Siapa sangka, berawal dari hobi akhirnya menjalankan bisnis tanaman hias bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Mau coba?

Ya, jika Mom ingin memiliki bisnis sampingan yang bisa menghasilkan uang, terlebih lagi jika memang senang dengan tanaman bisnis ini bisa dipilih dan dijalankan di rumah saja. Apalagi mengingat belakangan ini, ketika masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja, menghijaukan area rumah dengan menanam berbagai pohon banyak dipilih.

Tidak percaya? Coba mulai scroll akun sosial media Instagram Mom, dan cek sudah berapa banyak teman yang mulai kecanduan untuk memperindah rumahnya dengan menanam tanaman hias.

Benar tidak?

Saraswati, kepada RuangMom pemilik akun Instagram @8Missbon8 ini mengaku sudah menjalani bisnis tanaman hias selama tujuh bulan belakang. Dengan modal Rp1 juta, ia pun sudah menghasilkan pundi-pundi rupiah.

“Alhamdulillah, modalnya sudah kembali, bahkan berkali-kali lipat,” ujarnya penuh semangat.

Ia pun mengatakan bahwa pada dasarnya memang menyukai tanaman dan berbau tentang alam.

“Tapi selama ini, tanaman yang sudah saya beli sering mati, kata orang tangan panas. Sampai ketemu orang yang suka tanaman dan diajarkan bagaimana merawat. Kata dia, nggak ada istilah tangan panas, tapi tangan malas, hahahaha…” paparnya.

Senada dengan Saraswati, Juliana perempuan muda yang menjalankan bisnis tanaman hias hias lewat Instagram @mygreenycorner ini mengaku kalau bisnis yang ia jalani berawal dari hobi.

Ingin tahu bagaimana cikal bakal kedua perempuan ini memulai bisnis tanaman hias? Berikut kutipan wawancara RuangMom dengan MissBon dan Mygreenycorner:

Ceritain, dong, awalnya bagaimana memulai bisnis tanaman hias ini?

MissBon:

Akhirnya saya memberanikan diri untuk membeli tanaman lagi dan merapikan kebin. Iya, bukan kebun karena areanya memang kecil jadi saya sebut kebin, hehehee. Jadi, berangkatlah saya ke Bogor dengan tujuan mendapatkan tanaman murah, jadi bisa dapat lebih banyak dengan budget yang ada.

Nah, dasarnya saya memang suka jualan, lihat barang bagus, saya live shopping di grup wa yang saya ikuti. Ternyata banyak yang pesan, saya bawa pulang, begitu sampai, orang-orang yang pesan liat tanaman lain diambil juga, alhasil kembali rencana menata kebin batal, nggak punya tanaman lagi.

Seminggu kemudian saya balik lagi, lagi-lagi kejadiannya sama, tanaman sold out, kebin kosong lagi.

Melihat antusias yang wow, otak bisnis saya jalan, kenapa nggak jualan saja. Akhirnya, saya bikin grup wa kang kebon khusus yang suka tanaman. Karena kalau saya jualan di grup yang saya ikuti, khawatir mengganggu. Kalau sealiran kan happy saja. Jualan pun jadi jalan pelan-pelan.

Nah, teman2 di grup kang kebonlah yang sangat men-support saya, untuk serius di bisnis ini. Mereka yang menyarankan saya menjual di IG, mereka kadang membantu dengan foto cantik, mereka sering mempromosikan saya. Sampai akhirnya walaupun follower belum banyak, tapi sudah cukup lumayan, dan bisa menjual ke orang di luar kang kebon.

@mygreenycorner:

Sebenarnya sudah cukup lama, jauh sebelum pandemi COVID-19 ini. Sejak tahun 2018, kalau tidak salah bulan April.

Semua dimulai dari hobby, trus coba posting di Instagram. Ternyata ada yg mau beli. Jadi terinspirasi untuk jualan. Waktu itu, sih, prinsipnya kalau ada yang mau beli syukur, kalau nggak ya untuk koleksi pribadi saja.

Bahkan dulu aku awalnya nggak ada set budget khusus. Karena awal beli semua untuk kolpri, tapi kalau ada yang mau beli, silakan saja.

Bagaimana memasarkannya, selama ini hanya jual online?

Missbon:

Jualan online aja, sih. Tapi kalau ada yang ingin berkunjung boleh, sekarang garasi sepeda sudah jadi lapak MissBon.

@mygreenycorner:

Offline juga ada, tapi aku bukan toko. Tapi kalau mau datang silakan, kabarin dulu saja sebelum datang. Karena aku nggak selalu ada.

Ada strategi nggak selama menjalani bisnis tanaman hias ini?

Missbon:

Saya belum meng endorse influencer. Tapi cukup terbantu dengan promosi teman-teman di sosial media. Saya juga mengadakan lelang tanaman yang lagi favorit dan itu meningkatkan followers, pemenang lelang juga memposting dan itu menambah kolam baru untuk saya.

@mygreenycorner:

Nggak pernah endorse apapun. Strategi nya, posting foto saja yang bagus, lalu biat video untuk lebih detailnya. Awal-awal foto pake camera. Oh, ya, setiap hari juga upload foto tamanan baru.

Bagaimana dengan kendalanya?

Missbon:

Kendala selama ini adalah tempat yang terbatas, jadi ketika barang turun dalam jumlah banyak, bingung penyimpanan, dan saat ini, karena demand tinggi, stok barang di petani mulai habis, kalaupun ada harga sangat wow.

Bisnis ini kalau diseriusi sangat menjanjikan, apalagi kalau sampai bisa membibiti sendiri.

@mygreenycorner:

Dulu lebih ke masalah keluarga, karena orang rumah tidak setuju mengenai tanaman. Katanya bikin kotor. Tapi lama-lama malah dibikinin “saung” kecil juga. Oh, ya, satu lagi… di rumah saya itu banyak kucing, jadi ya ada saja tanaman yang kesenggol atau jatuh kena kucing, hahaha.

Saat pandemi, omset justru meningkat, ya?

Missbon:

Yesss.. saya yang pemain baru dan kecil aja sangat merasakan lonjakannya.. awalnya 1-2 minggu sekali baru belanja, sekarang bisa seminggu 2-3 kali.

Awal pandemi sebenarnya saya pesimis, dan ingin menghentikan jualan ini, bingung juga belanjanya. Selang 2 minggu diterapkannya PSBB, di grup wa kang kebon, banyak yang minta tanaman, akhirnya saya mengontak petani yang biasa saya belanja. Alhamdulillah ternyata mereka bisa antar dengan batas minimal tertentu.

Dan sejak itu, omset melonjak tajam, sehingga kebin yang tadinya botak menjadi hutan, selama 3 hari kemudian botak lagi.

@mygreenycorner:

Iya, memang naik. Tapi kalau ditanya menjanjikan atau tidak, menurut saya semua bisnis tidak ada yang namanya menjanjikan, tergantung kita sendiri rajin kerja apa tdk. Tapi memang untuk masa COVID-19 ini, iya menjanjikan, karena banyak yang cari tanaman, penjualan naik.

Boleh, dong, beberapa tips yang bisa dibagikan untuk pembaca RuangMom yang ingin memulai bisnis tanaman hias juga..

Missbon:

  1. Cari petani lebih dulu

  2. Belajar fotografi, karena tanaman itu berhubungan dengan keindahan, pasti dari mata turun ke hati

  3. Selalu jujur dengan barang yang kita jual

  4. Pilih-pilih tanaman yang mau dijual. Kalau untuk yang masih awal banget dengan modal yang masih sedikit. Saran saya jangan main pohonan murah. Karena bersaing dengan tukang kembang pinggir jalan. Orang lebih memilih tukang kembang pinggir jalan dekat rumah. Dibanding online yang harus kena ongkir. Mahalan ongkirnya.

Saran saya jual tanaman koleksi. Monstera misalnya. Harganya ga murah tapi ga mahal. Perawatan juga mudah

@mygreenycorner:

Apa, ya? Langkah awal dan pertama, tentu harus bisa merawat semua tanamannya dulu. Jangan sampai tanamannya mati. Karena tanaman mati, uang juga hilang. Seandainya nggak ada yg beli, toh, bisa jadiin kolpri atau aset. Kalau tanamannya sudah bagus pasti ada yang mau beli, kok.

Baca juga: Tips Bisnis Sayuran Hidroponik untuk Ibu Rumah Tangga