Jongkok mungkin terlihat sebagai salah satu aktivitas yang mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Namun ternyata belum tentu, loh. Banyak ibu baru yang kerap kali bertanya-tanya kapan boleh jongkok setelah melahirkan normal.

Pertanyaan ini pun muncul bukan tanpa alasan. Beberapa dari mereka bertanya karena takut mengalami prolaps uteri atau rahim turun setelah jongkok. Adapun beberapa lainnya bertanya karena takut bila jahitan episiotominya akan terbuka.

Nah, bila Mom memiliki pertanyaan yang sama. Berikut ini beberapa hal yang perlu Mom ketahui.

1. Apakah ibu yang baru melahirkan boleh jongkok?

Ya, ibu yang baru melahirkan boleh jongkok. Baik bila ibu tersebut melahirkan secara normal maupun secara caesar.

Hal ini bukanlah faktor utama penyebab terjadinya prolaps uteri atau terbukanya luka jahitan episiotomi yang kerap ditakutkan banyak orang. Ini justru merupakan latihan mendasar yang harus dilakukan oleh setiap orang.

Namun karena kondisi ibu baru melahirkan mungkin tidak akan sekuat dulu. Itulah sebabnya mengapa hal ini perlu dilakukan secara perlahan dan bertahap, sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing.

2. Kapan boleh jongkok setelah melahirkan normal?

Proses pemulihan setiap ibu berbeda-beda setelah melahirkan. Ada yang cepat tetapi ada juga yang membutuhkan waktu cukup lama.

Semakin aktif Mom sebelum dan selama kehamilan, maka umumnya semakin cepat pula proses pemulihan dan kemungkinan Mom bisa jongkok.

Bila Mom sudah merasa cukup pulih, Mom bisa mulai jongkok setelah 3-10 hari pasca persalinan normal. Namun bila Mom menjalani proses persalinan caesar, maka Mom mungkin membutuhkan beberapa minggu sebelum mencoba jongkok.

Menurut beberapa pakar kandungan dan kebidanan, para ibu setidaknya membutuhkan waktu sekitar enam minggu untuk benar-benar pulih kembali. Jadi Mom bisa mencoba jongkok setelah rentang waktu itu dan berkonsultasi pada dokter.

3. Apakah jongkok setelah melahirkan dapat menyebabkan prolaps uteri?

Dilansir dari Klik Dokter, dr. Dina Kusumawardhani menegaskan bahwa jongkok bukanlah merupakan faktor utama terjadinya prolaps uteri. Prolaps uteri adalah turunnya uterus (rahim) dari tempat yang seharusnya karena kelemahan otot atau fascia yang menyokongnya.

Gejalanya pun bermacam-macam, mulai dari rasa mengganjal atau menonjol pada alat kelamin bagian bawah, rasa nyeri di bagian pinggang atau panggul yang berkurang setelah berbaring, tidak bisa pipis, tidak bisa menahan pipis, tidak nyaman saat berhubungan, keputihan, dan perdarahan yang banyak.

Menurut penjelasan dari Mayo Clinic, kelemahan otot ini dapat disebabkan karena beberapa hal, seperti:

  • Kehamilan

  • Trauma selama persalinan

  • Melahirkan bayi yang besar

  • Kelebihan berat badan dan obesitas

  • Menurunnya kadar estrogen setelah menopause

  • Sembelit kronis

  • Batuk kronis

  • Pengangkatan beban berat yang berulang

Oleh karena itu, ibu yang baru melahirkan boleh saja jongkok. Namun tetap disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi fisiknya. Sebaiknya jangan dipaksakan bila ibu masih merasakan tidak nyaman pasca persalinannya.

Apakah jongkok akan membuka luka jahitan episiotomi?

Tidak, selama ibu melakukan jongkok dengan hati-hati dan tidak dipaksakan. Karena jahitan dan luka jahitan bekas episiotomi memang membutuhkan waktu beberapa minggu untuk benar-benar pulih.

Umumnya benang jahitan bekas episiotomi tidak perlu diambil dan akan larut dengan sendirinya setelah ibu melahirkan. Namun bekas jahitan ini perlu dijaga baik-baik agar tidak robek dan terinfeksi.

Untuk itu, ibu yang melahirkan secara normal dan memiliki bekas luka jahitan ini sebaiknya tidak jongkok atau melakukan aktivitas yang berat terlebih dahulu pasca melahirkan.

Ibu bisa jongkok setelah beberapa minggu, minimal paling tidak satu minggu setelah melahirkan. Setelah itu, ibu bisa mencoba jongkok secara perlahan.

Ibu mungkin akan merasa kurang nyaman saat jongkok setelah melahirkan, terutama bila ibu memiliki bekas luka jahitan episiotomi. Namun jangan khawatir karena ini adalah hal yang normal.

Agar kondisi ibu benar-benar pulih dan ibu bisa nyaman beraktivitas kembali. Cobalah lakukan beberapa gerakan sederhana untuk membantu memulihkan tubuh. Misalnya dengan jongkok secara perlahan secara rutin atau melakukan senam kegel ringan yang dapat membuat area pelvic menjadi lentur kembali.

Semoga informasi ini bisa menjawab pertanyaan dan membantu Anda ya, Mom!

Baca juga: 4 Tips Mengurangi Rasa Sakit saat Melahirkan Normal