Saat ini, bermunculan banyak cara menanam sayur. Salah satunya yang cukup terkenal yaitu hidroponik. Sayuran hidroponik dinilai lebih sehat dibanding sayuran yang ditanam biasa dan dapat meningkatkan nutrisinya.

Bayangkan Mom punya kebun sayuran di pekarangan rumah. Hingga saat waktu panen Mom dapat memetik dan mengolahnya sendiri sesuka hati, atau mungkin menjualnya. Hemat, bukan? Anda tidak perlu repot-repot membeli sayuran di pasar atau supermarket lagi.

Selain hemat, menanam sayuran sendiri akan lebih terjamin kebersihannya. Anda juga tidak perlu repot menyiapkan lahan yang luas karena metode hidroponik tidak memerlukan lahan yang luas.

Apa itu sayuran hidroponik?

Sayuran hidroponik adalah sayuran yang tumbuh dengan bantuan air yang mengandung nutrisi baik seperti mineral yang diperlukan sayuran untuk tumbuh.

Tidak seperti tanaman pada umumnya yang memerlukan lahan berupa tanah untuk tumbuh, budidaya sayuran hidroponik hanya memerlukan air dengan mineral yang cukup untuk tumbuh.

Air yang digunakan ini juga dapat didaur ulang dan bisa dipakai kembali. Yang dibutuhkan tanaman ini selain air dan mineral adalah lampu, sistem filtrasi untuk air dan udara, serta alat pengontrol iklim.

Lalu, apa saja kelebihan budidaya sayuran hidroponik dibanding dengan sayuran biasa?

Tanaman hidroponik perlu perawatan khusus tentang bagaimana cara dan tempat penanamannya, serta tidak memerlukan lahan tanah yang luas.

Tanaman hidroponik juga tidak memerlukan pestisida untuk melindunginya dari serangan hama. Kebanyakan sayur yang dihasilkan adalah organik.

Keuntungan lain menanam hidroponik adalah:

  • Memerlukan sedikit air dibanding cara menanam sayur metode biasa, sehingga biaya air lebih hemat
  • Bisa mengontrol nutrisi, kelembaban, dan lingkungan tempat tumbuhnya
  • Tidak memerlukan budidaya atau penyiangan
  • Fleksibel, bisa ditanam dimana saja dan tidak memerlukan lahan yang luas
  • Hasil panen lebih banyak
  • Sayuran tumbuh lebih cepat karena oksigen lebih banyak tersedia di akar

Dibalik kelebihan yang dimiliki, sayuran ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:

  • Tidak menutup kemungkinan tanaman terkena serangan hama
  • Membutuhkan biaya yang lebih tinggi, karena memerlukan kontrol cahaya yang membutuhkan banyak energi
  • Memerlukan keterampilan dan pengetahuan untuk menanam dengan baik

Cara menanam sayuran hidroponik

Apabila Mom ingin mencoba budidaya sayuran hidroponik, tidak perlu khawatir bagaimana cara bertanam hidroponik. Berikut ada 2 cara yang dapat Anda lakukan di rumah untuk melakukan budidaya sayuran secara hidroponik.

1. Cara menanam secara NFT (Nutrient Film Technique)

Cara ini merupakan cara yang paling populer dan paling sering digunakan. Cara ini dilakukan dengan cara menanam akar tanaman pada bagian lapisan nutrisi dan menjaga sirkulasinya agar tanaman tetap mendapat nutrisi, air, dan oksigen dengan cukup dan baik.

Berikut langkah untuk menanam secara NFT.

  • Siapkan beberapa pipa dan pompa
  • Lubangi pipa sesuai dengan panjangnya. Pastikan jarak antara lubang sama
  • Susun pipa untuk menjadi tempat menanam
  • Sediakan penampung air di ujung pipa yang lebih rendah
  • Pasang pompa untuk mengalirkan air nutrisi

2. Cara menanam dengan sistem wick

Cara yang kedua yaitu dengan sistem wick. Cara ini bisa dibilang cukup mudah dan bahan-bahannya murah. Anda juga bisa memanfaatkan barang bekas yang ada.

Anda hanya perlu menyiapkan botol air mineral bekas, alat pemotong, sumbu kompor, solder atau paku, dan air nutrisi.

Setelah bahan-bahan tersebut siap, Anda bisa membuatnya dengan mengikuti langkah-langkah berikut.

  • Memotong botol menjadi 2 bagian
  • Lubangi tutup botol
  • Gabungan kedua botol, dengan membalik bagian moncong menghadap bawah
  • Pasang sumbu kompor pada lubang di tutup botol dan pastikan bisa menyerap air
  • Tanam bibit pada bagian atas botol dengan tanah secukupnya
  • Isi bagian bawah botol dengan air

Jenis sayuran hidroponik

Bagi Mom yang akan mencoba menanam sayuran hidroponik, selanjutnya ketahui terlebih dulu jenis sayuran yang akan ditanam. Ada beberapa jenis sayuran yang bisa Anda tanam, di antaranya sebagai berikut.

1. Kangkung

Jenis sayuran hidroponik yang pertama adalah kangkung. Kangkung bisa tumbuh alami di mana saja, dan tidak memerlukan perawatan khusus. Karena itu, kangkung sangat cocok untuk dibudidayakan secara hidroponik.

Anda bisa merendam bibit kangkung di air hangat selama 3-6 jam, lalu pindahkan bibit ke tisu basah sampai kecambah mulai tumbuh dan siap ditanam.

2. Bayam

Bayam adalah sayuran hijau yang mempunyai begitu banyak manfaat. Kandungan bayam berupa vitamin A, B, C dan zat besi yang tinggi dibanding dengan sayur lainnya.

Tidak hanya mempunyai banyak khasiat untuk tubuh, bayam bisa ditanam dengan mudah karena bayam mudah tumbuh menggunakan air. Bayam juga tidak memerlukan sinar matahari terlalu banyak. Anda bisa memanennya ketika berumur 12 minggu. Wah, sangat cepat ya, Mom!

3. Seledri

Sayuran yang satu ini memiliki aroma segar dan mempunyai banyak khasiat. Khasiat seledri antara lain untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit, seperti obat kolesterol, obat nyeri sendi, dan darah tinggi.

Usia panen seledri secara hidroponik bisa dibilang cukup cepat. Anda bisa memanennya ketika berusia 1-1,5 bulan, dan bisa dipanen lagi setiap 6 hari sekali.

4. Selada

Selada merupakan jenis sayuran hidroponik yang mudah ditanam. Selada bisa tumbuh dengan cepat dan cocok untuk pemula. Meski bisa dibilang perawatannya tidak rumit, tapi bukan berarti Mom dapat mengabaikannya tumbuh sendiri.

Pastikan selada mendapat sinar matahari yang cukup dan nutrisi. Anda bisa memanennya ketika selada berumur 30 hari.

5. Sawi hijau

Tanaman yang mirip dengan selada ini dapat juga dicoba untuk pemula. Sawi hijau dapat beradaptasi dalam berbagai media tanam. Sawi hijau bisa dipanen setelah berumur 2 atau 3 bulan. Namun, bibit yang lebih unggul dengan perawatan yang baik akan panen lebih cepat.

6. Daun bawang

Daun bawang seringkali digunakan untuk pelengkap makanan. Meski kadang hanya memerlukan 2 atau 3 batang saja, tetapi Anda harus membeli daun bawang satu ikat, bukan? Ini membuat daun bawang menguning dengan percuma.

Dengan menanamnya secara hidroponik di rumah, Anda bisa memakai daun bawang sesuka hati dan pastinya masih segar.

Daun bawang sangat cocok ditanam secara hidroponik karena membutuhkan banyak air. Selain itu, tumbuhan yang satu ini juga butuh sinar matahari selama 12-24 jam per hari. Tunggu selama 6-8 minggu dan daun bawang siap dipanen.

7. Brokoli

Sayuran yang satu ini kerap diolah menjadi sajian yang lezat dan bergizi. Menanam brokoli dengan cara hidroponik mempunyai tantangan dan memerlukan perhatian lebih. Namun hal itu sebanding dengan hasil panennya yang memuaskan.

Brokoli bisa dipanen jika sudah berumur 2-3 bulan. Hal itu akan sepadan dengan hasilnya setelah panen karena brokoli hidroponik mempunyai nilai jual yang tinggi.

8. Kemangi

Tumbuhan yang punya aroma khas dan biasa dijadikan dedaunan andalan untuk pelengkap masakan ini bisa ditanam dengan metode hidroponik. Kemangi sudah siap panen saat berusia 50 hari dan dipanen setiap minggunya ketika sudah matang.

Jangan lupa untuk memberikan penerangan khusus karena kemangi membutuhkan pencahayaan yang baik.

9. Timun

Timun adalah sayuran yang mempunyai banyak manfaat, seperti untuk lalapan, pelengkap minuman, hingga masker. Banyak sekali, bukan manfaat timun?

Nah, apabila Mom suka mengonsumsi timun untuk mendapat manfaatnya, kini tidak perlu membeli timun mahal-mahal di supermarket. Mom bisa menanam timun dengan cara hidroponik. Anda bisa memanen timun saat usianya 2 atau 3 bulan.

Baca Juga: Tips Bisnis Sayuran Hidroponik untuk Ibu Rumah Tangga

10. Buncis

Sayuran yang kaya akan kandungan vitamin A, B, dan C ini memiliki protein yang tinggi sehingga baik untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Selain mudah ditanam, buncis juga dapat dipanen dalam waktu singkat, sekitar 25-30 hari. Dalam sekali tanam, buncis bisa panen sekitar 20 kali tergantung dengan kondisinya.

11. Cabai

Cabai merupakan salah satu tanaman yang bisa Anda coba budidaya sebagai pemula. Selain menggunakannya sebagai bumbu masakan, Anda juga bisa menjualnya kembali.

Perawatan cabai sebagai tanaman hidroponik juga cukup mudah dari tanaman lain. Cukup pilih bibit cabai dengan kualitas unggul dan perhatikan nutrisi airnya. Biasanya cabai bisa dipanen ketika berumur 80-90 hari atau sampai berwarna merah.

Kesimpulan

Itu tadi 11 jenis sayuran hidroponik dan cara menanam sayuran hidroponik yang bisa Mom coba untuk dibudidayakan. Selain hemat, tentunya sayuran yang ditanam sendiri lebih terjaga kesehatan dan kebersihannya. Atau Mom berencana menanam lalu menjualnya? Tentu bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan tambahan. Tertarik untuk menanamnya di rumah? Selamat mencoba!

Baca Juga: 15 Tanaman Obat Keluarga yang Harus Ada di Rumah