Mendekati waktu kelahiran si buah hati menjadi waktu yang paling ditunggu-tunggu oleh ibu hamil. Apalagi proses kehamilan yang panjang dan cukup melelahkan dari segi fisik dan juga emosi membuat hari itu menjadi hari yang spesial. Pada dasarnya, usia kehamilan selama 9 bulan menjadi usia rata-rata, tapi tetap saja hari tepat si buah hati dilahirkan harus dihitung sejak awal. Ada beberapa cara menghitung hari perkiraan lahir yang bisa ibu pilih dan lakukan. Dengan menghitung hari perkiraan lahir ini, maka ibu bisa mempersiapkan semuanya dengan baik dan bisa menyambut si buah hati dengan layak juga. Untuk itu, berikut empat cara menghitung hari perkiraan lahir.

Rumus Neagle

Cara pertama yang bisa dilakukan adalah menghitung menggunakan rumus Neagle. Rumus Neagle adalah rumus yang paling standar dan cepat untuk menghitung hari perkiraan lahir. Dengan menggunakan rumus +7-3+1, ibu haru mengingat kapan hari pertama haid terakhir baru bisa menggunakan rumus Neagle ini.

Berikut contoh pengunaan rumus Neagle:

Jika ibu terakhir mendapatkan haid terakhir pada tanggal 2 Mei 2018, maka masukkan angka tanggal, bulan dan tahun di dalam rumus.

(Tanggal) 2 + 7 = 9 (Bulan dalam angka) 5 Р3 = 2 (Tahun) 2018 + 1 = 2019

Dari perhitungan di atas, maka hari perkiraan lahir si buah hati adalah 9 Februari 2019. Namun perlu diingat, ada catatan kalau waktu lahir bisa maju atau mundur 2 minggu dari tanggal itu. Cara diatas hanya bisa dilakukan jika ibu mengingat hari pertama haid terakhir. Jika tidak ingat, maka bisa mencoba beberapa cara lainnya.

Periksa USG

Cara kedua yang bisa dilakukan adalah dengan periksa USG. Dokter menjadi pihak yang menentukan kapan hari perkiraan lahir dari pemeriksaan USG. Dianggap sebagai penilaian yang paling akurat, ada tiga cara yang dilakukan secara bertahap berdasarkan usia kehamilan yaitu:

  • Mengukur diameter kantong kehamilan pada pada usia kehamilan 6-12 minggu.

  • Mengukur jarak kepala dengan bokong janin pada usia kehamilan 7-14 minggu.

  • Mengukur diameter kepala janin pada usia kehamilan di atas 12 minggu.

Dari pengukuran yang dilakukan oleh dokter, maka bisa ditentukan kapan bayi akan lahir.

Pemeriksaan rahim

Cara ketiga yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan rahim. Untuk cara ini, yang dicek adalah bagian ketinggian rahim dengan cara meraba perut ibu hamil untuk menemukan bagian kepala rahim. Setelah ditemukan, maka ketinggian kepala rahim akan diukur. Seiring berjalannya waktu, pasti kandungan akan semakin membesar.

Dari yang awalnya dilakukan dengan cara tertentu, sekarang pemeriksaan ketinggian rahim dilakukan dengan menggunakan meteran. Saat sudah memasuki kehamilan yan besar, maka akan semakin mudah untuk menentukan hari perkiraan lahir.

Pemeriksaan gerakan janin

Cara terakhir yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan gerakan janin. Cara ini memang cukup unik karena ketika janin pertama kali bergerak di dalam kandungan, maka di sanalah tercipta peluang untuk menentukan hari perkiraan lahir. Biasanya gerakan janin akan terjadi pada usia kehamilan 19-21 minggu saat ibu baru pertama kali hamil. Sedangkan ketika sudah hamil yang kedua kali, maka gerakan janin akan dirasakan pada usia kehamilan 17-19 minggu. Dari sanalah, dokter bisa menentukan hari perkiraan lahir.

Itulah empat cara menghitung hari perkiraan lahir yang bisa ibu lakukan. Sekarang tinggal pilihan ibu mau memilih cara yang mana sehingga siap sedia untuk menyambut kelahiran si buah hati yang telah dinantikan.