20 November diperingati sebagai Hari Anak Sedunia. Hari anak sedunia 2020 mengambil tema Menata Kembali Masa Depan Anak. Tema ini berarti satu hari yang dipakai untuk membayangkan dan membentuk kembali masa depan setiap anak yang lebih baik lagi.

Hari anak sedunia merupakan momen untuk merefleksi kembali sudahkah hak anak di rumah terpenuhi. Sebelum memahami apa saja hak anak di rumah, terlebih dahulu mari simak sejarah hari anak sedunia berikut.

Sejarah Hari Anak Sedunia

Pada tahun 1945, Hari Anak Sedunia mulai dicetuskan. Dan Majelis Umum PBB pada tahun 1959 membuat Deklarasi Hak-Hak Anak. Hingga tepat 30 setelahnya pada tahun 1989 Majelis Umum PBB mendeklarasikan Konvensi Hak-Hak Anak dan menjadikan peringatan setiap tahunnya.

Pada konvensi tersebut membahas kebutuhan dan hak khusus anak secara umum. Seluruh negara diwajibkan mengesahkan perjanjian tersebut dan mengikatnya dalam hukum internasional agar dapat berperan sesuai dengan kepentingan terbaik anak.

Makna Hari Anak Sedunia

Makna dari Hari Anak Sedunia ini tidak hanya sebuah perayaan bagi anak-anak, tetapi juga untuk menyadarkan seluruh masyarakat dunia, bahwa masih ada anak-anak yang belum terpenuhi hak nya dan mengalami kekerasan dalam bentuk pelecehan, diskriminasi, dan eksploitasi.

Bedanya dengan Hari Anak Internasional

Hari Anak Sedunia yang juga biasa disebut Hari Anak Universal ini berbeda dengan Hari Anak Internasional. Hari anak diperingati pada tanggal yang berbeda-beda di berbagai tempat di dunia.

World Children’s Day ini diperingati setiap tanggal 20 November dan dibuat untuk mengubah cara masyarakat melihat dan memperlakukan anak, terutama untuk meningkatkan kesehatan dan kebahagiaan anak. Sedangkan Hari Anak internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni untuk memberikan perlakuan yang tepat pada anak ketika sedang menghadapi masa-masa sulit.

Keduanya memiliki konsentrasi yang sama bagi anak-anak di berbagai keadaan, bahkan yang terburuk sekalipun, guna regenerasi anak-anak yang lebih baik.

Hak anak di rumah, apa saja?

Hak bisa bermain

Hak anak di rumah yang pertama adalah bermain. Bagi anak, bermain adalah salah satu cara belajar. Dengan bermain anak dapat mempelajari hal-hal baru yang ada disekitarnya. Bermain dengan didampingi orang tua memiliki banyak manfaat positif untuk anak.

Orang tua bisa memberikan permainan yang mengedukasi untuk mengasah keterampilan dan kreativitas anak, seperti lego, puzzle dan permainan lain yang mungkin disukai anak. Perlu diperhatikan, Mom jangan memberikan permainan yang bisa membahayakan dirinya.

Hak untuk memperoleh pendidikan

Setiap anak mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, hingga ke perguruan tinggi. Selain itu, anak juga mempunyai hak untuk mendapat bimbingan belajar selama di rumah.

Jika orangtua memiliki kendala ekonomi untuk menyekolahkan anak, Pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan biaya bantuan, hal ini diatur melalui Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002.

Hak dalam mendapat perlindungan

Orangtua harus memenuhi hak anak yaitu mendapat perlindungan dan keamanan dari berbagai ancaman. Salah satu ancaman yang saat ini sering terjadi yaitu kekerasan pada fisik, verbal, psikis hingga perlakuan yang membuat anak berada dalam bahaya.

Setiap anak laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama untuk mendapatkan perlindungan dari berbagai macam bentuk kekerasan.

Hak mendapat identitas (nama)

Semua anak termasuk anak baru lahir berhak mendapatkan identitas diri sebagai warga negara. Sejak lahir, identitas individu dibentuk dengan registrasi atau diberi nama.

Hak mendapat status kewarganegaraan dan kebangsaan

Setiap anak yang dilahirkan dari perkawinan campuran berhak mendapat kewarganegaraan dari ayah atau ibunya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak.

Hak mendapat asupan makan dan minum

Sejak dini, anak membutuhkan asupan makanan dan minuman yang bernutrisi untuk menunjang tumbuh kembangnya. Mom harus memberikan makanan dengan 4 sehat 5 sempurna kepada anak agar nutrisi anak dapat terpenuhi dengan baik.

Hal ini juga harus berlanjut ketika anak memasuki usia remaja atau dewasa. Anak perlu hak mendapat asupan makan dan minum yang sehat serta bergizi. Oleh karena itu, Mom harus memberikan makanan dan minuman yang bernutrisi untuk anak di rumah.

Hak untuk memiliki akses dan layanan kesehatan

Jaminan kesehatan bagi anak ini meliputi mendapat makan yang sehat, imunisasi, membawa anak ke posyandu dan memeriksakan gigi setiap enam bulan sekali. Setelah anak beranjak dewasa, mereka juga perlu mendapat pembelajaran tentang reproduksi.

Hak mendapat aktivitas berlibur atau rekreasi

Tidak hanya orang dewasa yang perlu rekreasi di tengah sibuknya jadwal pekerjaan. Namun, anak-anak juga memerlukan rekreasi agar anak tumbuh dengan bahagia. Selain itu, momen bersama dengan keluarga saat rekreasi dapat menjadi cara belajar anak yang baik dan baik untuk perkembangannya.

Hak untuk mendapat kesamaan

Apapun jenis kelaminnya, apapun suku, agama, miskin atau kaya, berkebutuhan khusus atau tidak, semua anak berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang.

Semua anak berhak untuk mendapat fasilitas negara tanpa membeda-bedakan antara satu dengan lainnya, karena anak mempunyai hak untuk mendapat kesamaan.

Hak bisa memiliki peran dalam pembangunan

Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Oleh karena itu, setidaknya para orang tua dapat memperjuangkan pendidikan anak, karena anak yang mengenyam pendidikan sekolah akan tumbuh menjadi pribadi yang berkualitas dan berperan penting untuk memajukan Indonesia.

Kesimpulan

Itulah kesepuluh hak anak di rumah yang layak didapatkan anak. Apakah Mom dan suami sudah memenuhinya? Di momen Hari Anak Sedunia ini, mari mengoreksi kembali apakah si buah hati sudah mendapat perlakukan yang layak dari Mom dan ayah. Selamat Hari Anak Nasional 2020!