Mau investasi saham? Coba cek apa saja kesalahan investasi saham yang harus dihindari. Dengan begitu, tujuan finansial pun bisa tercapai.

Ya, semua orang tentu saja memiliki tujuan finansial. Termasuk Mom dan Dad bukan?

Ingin memiliki rumah, dana darurat yang akan digunakan dalam situasi genting, dana pendidikan anak yang aman hingga jenjang Universitas, uang pensiun sehingga tak perlu merepotkan anak dan menjadikan mereka sebagai generasi sandwich, termasuk dana liburan ke destinasi impian yang masuk dalam bucket list liburan keluarga?

Semua tujuan finansial tersebut tentu saja bisa dipenuhi dengan perencanaan keuangan yang matang. Hal ini pun ditegaskan oleh Prita Ghozie, ia mengingatkan bahwa tanpa rencana keuangan, hampir mustahil berbagai tujuan hidup akan dapat tercapai dengan terstruktur.

Rencana keuangan berisi apa tujuan hidup yang ingin dicapai, berapa jumlah kebutuhan dananya, dan kapan tujuan tersebut ingin diwujudkan. Prioritas dalam penyusunan tujuan keuangan akan sangat membantu seseorang untuk meraihnya.

Hanya itu? Tentu saja tidak, faktor lain yang memiliki peran penting agar Mom dan Dad bisa merdeka secara finansial adalah dengan melakukan investasi. Dengan demikian, tujuan keuangan pun bukan sekadar mimpi.

Prita menjelaskan, bahwa aset investasi ada beberapa macam, salah satunya adalah saham. Saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan.

Jenis saham bisa dibagi menjadi dua, yaitu saham perusahaan terbuka dan saham perusahaan tertutup.

Contoh saham perusahaan tertutup adalah jika Mom memiliki usaha waralaba, atau usaha kecil rumahan. Untuk saham perusahaan terbuka, ada pilihan saham Blue Chips yang biasanya nilai kapitalisasi pasarnya besar, dan saham lapis kedua, kata Prita.

Untuk kelas aset saham, bisa ditemui pilihannya dalam bentuk reksadana campuran, reksadana saham, dan juga saham biasa.

“Resiko investasi saham ini tergolong cukup tinggi, namun potensi keuntungan yang diberikan bisa mencapai lebih dari 20 persen per tahun secara rata-rata,” kata Prita.

Dalam melakukan investasi saham, Prita juga mengingatkan bahwa ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Sebelum berinvestasi, jangan sampai melakukan kesalahan investasi saham. Kesalahan seperti apa?

Kesalahan investasi saham, tidak memahami faktor risiko diri sendiri.

Prita mengatakan salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah memahami aset investasi yang akan dipilih. Pasalnya, semua jenis investasi memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Termasuk potensi keuntungan serta risikonya.

“Jadi, kalau ditanya mana aset investasi yang paling baik. Jawabannya tergantung. Tergantung profil risiko Anda, tergantung berapa lama lagi dana yang akan dipakai, tergantung juga dengan berapa besar keuntungan yang diinginkan,” tegasnya.

Investasi Saham Selalu Menguntungkan

Kesalahan lain yang perlu dipahami dan diluruskan adalah menganggap bahwa investasi saham selalu menguntungkan. Jangan sampai berpikir bahwa dengan investasi saham, maka bisa membuat cepat kaya. Namun, dengan investasi saham bisa membantu untuk mengumpulkan kekayaan secara perlahan.

Prita menandaskan, sebelum memutuskan berinvestasi baik reksa dana ataupun saham, sebagai investor, tentu saja perlu memahami bahwa imbal hasil akan berjalan seiring dengan risiko.

Artinya, seorang investor harus menyadari bahwa setiap strategi investasi baik investasi reksa dana ataupun saham tidak hanya memberikan potensi imbal hasil namun juga potensi risiko kerugian. Artinya, investasi saham tentu saja tidak menjanjikan keuntungan semata.

Tidak memiliki strategi yang tepat saat memutuskan investasi saham

Jika Mom dan Dad sudah mengetahui profil risiko, dan termasuk memiliki tingkat toleransi yang tinggi, investasi saham memang layak dipilih.

Meskipun begitu, penting untuk memiliki strategi.

Pada dasarnya, kelebihan investasi saham adalah memiliki potensi imbal hasil lebih besar dibandingkan reksa dana.

Namun sebagai investor, Mom dan Dad perlu memiliki pemahaman investasi saham yang memadai. Investasi saham ini juga membutuhkan dana yang lebih besar karena adanya minimal pembelian sebesar 100 lot.

Kesalahan investasi saham, tidak paham saham yang akan dibeli

Ibarat berbelanja bulan di supermarket, Mom dan Dad pun perlu memilih dan paham saham yang akan dibeli. Oleh karena itu, penting untuk memilih saham mana yang akan dibeli,

Mulailah dengan melihat dan mempelajari saham yang sudah dikenal. Sebagai contoh, pilih sektor konsumer, telekomunikasi, atau sektor lain yang sudah dikenal, kemudian pelajarilah satu persatu.

Jika diibaratkan, investasi saham sebenarnya mirip dengan bermain games. Artinya, Mom dan Dad perlu berlatih sehingga paham akan ‘jebakan’ yang bisa ditemui saat berjalan hingga akhirnya bisa naik level ke tingkat yang lebih tinggi dan menjadi ahli.

Baca juga: Rekomendasi Saham Wajib Beli Saat Wabah Corona