Banyak wanita yang masih bingung dan menduga-duga tentang penyebab sakit di bawah perut di atas kemaluan apakah tanda hamil.

Padahal, saat nyeri atau kram perut tersebut terjadi Mom tak merasakan tanda awal kehamilan seperti telat menstruasi maupun mual.

Alih-alih ciri hamil muda, bisa jadi sakit di bawah perut di atas kemaluan wanita tersebut menandakan beberapa masalah kesehatan yang serius, lho.

Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini yuk!

Download aplikasi ruangmom

Penyebab Sakit di Bawah Perut di Atas Kemaluan Wanita

Sakit di bawah perut di atas kemaluan wanita biasanya disebabkan oleh beberapa hal berikut.

1. Nyeri Ketika Menstruasi

Nyeri ketika menstruasi sering menjadi penyebab sakit di bawah perut di atas kemaluan wanita.

Sebanyak separuh wanita lebih mengalami sakit perut bagian bawah ini sebelum atau selama masa menstruasi, umumnya dalam 1-2 hari.

Terkadang kondisi tersebut disertai dengan mual dan sakit kepala.

Jika Mom merasakan demikian, kompreslah perut Anda dengan heat pad atau konsumsilah obat pereda nyeri haid yang dijual bebas di apotek.

2. Kista Ovarium

Kista ovarium adalah benjolan cairan yang berkembang dalam ovarium. Memang kebanyakan kondisi ini tidaklah berbahaya.

Akan tetapi jika ukurannya besar, kista dapat menyebabkan rasa sakit di bawah perut di atas kemaluan.

Adapun gejala lain yang muncul yaitu sakit saat berhubungan seks, intensitas buang air kecil meningkat atau sulit, kembung, dan menstruasi tidak normal.

Baca juga: Keluar Flek Coklat Berhari-Hari Setelah Haid, Bahayakah?

3. Radang Panggul

Radang panggul atau pelvic inflammatory disease adalah infeksi yang terjadi pada organ reproduksi wanita.

Penyakit ini disebabkan oleh masuknya bakteri dari vagina atau leher rahim ke dalam rahim dan menyebabkan sakit di bawah perut di atas kemaluan.

Radang panggul bisa muncul bersamaan dengan gejala lain seperti demam, mual, keputihan abnormal, sakit saat buang air kecil atau berhubungan seks, menstruasi berat atau menyakitkan, dan pendarahan setelah berhubungan seks atau di antara periode menstruasi.

Jika Mom merasakan gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan.

4. Endometriosis

Endometriosis adalah tumbuhnya jaringan yang melapisi rahim di luar rahim, seperti di ovarium atau perut.

Pada beberapa wanita, kondisi ini bisa menyebabkan nyeri panggul kronis yang berlangsung lama.

Selain itu, endometriosis dapat menimbulkan gejala lain seperti nyeri haid parah, rasa sakit saat berhubungan seks atau buang air kecil, periode menstruasi yang panjang, dan mual.

Endometriosis memungkinkan seorang wanita sulit hamil lho, Mom! Untuk itu, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala tersebut.

5. Kehamilan di Luar Rahim

Kehamilan di luar rahim disebut juga dengan kehamilan ektopik, yaitu kondisi di mana sel telur yang telah dibuahi menempel pada tempat lain selain rahim.

Biasanya sel telur tersebut justru menempel di tuba falopi, beberapa juga bisa di rongga perut, indung telur, dan leher rahim.

Gejala kehamilan ektopik yang muncul antara lain rasa sakit perut bagian bawah di salah satu sisi, rasa sakit di bagian bawah perut atas kemaluan, bercak atau perdarahan vagina, pusing hingga pingsan, keputihan, sakit di bahu, serta mual.

Apabila Anda merasakan gejala tersebut, segera periksalah ke dokter.

Baca juga: Apa itu Mola Hidatidosa, Komplikasi Kehamilan yang Sering Disebut Hamil Palsu

Sakit di Bawah Perut di Atas Kemaluan Apakah Tanda Hamil?

Mungkin hal ini sering menjadi pertanyaan di antara Mom sekalian, yakni sakit di bawah perut di atas kemaluan apakah tanda hamil.

Ya, memang salah satu tanda awal kehamilan adalah perut terasa kram. Namun, tak berarti setiap merasakan kram perut artinya Anda hamil, Mom.

Anda perlu mengamati gejala-gejala lain pada tubuh yang mungkin muncul dan memastikan kehamilan dengan test pack.

Jika hamil, Mom akan mengalami kram perut bagian bawah yang menunjukkan bahwa sedang terjadi proses implantasi.

Namun sebagai catatan, tidak semua ibu akan mengalami gejala kram perut bawah saat proses implantasi.

Menurut penelitian The American College of Obstetricians and Gynecologist, sebagian wanita mengeluarkan bercak darah pada awal kehamilan.

Sementara 15-25% ibu hamil akan mengalami pendarahan pada trimester pertama.

Pendarahan atau bercak ringan tersebut bisa terjadi pada 1-2 minggu setelah sel telur yang dibuahi tertanam di lapisan rahim.

Cara Meredakan Sakit di Bawah Perut di Atas Kemaluan Wanita

Beberapa pengobatan rumahan berikut umum untuk membantu meringankan gejala sakit di bawah perut di atas kemaluan yang Mom alami, yaitu:

  • Perbanyak minum air putih
  • Olahraga untuk meredakan gas dan kembung
  • Minum obat pereda nyeri yang dijual bebas di apotek
  • Mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur

Baca juga: 7 Penyebab Sakit Perut Sebelah Kiri saat Hamil Muda, Perlu Dikenali!

Kapan Perlu ke Dokter?

Karena yang mengetahui kondisi tubuh Mom adalah Anda sendiri, maka tentunya Mom harus paham dan aware atas apa yang dialami.

Apabila cara di atas tidak bisa meredakan rasa sakit di bawah perut di atas kemaluan wanita, ada baiknya Mom segera konsultasi dengan dokter untuk menentukan pengobatan lain.

Umumnya dokter akan meresepkan obat untuk mengobati nyeri dan kembung, memberikan antibiotik guna mengobati infeksi bakteri, atau operasi darurat dengan tujuan mengangkat usus buntu yang pecah.

Ciri Hamil Sebelum Telat Haid

Mom tak perlu bingung sebab ketika hamil Anda akan merasakan beberapa ciri hamil sebelum telat haid.

Akan tetapi, kerap kali ciri hamil sebelum telat haid tersebut jarang disadari, terlebih bagi Mom yang baru pertama kali mengandung.

Untuk itu, kenali cirinya di bawah ini, yuk!

1. Sakit Kepala

Sebagai salah satu ciri hamil sebelum telat haid, banyak ibu hamil yang merasakan sakit kepala ringan.

Hal tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti morning sickness, perubahan hormon, serta tekanan darah rendah.

Mom dapat mengatasinya dengan memperbanyak asupan cairan, istirahat, dan makan secara teratur.

2. Mual dan Muntah

Mual dan muntah atau biasa disebut morning sickness menjadi tanda awal kehamilan yang paling umum, namun tak semua bumil mengalaminya.

Biasanya gejala ini muncul 3-4 hari setelah melewatkan menstruasi.

Baca juga: Ini 10 Tanda Awal Kehamilan selain Mual dan Haid

3. Perubahan Bentuk Payudara

Ciri hamil muda berikutnya adalah perubahan pada bentuk payudara.

Biasanya, payudara bumil akan tumbuh lebih besar dan area sekitar puting mulai menggelap.

Ini dikarenakan kadar hormon perempuan yang berubah dengan cepat pasca pembuahan sehingga menyebabkan kelenjar dalam payudara tumbuh dan siap memproduksi ASI.

4. Sering Buang Air Kecil

Apakah Mom merasa sering buang air kecil akhir-akhir ini? Jika iya, bisa jadi itu adalah tanda awal kehamilan.

Biasanya ciri hamil sebelum telat haid ini dimulai sekitar minggu keenam kehamilan sebagai akibat dari perubahan hormonal.

5. Perdarahan atau Flek Ringan

Perdarahan atau flek ringan kadang-kadang terjadi saat terjadi proses implantasi embrio ke dalam rahim pada awal kehamilan.

Perdarahan ini dikenal dengan istilah pendarahan implantasi dan tidak sama dengan perdarahan yang banyak seperti saat menstruasi ya, Mom.

6. Kelelahan

Apabila Anda mengalami kelelahan yang luar biasa, hal itu bisa menjadi gejala kehamilan.

Kelelahan ini dapat berlangsung sepanjang kehamilan karena lonjakan kadar progesteron yang menyebabkan penurunan tekanan darah dan kadar gula.

7. Cepat Lapar

Salah satu ciri kehamilan adalah keinginan yang berlebihan untuk memakan beberapa jenis makanan tertentu dan enggan untuk memakan beberapa jenis makanan lainnya.

Beberapa wanita juga bisa menderita kondisi pica, di mana mereka ingin memakan barang-barang yang bukan makanan seperti serpihan cat kering, potongan logam, dan es.

Jika muncul gejala pica ini, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter ya, Mom.

Baca juga: Berbagai Komplikasi Kehamilan yang Bisa Terjadi pada Trimester Pertama

Cara Membedakan Kram Perut Tanda Hamil dan Menstruasi

Mungkin banyak dari Mom yang bingung bagaimana membedakan kram perut tanda hamil dan menstruasi, sebab tandanya memang mirip.

Mengingat keduanya dimulai dari proses yang sama, yakni ovulasi.

Akan tetapi, membedakan kram perut tanda hamil dan menstruasi sebenarnya tak terlalu susah, Mom. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Dari Segi Nyeri Payudara

Nyeri payudara yang menandakan Mom hamil biasanya berlangsung selama 1 hingga 2 minggu setelah mengalami pembuahan, bahkan bisa berlanjut sepanjang masa kehamilan, dan akan berhenti setelah melahirkan.

Nyeri payudara tanda haid biasanya berlangsung satu sampai dua minggu sebelum menstruasi, dan akan berangsur-angsur membaik saat menstruasi.

2. Dari Segi Kram Perut

Kram perut yang terjadi di awal dan selama kehamilan mungkin akan mirip dengan kram perut saat haid.

Namun lokasinya berbeda yakni di bawah perut atau punggung bawah dan kondisi ini dapat berlangsung lebih lama dari PMS, yaitu dalam hitungan minggu hingga bulan.

Sedangkan ketika gejala haid, kram perut terpusat di bagian bawah dan rasanya seperti perut diperas sangat kencang.

Umumnya nyeri tersebut menjalar hingga ke punggung dan berlangsung dalam 1-2 hari menjelang menstruasi.

3. Dari Segi Mual dan Muntah

Jika Mom hamil, Anda akan merasakan keluhan mual dan muntah yang dimulai sejak sebulan setelah pembuahan sampai sebelum minggu ke-9 kehamilan.

Namun tak semua bumil mengalaminya, ada juga yang sama sekali tak merasakan mual dan muntah.

Sebaliknya, apabila Mom akan haid jarang sekali mengalami mual atau muntah, sehingga gejala ini lebih sering menandakan seseorang hamil.

Akan tetapi terkadang gejala PMS mengakibatkan pencernaan sedikit tak nyaman alhasil menyebabkan mual, kembung, dan diare.

Demikian informasi terkait penyebab sakit di bawah perut di atas kemaluan yang perlu Mom ketahui.

Jika Mom mengalami beberapa gejala seperti di atas yang mengganggu aktivitas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter, ya.

Sumber: Healthline, Medicine Net, Mom Junction

Direview oleh: dr. Febianza Mawaddah Putri

Baca juga: 9 Gejala dan Tanda Kehamilan yang Dirasakan dari Perut