Saat pertama kali kebijakan work-from-home (WFH) diumumkan, sejumlah sektor bisnis meringis dan berguguran.

Bursa saham Indonesia yang dikenal dengan istilah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhari-hari berada di zona merah, yang berarti terjun bebas.

Kondisi ini bisa disebabkan karena banyak orang memutuskan untuk mengambil untung atau profit taking dari pelemahan ekonomi global melalui penjualan saham besar-besaran.

Meski, tak lama setelah pemerintah mengumumkan suntikan dana stimulus untuk menangani wabah ini menjadi secercah harapan bagi dunia investor. Alhasil, IHSG perlahan keluar dari zona merahnya.

Mom yang punya investasi di saham pasti ikut was-was dan penasaran akan langkah apa yang seharusnya bisa dilakukan.

Meski kekhawatiran akibat penyebaran virus corona belum mereda, hal ini tidak menjadi alasan bagi Mom berhenti berinvestasi, lho.

Berikut beberapa rekomendasi saham wajib beli saat wabah corona seperti saat ini:

1. Rekomendasi saham wajib beli: Sektor industri kimia

Kebutuhan alat-alat kesehatan, obat-obatan, hingga perlengkapan pendukung tenaga medis sedang melonjak sejak wabah ini merebak.

Terlebih, pemerintah memutuskan untuk menambah anggaran hingga Rp405,1 triliun untuk belanja alat-alat kesehatan dan komponen terkait lainnya.

Hal ini tentu berdampak pada harga saham sejumlah perusahaan penyedia alat-alat kesehatan, Mom.

Pada akhir Maret, indeks saham untuk sektor industri dasar dan kimia memimpin kenaikan hingga 11,39 persen, disusul manufaktur 6,01 persen, industri barang konsumsi 5,46 persen, infrastruktur dan transportasi 3,96 persen, dan investasi 2,74 persen.

Nah, oleh karenanya sejumlah saham di bidang kesehatan dan farmasi bisa menjadi salah satu incaran.

Misalnya, saham KLBF (Kalbe Farma) dari subsektor farmasi, SIDO (PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk), ataupun INDR (produsen polyester untuk alat pelindung diri/APD dari PT Indo-Rama Synthetics Tbk).

2. Rekomendasi saham wajib beli: Sektor makanan

Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tentunya membuat Mom dan Dad banyak membeli asupan makanan dalam kemasan di rumah—meski jangan dengan jumlah yang berlebihan ya, Mom!

Kondisi ini pun membuat sejumlah perusahaan untung. Tak ayal, harga sahamnya juga layak untuk dipertimbangkan.

Misalnya saja seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan anak usahanya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Apalagi, dua perusahaan ini masuk kategori saham-saham defensif atau kuat terhadap tekanan perubahan kondisi ekonomi.

3. Rekomendasi saham wajib beli: Saham perbankan

Kebijakan WFH tentunya tidak sepenuhnya berlaku bagi dunia perbankan. Karena, untuk memastikan kegiatan ekonomi berlangsung normal dalam kondisi saat ini, perbankan harus tetap mengoptimalkan transaksinya.

Meski, ada juga kekhawatiran bank akan tersandung masalah karena potensi kredit bermasalah/gagal bayar akibat banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK).

Terlepas dari kekhawatiran tersebut, dalam beberapa pekan terakhir terdapat saham-saham dari sejumlah bank yang justru menguat harganya. Di antaranya adalah BBRI (PT Bank Rakyat Indonesia Tbk), BBNI (PT Bank Negara Indonesia), dan BMRI (PT Bank Mandiri Persero Tbk).

Tips membeli saham yang benar

Potensi cuan pada masa depan dari investasi memang menggiurkan. Tapi, Mom jangan sampai salah langkah.

Sebelum Mom memutuskan untuk membeli saham, sebaiknya pelajari dulu kondisi perusahaan yang akan Mom beli sahamnya. Mom bisa memonitornya dari sejumlah pemberitaan di media massa.

Penting juga untuk mengetahui rencana bisnis perusahaan tersebut dalam jangka panjang. Jangan sampai, perusahaan yang sahamnya akan Mom beli justru memiliki rencana untuk memperkecil lingkup usahanya.

Mom bisa juga memantau kinerja saham melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia/IDX.

Belajar investasi saham perlu mengukur bagaimana sistemnya, bagaimana keuntungan dan kerugiannya serta bagaimana caranya meraup keuntungan.

Jangan lupa bahwa setiap investasi pasti ada risikonya, yang bisa Mom lakukan adalah dengan meminimalkan risiko tersebut.

Baca juga: Apa itu Saham?