Apakah Mom pernah mendengar istilah inner child dan masih bingung arti inner child itu apa sebenarnya? Istilah ini sering kali ada dalam konteks psikologi dan kepribadian. Konsep ini sendiri mengacu pada bagian dalam diri kita yang menyimpan ingatan, perasaan, dan pengalaman masa kecil kita.

Istilah ini juga aspek yang penting dalam pemahaman diri dan dapat memengaruhi bagaimana kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Mari cara tahu bersama tentang istilah ini, mengapa penting untuk mengenali dan memahaminya, serta bagaimana kita dapat merawatnya di kehidupan dewasa!

Kalkulator Finansial

Apa Itu Inner Child?

Sebenarnya, inner child itu apa? Jadi, dalam ranah ilmu psikologi, istilah ini merupakan elemen yang melekat dalam setiap individu, membentuk karakter, dan dapat dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil. Istilah ini seringkali lebih dikenal sebagai ACEs (Adverse Childhood Experiences).

Seiring berjalannya waktu, biasanya seseorang akan mengalami pertumbuhan, baik secara fisik maupun mental. Meskipun demikian, terdapat aspek dalam diri yang tetap kembali ke masa anak-anak dan tetap tidak tumbuh seiring bertambahnya usia. Bagian internal yang merujuk pada masa anak-anak ini dikenal sebagai inner child.

Contoh Inner Child

Nah Mom, untuk lebih paham inner child itu apa. Berikut kami berikan beberapa contoh atau tandanya:

1. Sulit Membuat Batasan atau Boundaries

Mengenali batasan atau boundaries dengan orang lain menjadi tugas yang menantang bagi seseorang yang inner child-nya terluka. Mereka cenderung akan mengabaikan kebutuhan diri sendiri dan menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi mereka.

Hal tersebut pada akhirnya akan mengakibatkan kesulitan untuk mengatakan “tidak” kepada permintaan orang lain, meskipun mereka merasa tidak nyaman atau kewalahan untuk melakukan permintaan tersebut atau overwhelming.

2. Kurangnya Kepercayaan Diri

Sebuah ciri lain dari individu dengan inner child yang terluka adalah kurangnya kepercayaan diri. Mereka sering meragukan kemampuan dan selalu membandingkan diri dengan orang lain. Hal ini berdampak pada sikap terus-menerus mengkritik diri sendiri.

3. Kehilangan Jati Diri

Ingin tahu tanda adanya luka inner child itu apa lagi Mom? Kebiasaan memberikan prioritas kepada orang lain dan mengabaikan diri sendiri yang dapat mengakibatkan kesulitan mengenali diri sendiri, itu juga merupakan salah satu tandanya. Hal ini terjadi karena oleh kekurangan identitas diri yang kuat.

4. Sifat yang Terlalu Kompetitif

Bagi individu yang terluka, gagal adalah hal yang tidak bisa diterima. Mereka selalu menganggap bahwa menjadi yang terbaik dan unggul adalah tujuan hidup yang harus dicapai, sehingga kegagalan akan mereka anggap sebagai musuh terbesar.

5. Bergantung pada Orang Lain Secara Terus-menerus

Kira-kira, tanda lain inner child itu apa? Jawabannya adalah adanya kecenderungan untuk sangat mengandalkan orang lain, agar tidak kehilangan perhatian dari lingkaran sosial mereka.

Mereka juga cenderung mengembangkan obsesi terhadap orang-orang di sekitar mereka dan berusaha keras untuk terus memenuhi harapan mereka, agar tetap ada dalam kehidupan mereka.

6. Terkendala dalam Mengatur Emosi

Contoh inner child lainnya pada individu adalah adanya kesulitan dalam mengendalikan respons emosional. Ini mencakup kesulitan mengelola kemarahan, menjadi lebih mudah terpancing emosi, menghindari konflik, atau bahkan menutup diri saat ada pertengkaran.

7. Kegengsian dalam Menjalin Hubungan Sosial

Seorang yang terluka mungkin akan menemui kesulitan untuk beradaptasi dengan orang-orang baru dan membangun hubungan sosial yang baru. Mereka cenderung cemas atau takut ketika harus berhadapan dengan orang asing, sehingga lebih suka menjaga jarak.

8. Sering Menyalahkan Diri Sendiri Secara Berlebihan

Meskipun rasa penyesalan atas kesalahan adalah hal yang normal bagi banyak orang, namun orang yang memiliki trauma masa kecil cenderung mengalami tingkat penyesalan yang berlebihan, bahkan tanpa melakukan kesalahan nyata.

Baca juga: Apa itu Strict Parents? Ini Ciri, Penyebab Dampak Negatifnya

Cara Menyembuhkan Inner Child yang Terluka

Sekarang Mom sudah lebih tahu inner child itu apa? Lantas, bagaimana cara menyembuhkannya? Nah, jika Mom membawa luka dari pengalaman atau trauma masa kecil, Mom dapat mengikuti beberapa langkah penyembuhannya di bawah ini:

1. Memahami Trauma Masa Kecil

Langkah pertama dalam upaya penyembuhan inner child itu apa? Jawabannya adalah dengan mengingat kembali pengalaman traumatis di masa lalu.

Dalam hal ini, sebaiknya Mom berkonsultasi dengan seorang psikolog atau seorang dokter spesialis kejiwaan (psikiater) untuk memahami akar penyebab trauma masa kecil, sehingga bisa mendapatkan pengobatan yang sesuai.

2. Menerima Inner Child

Inner child adalah bagian dalam diri yang mengandung pengalaman dan emosi dari masa kecil, bukan sekadar sifat kekanak-kanakan. Bagian ini harus Mom terima dengan mengakui keberadaannya dalam diri.

3. Merenungkan Diri Sendiri

Untuk menyembuhkannya, kami sarankan juga untuk merenungkan kondisi mental dengan melakukan meditasi dan mencatat isi pikiran dan perasaan dalam jurnal pribadi. Hal ini dapat membantu mengurangi rasa sakit yang ada pada diri sendiri.

4. Memberikan Pelukan pada Diri Sendiri

Memberikan diri sendiri pelukan hangat dapat memberikan kenyamanan dan mendukung penyembuhan dari trauma masa kecil. Caranya cukup rentangkan tangan dan peluk diri sendiri dan berkata,“kamu baik-saja”.

5. Mengingat Kenangan Bahagia

Fokus pada kenangan-kenangan bahagia dan melupakan kenangan buruk dapat memiliki dampak positif pada diri sendiri. Kegiatan ini dapat diulang secara rutin untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam proses penyembuhan.

Sudah Tahu Mom, Inner Child Itu Apa?

Sekarang Mom sudah tahu apa itu inner child? Ya, istilah tersebut mencerminkan pengalaman dan emosi Anda dari masa kecil, yang bisa mempengaruhi cara Anda berinteraksi dengan dunia di sekitar Anda saat dewasa

Dalam upaya penyembuhannya, langkah-langkah seperti pemahaman trauma masa kecil, penerimaan, perhatian, memberikan pelukan pada diri sendiri, dan fokus pada kenangan bahagia dapat membantu Mom tumbuh dan berkembang sebagai individu yang lebih seimbang.

Ingatlah bahwa proses penyembuhannya sendiri memerlukan waktu, kesabaran, dan dukungan, tetapi setiap langkah yang diambil akan membawa Mom lebih dekat kepada diri yang lebih utuh dan bahagia.