Saham merupakan salah satu instrumen investasi berupa kepemilikan atau penyertaan individu dalam suatu perusahaan. Berinvestasi di saham bisa dibilang potensial, terlebih bursa saham Indonesia masih terus menerus berkembang dari waktu ke waktu. Tapi bagi mereka yang baru akan memulainya, bagaimana ya cara membeli saham untuk pemula?

Saat kita berinvestasi pada saham perusahaan, bisa dibilang kita merupakan pemilik dari perusahaan tersebut dengan persentase sebesar saham yang kita miliki. Jadi, meskipun kita memiliki 1 lot saja saham, artinya kita bisa dikatakan sudah memiliki perusahaan tersebut.

Investasi saham memang memiliki risiko tinggi, namun sebenarnya investasi ini juga berpotensi menguntungkan dengan persentase yang tinggi juga, lho. Misalnya saja seperti hal yang dialami oleh Lo Keng Hong, investor terkemuka di Indonesia.

Dijuluki sebagai Warren Buffetnya Indonesia, Lo Keng Hong bisa menjadi seorang miliarder berkat investasinya pada instrumen saham. Tak tanggung-tanggung, ia pernah merasakan manisnya keuntungan saham hingga 12.500 persen. Bisa dikatakan, kehidupannya kini sudah berada dalam status finansial freedom atau bebas secara finansial kepiawaiannya dalam menganalisis saham.

Ia pun sudah secara konsisten mendapatkan keuntungan berkat kenaikan harga saham atau capital gain atau bagi hasil dari keuntungan saham perusahaan atau dividen.

Nah, Mom dengan cara yang tepat dan ilmu yang mumpuni, bukan tak mungkin berinvestasi saham bisa mewujudkan tujuan keuangan jangka pendek hingga jangka panjang Mom. Mulai dari sekadar membeli barang wishlist, memenuhi kebutuhan keseharian keluarga, memiliki kendaraan, memiliki rumah, hingga menyiapkan dana pensiun, dan sebagainya bisa diwujudkan.

Cara membeli saham bagi pemula

Tentunya ada beberapa langkah yang harus dipenuhi bagi investor pemula saat hendak memulai berinvestasi saham. Beberapa langkah tersebut antara lain.

1. Pilih broker atau perusahaan sekuritas

Saat akan berinvestasi saham, Mom perlu mendaftarkan diri pada perusahaan untuk membuka rekening efek dan rekening dana nasabah (RDN). Rekening efek digunakan untuk menyimpan saham yang Mom miliki. Sementara RDN adalah rekening untuk menyimpan saldo atau uang untuk bertransaksi saham.

Nantinya, melalui aplikasi dari perusahaan sekuritas lah Mom bisa jual beli saham di Pasar Modal secara online. Nah, dalam memilih perusahaan sekuritas ini sebaiknya tidak sembarang, ya.

Pilihlah perusahaan sekuritas yang memiliki kinerja dan riwayat yang baik. Perhatikan berbagai hal lainnya seperti pelayanan, biaya administrasi saat jual beli saham, serta fitur dalam aplikasi, misalnya. Di samping itu, pastikan juga perusahaan sekuritas yang dipilih sudah terdaftar dan diawasi OJK.

RDN dikelola oleh bank, dan sejauh ini ada 16 bank yang telah bekerja sama dengan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Jangan khawatir untuk membuka rekening saat Corona. Beberapa sekuritas sudah mulai menerapkan layanan full online dengan waktu yang cukup cepat.

2. Persiapkan persyaratan dokumen

Ketika mendaftarkan diri sebagai investor di perusahaan sekuritas, ada berbagai dokumen yang sebaiknya disiapkan. Umumnya, beberapa persyaratan tersebut antara lain :

  • KTP atau kartu identitas lainnya

  • Fotokopi buku tabungan

  • Materai 6 ribu

  • Beberapa juga mensyaratkan NPWP

Bagi perusahaan sekuritas yang tidak melayani pembukaan rekening secara online, biasanya berkas tersebut harus dikirimkan. Setelah memenuhi berbagai syarat, rekening akan diproses.

3. Unduh aplikasi untuk beli saham

Ketika rekening dan username sudah aktif, Mom bisa menginstall aplikasi saham dari perusahaan sekuritas. Semua perusahaan sekuritas pasti memiliki aplikasi untuk bertransaksi di bursa atau pasar modal.

4. Menyetorkan dana ke RDN

Setelah rekening Mom terkonfirmasi aktif, sebetulnya Mom bisa langsung bertransaksi saham bila sudah memiliki saldo. Caranya, Mom tinggal mentransfer sejumlah dana ke dalam rekening tersebut. Saldo dalam rekening itulah yang nantinya bisa digunakan untuk membeli saham yang dipilih.

5. Transaksi saham

Saldo yang sudah ada di RDN bisa langsung digunakan untuk bertransaksi saham. Perlu untuk diketahui, pasar saham hanya melayani penjualan dan pembelian saat hari kerja, yakni Senin hingga Jumat.

Terdapat dua sesi transaksi saham pada hari kerja, untuk sesi I berlangsung pada pukul 09.00-12.00. Selain itu, sesi II berlangsung pada pukul 13.30 hingga 16.00. Namun, semenjak masa pandemi sesi ini berkurang hingga 15.30.

Adapun jumlah saham yang dibeli untuk saham di Indonesia adalah dalam satuan lot. Sebanyak 1 lot saham ini sama dengan 100 lembar saham. Standar ini bisa berbeda bila Mom berinvestasi di negara lainnya.

Jadi perhitungannya, bila harga satu lembar saham adalah Rp 1.000, maka satu lot sama dengan Rp 1.000 x 100 = Rp 100.000. Harga tersebut belum termasuk biaya transaksi pajak dan biaya administrasi sekuritas.

6. Berinvestasi ilmu terlebih dahulu

Karena risikonya yang tinggi, disarankan bagi setiap investor pemula untuk banyak mencari tahu ilmu ya terlebih dahulu sebelum bertransaksi saham. Jangan khawatir Mom, kini sudah banyak investor senior yang kerap berbagi ilmunya.

Mom bisa mengaksesnya melalui karya tulisan di blog atau artikel, video YouTube, buku, bahkan grup diskusi gratis hingga grup berbayar untuk belajar mengenai trading dan investasi saham. Risiko yang tinggi tersebut bisa ditekan tentunya dengan manajemen keuangan yang baik dan ilmu yang senantiasa diasah.

Baca juga: Tips Sukses Bisnis Tanaman Hias di Lahan Terbatas