Kesulitan memiliki momongan ternyata tidak hanya disebabkan oleh faktor kesuburan pasangan suami istri. Pasalnya, pada beberapa kasus wanita sulit hamil karena mengalami kondisi ruas tulang belakang yang mengalami penyempitan atau dalam istilah medis disebut dengan spinal stenosis. Sering tidak disadari kondisi inilah yang menyebabkan lubang serviks berukuran kecil karena terdesak oleh tulang belakang.

Anda masih cukup asing dengan spinal stenosis yang membuat wanita sulit hamil? Berikut penjelasan selengkapnya yang wajib Anda perhatikan dengan baik.

Kondisi yang memicu spinal stenosis

Secara umum, spinal stenosis akan menyerang area sepanjang leher hingga punggung bagian bawah. Kebanyakan penderita kondisi ini adalah mereka yang sudah berada di usia lanjut, sekitar 50 tahun ke atas. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan spinal stenosis juga menyerang Anda yang masih berada di usia produktif. Hal ini dikarenakan, kondisi menyempitnya ruas tulang belakang disebabkan oleh ligamen yang menebal dan membuat tulang berukuran lebih besar daripada yang seharusnya.

Pada beberapa kasus, spinal stenosis juga bisa terjadi pada wanita yang pernah mengalami cedera ruas belakang, baik dislokasi ataupun patah tulang, akibat kecelakaan. Apabila wanita tersebut terlahir dengan kelainan tulang belakang sejak lahir atau menderita skoliosis, maka spinal stenosis juga wajib diwaspadai ketika Anda merencanakan kehamilan.

Tanda – tanda dan gejala yang muncul

Sama seperti penyakit pada umumnya, spinal stenosis juga akan muncul dengan tanda-tanda dan gejala berbeda secara bertahap. Penderita akan mengalami rasa sakit dan kram pada bagian punggung bawah selama berjalan, berdiri tegak, maupun bersepeda. Keluhan mati rasa serta kesemutan pada telapak kaki dan telapak tangan juga bisa menjadi salah satu gejala spinal stenosis. Saat kondisi sudah semakin parah, penderita akan mengalami kesulitan gerakan sehingga hilang keseimbangan dan mudah terjatuh.

Pemeriksaan lanjutan bagi penderita

Apabila Anda menemukan tanda-tanda dan gejala spinal stenosis seperti yang disebutkan pada poin sebelumnya, segera lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter ahli. Umumnya, pemeriksaan awal akan merujuk pada kekuatan saraf motorik dan sensorik. Namun, untuk lebih memastikan hasil pemeriksaan, Anda juga akan diminta melakukan sejumlah tes pencitraan. Mulai dari foto rontgen untuk menunjukkan perubahan bentuk tulang, pemeriksaan MRI agar bagian saraf tulang belakang yang tertekan bisa dideteksi, hingga pemeriksaan CT myelogram untuk mencegah munculnya kelainan bentuk tulang maupun tumor berbahaya.

Pengobatan yang harus dijalani

Tenang saja, spinal stenosis yang terdeteksi sejak dini dapat diobati sesuai dengan tingkat keparahan yang terjadi. Umumnya, obat-obatan pereda nyeri akan diberikan guna meredakan rasa sakit secara sementara. Anda juga akan diberikan obat anti-kejang sehingga nyeri akibat saraf yang tertekan dapat berkurang. Beberapa dokter juga meresepkan antidepresan untuk mengurangi rasa nyeri yang berkelanjutan.

Di samping itu, Anda juga disarankan untuk menjalani fisioterapi agar daya tahan dan kekuatan tubuh dapat ditingkatkan. Latihan ini juga memungkinkan Anda mempertahankan stabilitas dan fleksibilitas tulang belakang, sehingga tubuh lebih kuat dan tidak mudah jatuh.

Spinal stenosis membuat wanita sulit hamil, benarkah?

Seperti yang sudah dijelaskan di awal tulisan ini, spinal stenosis atau kondisi ruas tulang belakang yang mengalami penyempitan dapat membuat mulut rahim berukuran kecil. Kondisi ini tentu akan berpengaruh pada usaha Anda untuk memiliki keturunan. Pasalnya, mulut rahim yang sempit akan menyulitkan sperma mencapai saluran telur. Artinya, pembuahan pun sulit terjadi meskipun Anda sudah berhubungan intim secara teratur terutama di masa-masa subur.

Pada beberapa kasus, wanita hamil dengan kondisi *spinal stenosis *juga memiliki risiko keguguran yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan, untuk hamil dengan sehat dibutuhkan ukuran mulut rahim sekitar 3 – 5 sentimeter. Padahal, dengan kondisi ruas tulang belakang yang tertekan, penderita hanya memiliki ukuran rahim kurang dari 2,5 sentimeter.

Dengan memahami kondisi spinal stenosis secara tepat, Anda bisa dengan bijak sana merencanakan program hamil. Penyembuhan spinal stenosis memang membutuhkan waktu, namun hal ini penting dilakukan demi keberhasilan Anda memiliki keturunan. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda, ya!