kemerdekaan. Naskah proklamasi selesai disusun pada pukul 4 pagi menjelang subuh. Pada pukul 5 pagi, para pemimpin bangsa dan tokoh muda mulai keluar dari kediaman Laksamana Maeda.

Proklamasi kemerdekaan disepakati akan dibacakan pada pukul 10.00 WIB di kediaman Soekarno, tepatnya di Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta. Saat itu, Hatta berpesan pada semua pekerja pers yang hadir untuk memperbanyak naskah proklamasi dan menyebarkannya ke segala penjuru dunia.

Bendera merah putih hasil jahitan Fatmawati pun disiapkan dan rakyat mulai berkumpul di aula. Tepat pukul 10.00 WIB Soekarno-Hatta, atas nama bangsa Indonesia, membacakan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Dengan demikian, peristiwa sejarah kemerdekaan Indonesia mulai berkumandang di seluruh rakyat Indonesia.

Isi teks proklamasi 17 Agustus 1945

Mom, inilah isi teks proklamasi 17 Agustus 1945 yang menjadi tanda sejarah kemerdekaan Indonesia.

Isi teks proklamasi 17 Agustus 1945 versi ketikan

“Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 45. Atas Nama bangsa Indonesia, Soekarno-Hatta.”

Isi teks proklamasi 17 Agustus 1945 versi tulis tangan

“Proklamasi. Kami, bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja. Djakarta, 17-8-45. Wakil2 bangsa Indonesia.”

Setelah mengetahui peristiwa sekitar kemerdekaan, anak akan memahami sejarah bangsanya sendiri. Mengenalkan anak dengan sejarah kemerdekaan Indonesia dapat memupuk rasa nasionalisme dan menambah pengetahuan baru bagi anak. Selamat mencoba, Mom!

Baca juga: Kenalkan 20 Tokoh Pahlawan Nasional Pada Si Buah Hati!