Menanam sayuran hidroponik tidak harus memiliki lahan yang luas. Taman atau pekarangan depan rumah pun bisa untuk menanam sayuran hidroponik. Sebab, tanaman hidroponik hanya memanfaatkan air sebagai media tanamnya. Dari hobi menanam sayuran hidroponik di rumah, ternyata Mom bisa mendapatkan berbagai manfaat, lho. Tidak hanya untuk dikonsumsi oleh keluarga, sayuran hidroponik ini juga bisa dijadikan bisnis yang menguntungkan.

Penasaran untuk mulai menanam dan berbisnis sayuran hidroponik? Ikuti tips di bawah ini ya.

Pelajari cara menanam hidroponik yang benar

Sebelum memulai bisnis hidroponik ini, ada baiknya Mom mencari tahu dulu soal menanam tanaman yang benar. Hal pertama yang perlu diketahui adalah setiap tanaman mempunyai masa tanam yang berbeda. Masa ini berkaitan dengan kapan tanaman bisa dipanen dan kapan harus menyemai benih lagi. Misal, jika Mom menanam sayuran kangkung, masa panennya adalah 20-25 hari, sedangkan masa yang dibutuhkan untuk menyemai benih adalah 7-10 hari. Ketika tanaman kangkung yang ditanam berusia 10-15 hari, Mom harus mulai menyemai benih baru agar bisnis hidroponik dapat berkelanjutan.

Jenis sayuran hidroponik

Untuk memulai bisnis hidroponik bagi ibu rumah tangga, cobalah untuk menanam sayuran yang memang mudah untuk ditanam dan waktu panen tidak lama. Sehingga, Mom tidak perlu menunggu lama untuk panen dan menjualnya. Selain itu, Mom juga bisa memilih jenis sayuran yang memang banyak digemari para ibu rumah tangga karena mudah untuk dimasak. Beragam sayuran pun bisa ditanam. Mom tinggal pilih, bayam, caisim, kangkung, kacang panjang, selada, terung atau cabai. Sayuran ini bisa dipanen sekitar 1 bulan, bahkan untuk kangkung malan bisa ditanam 2-3 kali lho.

Modal bisnis sayur hidroponik

Langkah selanjutnya adalah mengalokasikan dana untuk modal bisnis sayur hidroponik. Mulai dari membeli bibit tanaman, menyiapkan wadah untuk sayuran hidroponik dan hingga modal untuk perawatan tanaman dan distribusi tanaman ke pembeli. Hitung juga biaya pengeluaran bisnis sayur hidroponik dengan cara menghitung biaya operasional sehari-hari. Misal, listrik dan nutrisi untuk tanaman hidroponik. Tips, menyiasati modal agak tidak membengkak Mom bisa lho memanfaatkan barang bekas. Misal paralon atau botol bekas air mineral.

Mencari calon pembeli

Sayuran hidroponik yang Mom tanam bisa dikonsumsi sendiri dan ini akan menghemat biaya pengeluaran rumah tangga. Tapi tentu akan lebih menguntungkan kalau sayuran hidroponik yang Mom tanam bisa dijual dan mendapatkan untung.

Nah, Mom bisa nih mulai mencari segmen pembeli misal menawarkan ke tetangga terdekat. Atau ke kerabat terdekat. Sehingga Mom tidak perlu memikirkan ongkos kirim, saat panen tiba sayuran hidroponik bisa langsung diantar ke pembeli.

Gunakan media sosial

Mom bisa nih menggunakan media sosial untuk mempromosikan sayuran hidroponik. Melalui media sosial, Mom bisa mengunggah hasil panen sayuran hidroponik yang Mom panen. Lalu mempromosikan untuk mencari pembeli yang lebih banyak.

Selain tetangga dan kerabat, Mom bisa juga lho menawarkan sayuran hidroponik ke restoran melalui media sosial.

Pos keuangan khusus

Nah, untuk memulai bisnis sayuran hidroponik dari rumah sendiri maka Mom perlu membuat pos keuangan khusus.

Jadi, tidak mengganggu pos keuangan rumah tangga Mom. Gunakan keuntungan untuk menjadi modal untuk bisnis.

Jangan lupa untuk membuat catatan detail untuk modal, biaya pengiriman, hingga keuntungan yang Mom peroleh.

Termasuk juga mencatat kerugian karena gagal panen. Sehingga Mom bisa mengantisipasi pengeluaran untuk proses tanam benih selanjutnya.

Selamat mencoba ya Mom!

Baca juga: Empat Usaha Sampingan Tanpa Modal