Mom, pernah mendengar penyakit hidrosefalus pada bayi? Jika belum, yuk simak penjelasan lengkapnya di sini.

Hidrosefalus adalah salah satu penyakit pada bayi khususnya di bagian kepala. Jika Mom pernah melihat anak kecil dengan ukuran lingkar kepala lebih besar dari anak seusianya, bisa saja itu merupakan tanda hidrosefalus. Akan tetapi, tidak semua bayi berkepala besar dapat digolongkan ke dalam penderita penyakit berikut ya, Mom.

Ada beberapa tanda yang membedakan antara kepala besar normal dan hidrosefalus. Apa saja itu? Berikut ruangmom telah sajikan informasi lengkap mulai dari arti hidrosefalus, penyebab hidrosefalus pada bayi, gejala hidrosefalus, dan seputarnya.

Penyakit hidrosefalus

Hidrosefalus adalah penyakit dimana terdapat penumpukan cairan di dalam rongga otak yang memberi tekanan lebih pada organ tersebut.

Hidrosefalus dapat terjadi orang dewasa hingga bayi dengan gejala yang berbeda. Dimana hidrosefalus membuat ukuran kepala bayi membesar, sedangkan pada orang dewasa hanya menimbulkan rasa pusing begitu berat.

Otak memang menghasilkan cairan di setiap waktu yang selanjutnya akan diserap oleh pembuluh darah.

Fungsi cairan itu sendiri yakni sebagai pelindung otak dari cedera, penjaga dari tekanan, sekaligus pembuang limbah sisa metabolisme di dalamnya.

Pada pasien hidrosefalus, cairan yang diproduksi tidak seimbang dengan aktivitas penyerapannya. Sehingga terjadi penekanan otak serta gangguan saraf akibat cairan berlebih.

Penyakit hidrosefalus menurut National Hydrocephalus Association bisa dikategorikan menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Hidrosefalus kongenital

Hidrosefalus kongenital merupakan jenis yang bersifat bawaan. Artinya bayi mengalami penyakit ini sejak baru dilahirkan.

Hal tersebut masih berkaitan dengan perkembangan si kecil ketika masih di dalam perut. Oleh sebab itu Mom, konsumsilah makan bergizi diikuti olahraga rutin demi menjaga kesehatan si kecil di rahim.

2. Hidrosefalus acquired

Hidrosefalus acquired yakni penumpukan cairan otak yang terjadi pada anak-anak atau baru muncul ketika dewasa dimana kondisinya normal saat baru lahir.

3. Hidrosefalus tekanan normal

Hidrosefalus tekanan normal atau disebut juga dengan normal pressure hydrocephalus (NPH) umumnya dialami oleh lansia.

Gejala hidrosefalus pada bayi

Telah disebutkan jika gejala hidrosefalus yang dialami anak berbeda dengan orang tua. Lantas, apa saja gejala hidrosefalus bayi lainnya? Ini dia daftarnya.

  • Ukuran lingkar kepala bayi lebih besar dari anak seusianya

  • Kedua mata cenderung melihat ke arah bawah terus-menerus

  • Bayi mengalami kejang tiba-tiba diikuti muntahan tak berhenti

  • Kulit kepala tipis mengkilat hingga terlihat aliran darah venanya

  • Frekuensi tidurnya lebih sering

Penyebab hidrosefalus pada bayi

Rupanya terdapat macam-macam penyebab hidrosefalus pada bayi, antara lain:

  • Kelainan bawaan si bayi

Penyebab hidrosefalus yang pertama dapat berasal dari kelainan bawaan. Kelainan bawaan bisa disebabkan oleh infeksi toksoplasmosis yang dialami bayi ketika masih di dalam kandungan.

  • Kekurangan asam folat

Kurangnya asam folat dalam tubuh ibu hamil merupakan penyebab hidrosefalus. Asam folat sangat penting dalam pembentukan sistem saraf bahkan menurunkan risiko kecacatan bayi. Maka dari itu, banyak iklan susu kehamilan yang mempromosikan kandungan asam folat tinggi.

  • Terinfeksi virus selama di dalam kandungan

Penyebab hidrosefalus dapat bermula dari virus seperti rubella dan sifilis. Virus yang menyerang ibu di masa hamil dapat berefek buruk pada si kecil di dalam rahim. Hal berikut memicu terjadinya peradangan otak.

  • Genetik

Genetik juga bisa menjadi salah satu penyebab hidrosefalus. Artinya penyakit ini bisa saja diturunkan kepada anak atau cucu yang bersangkutan. Untuk menghindarinya, Mom wajib menemui dokter kandungan secara rutin untuk melakukan konsultasi.

  • Kelainan saraf

Penyebab hidrosefalus selanjutnya yakni bisa saja dikarenakan penyumbatan aliran cairan serebrospinal di sistem saraf.

Baca juga: Ukuran Lingkar Kepala Bayi Laki-laki dan Perempuan Normal

Apakah penyakit hidrosefalus bisa disembuhkan?

Penyakit hidrosefalus sebetulnya belum dapat disembuhkan secara total. Hanya saja terdapat beberapa tindakan yang bisa Mom lakukan untuk mencegah bayi mengidap penyakit ini.

1. Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi

Setiap ibu hamil diwajibkan mengkonsumsi berbagai jenis asupan sehat nan bergizi. Gunanya ialah mencukupi kebutuhan nutrisi ibu dan janin di dalam perut. Sehingga bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

2. Melakukan USG prenatal

USG ternyata tidak hanya dimanfaatkan untuk mengetahui posisi si kecil di dalam kandungan, melainkan juga untuk mendeteksi adanya kelainan seperti kecacatan fisik dan lain-lain.

3. Mengukur rutin ukuran lingkar kepala bayi

Mengukur rutin ukuran lingkar kepala bayi dapat dijadikan sebagai pendeteksi dini dari hidrosefalus. Ukuran kepala bayi setelah dilahirkan normalnya sekitar 35 cm.

Jika keesokan harinya buah hati mengalami peningkatan ukuran kepala secara drastis, maka lebih baik Mom menghubungi dokter untuk dilakukan pengecekan lanjutan.

Ukuran kepala bayi memang berbeda-beda tergantung dari jenis kelamin. Akan tetapi, umumnya bayi perempuan memiliki ukuran 34-39,5 cm pada usia 0-3 bulan, 39,5-42 cm di usia 3-6 bulan, dan 42-45 cm saat memasuki umur 6-12 bulan.

Sedangkan kepala anak bayi laki-laki berukuran sekitar 34,5-40,5 cm di usia 0-3 bulan, 40,5-43 cm pada umur 3-6 bulan, dan 43-46 cm di umur 6-12 bulan.

4. Melakukan CT scan dan MRI

Untuk memastikan apakah penyakit yang diidap benar-benar hidrosefalus, Mom bisa membawa si kecil ke dokter untuk melakukan CT scan atau MRI (Magnetic Resonance Imaging). CT scan dan MRI dapat memberi gambaran otak dengan jelas.

Sedangkan cara mengatasi sekaligus mengobati penyakit hidrosefalus yaitu bisa melalui Shunt dan Ventrikulostomi.

5. Shunt

Shunt merupakan pemasangan selang khusus pada otak dengan tujuan mengalirkan cairan otak ke bagian tubuh lainnya sehingga lebih mudah diserap oleh aliran darah.

Selang berikut tergolong sangat efektif bagi penderita hidrosefalus. Kekurangannya hanya saja perlu adanya pergantian setelah beberapa tahun pemakaian.

6. Ventrikulostomi

Jalan lainnya yakni bisa melalui ventrikulostomi. Ventrikulostomi yaitu memasukkan kamera kecil ke dalam otak bayi dan melubangi rongga otak atau ventrikel dengan tujuan membuka penyumbatan. Cairan yang menumpuk pun akan mengalir dan terserapp oleh aliran darah.

Kesimpulan

Penyakit hidrosefalus adalah penyakit dalam bidang saraf yang dapat terjadi pada bayi. Oleh sebab itu, sebagai pencegahan, tetap lakukan imunisasi secara rutin dan konsumsi makanan sehat selama kehamilan.

Namun, apabila Mom menemui beberapa gejalanya pada si kecil, hubungi dokter segera mungkin untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut.

Baca juga: Jangan Sepelekan Tortikolis Alias Kondisi Kepala Bayi yang Miring Sebelah