Kerugian tentunya tidak ingin dirasakan oleh semua manusia. Kerugian tidak hanya terbatas tentang uang tetapi juga barang, waktu, dan tenaga. Rugi merupakan suatu kondisi dimana seseorang tidak mendapatkan sesuai dengan apa yang sudah dikorbankan.

Jika Mom mendengar kata “bangkrut”, biasanya langsung disimpulkan dengan kerugian. Sebenarnya hal ini justru bisa menjadi informasi yang menyesatkan yang sangat mungkin berpengaruh buruk pada pihak lain.

Dalam dunia keuangan, rugi diartikan sebagai jumlah pengeluaran atau biaya yang lebih besar daripada pendapatan/penerimaan. Sedangkan dalam KBBI, definisi rugi adalah terjual kurang dari harga beli atau modalnya; atau tidak mendapat laba.

Bila suatu perusahaan mengalami rugi pada tahun 2019, belum tentu rugi pada tahun berikutnya. Suatu perusahaan dapat dikatakan makin membaik meskipun mengalami kerugian, apabila kerugiannya makin berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Namun perusahaan bisa menjadi bangkrut bila mengalami kerugian terus menerus hingga jangka waktu tertentu yang membuatnya tidak bisa lagi menjalankan operasional perusahaan sebagaimana biasanya.

Kerugian Non-Materiil

Rugi tidak hanya tentang uang. Manusia juga mengalami rugi waktu dan tenaga. Kerugian waktu dan tenaga akan terjadi apabila waktu dan tenaga yang diinvestasikan atau dikorbankan tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh.

Kerugian non-materiil tentunya adalah hal yang cukup subjektif. Seseorang bisa merasa bahwa sesuatu merugikan mereka secara non-materiil tetapi bagi orang lain, hal itu bisa saja tidak merugikan.

Contoh kasus untuk rugi waktu dan tenaga adalah ketika seseorang sedang mengunjungi salah satu restoran untuk membeli makan malam. Orang tersebut sudah memesan beberapa makanan yang dirasa enak.

Akan tetapi, karena antrian yang sangat panjang, maka orang tersebut harus menunggu hingga 1 jam untuk mendapatkan makanannya. Setelah makanan didapat dan dirasakan, ternyata makanan tersebut memiliki rasa yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Pada kasus di atas, orang tersebut mengalami kerugian waktu dan tenaga. Disebut rugi waktu karena orang tersebut bisa melakukan hal lain yang lebih produktif dibandingkan harus menunggu makanan untuk datang dan disebut rugi tenaga karena orang tersebut harus mengantri selama 1 jam lebih dan tentunya sangat melelahkan.

Kerugian baik material maupun nonmaterial tentunya memiliki dampak yang buruk. Kerugian dapat diminimalisir dengan berbagai cara salah satunya adalah melalui perencanaan.

Perencanaan yang tepat bisa digunakan sebagai prediksi kondisi di waktu yang akan datang sehingga dapat membantu mengurangi potensi kerugian. (*)

Baca juga : Pengertian Kredit, Tujuan dan Fungsinya