Lingkar kepala bayi adalah hal yang penting untuk diperiksa dalam cek kesehatan bulanan si kecil. Biasanya pemeriksaan lingkar kepala ini diikuti oleh cek berat badan dan tinggi badan bayi. Hal ini berfungsi untuk mengetahui sejauh mana tumbuh kembang fisik bayi berdasarkan usianya.

Bila lingkar kepala bayi dianggap normal, maka Mom perlu bersyukur, bila terjadi ketidaknormalan, bisa jadi indikasi suatu penyakit seperti hidrosefalus (kepala terlalu besar) atau mikrosefali (kepala terlalu kecil).

Sebelum merasa cemas dan khawatir, simak dulu penjelasan lengkap mengenai lingkar kepala bayi berikut ini.

Berapa ukuran lingkar kepala bayi yang normal?

Bayi yang lahir cukup bulan biasanya akan memiliki lingkar kepala sekitar 35 cm. Kemudian, lingkar kepala bayi akan terus bertambah seiring usia.

1. Ukuran lingkar kepala bayi perempuan yang normal

Pada usia 0-3 bulan, bayi perempuan akan memiliki lingkar kepala sekitar 34-39,5 cm. Menginjak usia 3-6 bulan, lingkar kepalanya akan bertambah menjadi 39,5-42 cm. Di usia 6-12 bulan, bayi perempuan normalnya memiliki ukuran lingkar kepala sekitar 42-45 cm.

2. Ukuran lingkar kepala bayi laki-laki yang normal

Saat usianya 0-3 bulan, bayi laki-laki akan memiliki ukuran lingkar kepala sekitar 34,5-40,5 cm. Ketika usianya 3-6 bulan, ukuran lingkar kepala bayi akan bertambah menjadi sekitar 40,5 cm - 43 cm.

Di usia 4-12 bulan, ukuran lingkar kepala bayi laki-laki akan berubah menjadi sekitar 43-46 cm.

Perlu diketahui, ukuran lingkar kepala yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dari angka yang disebutkan di atas, bisa menjadi indikasi ada masalah kesehatan pada bayi.

Hal-Hal yang memengaruhi ukuran lingkar kepala bayi

Setiap anak memiliki tahapan tumbuh kembang yang berbeda. Berbagai faktor bisa turut andil dalam perkembangan fisiknya, termasuk berat badan, tinggi badan, hingga lingkar kepala bayi. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi ukuran lingkar kepala bayi adalah:

1. Asupan nutrisi yang diterima bayi

Bila bayi mendapatkan asupan nutrisi yang cukup sesuai kebutuhannya, maka bisa dipastikan tumbuh kembangnya akan berjalan normal. Namun bila ia mengalami malnutrisi, bisa jadi pertumbuhan lingkar kepalanya akan terhambat. Kondisi kesehatan ibu selama masa kehamilan

Bahkan sebelum bayi lahir, asupan yang ia terima selama masih dalam kandungan akan memengaruhi ukuran lingkar kepalanya saat dilahirkan. Karena itu, selama hamil, Bumil dianjurkan mengonsumsi makanan sehat, rutin olahraga, serta menjauhi alkohol dan rokok yang bisa berdampak buruk pada janin.

2. Faktor genetik

Ukuran lingkar kepala bayi juga bisa dipengaruhi oleh genetik yang diturunkan oleh orangtuanya. Bila orangtua si bayi punya postur tubuh yang tinggi dengan kepala yang kecil, maka bayi juga akan memiliki kecenderungan berpostur sama.

3. Kondisi kesehatan si kecil

Bila bayi mengalami masalah kesehatan seperti kurang gizi, infeksi, dan lainnya, hal ini bisa menghambat tumbuh kembang fisik bayi. Sehingga berakibat pada berat badan yang tak ideal, dan lingkar kepala bayi yang kurang.

Cara mengukur lingkar kepala bayi di rumah

Biasanya, bila Mom membawa si kecil ke bidan, posyandu atau puskesmas, petugas kesehatan akan punya alat ukur sendiri. Namun bila ingin mengukur sendiri lingkar kepala bayi di rumah, yang perlu Mom persiapkan adalah pita meteran yang tidak elastis.

Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention, berikut ini adalah tahapan mengukur lingkar kepala bayi:

  • Lingkarkan pita meteran mengelilingi kepala bayi. Pita meteran tersebut harus mengelilingi bagian kening di atas alis, bagian atas telinga, dan bagian kepala belakang bayi yang menonjol.

  • Baca angka yang tertera di pita meteran, lalu catat di buku. Ulangi langkah 1 dan 2 sebanyak tiga kali.

  • Kemudian pilih hasil pengukuran terbesar yang mendekati angka 0, 1 cm.


    Itulah informasi lengkap mengenai lingkar kepala bayi. Semoga bermanfaat.

Baca juga: Pencegahan Stunting yang Perlu Diketahui Semua Orang Tua