Aspek yang paling banyak berpengaruh terhadap kondisi keuangan bank, yang mempengaruhi pula tingkat kesehatan bank; CAMEL merupakan tolok ukur yang menjadi objek pemeriksaan bank yang dilakukan oleh pengawas bank; CAMEL terdiri atas lima kriteria, yaitu modal (capital), aktiva (asset), manajemen, pendapatan (earnings), dan likuiditas (Iiquidity) peringkat CAMEL dibawah 81 memperlihatkan kondisi keuangan yang lemah yang ditunjukkan oleh neraca bank, seperti rasio kredit tak lancar terhadap total aktiva yang meningkat; apabila hal tersebut tidak diatasi, masalah itu dapat mengganggu kelangsungan usaha bank; bank yang terdaftar pada daftar pengawasan dianggap sebagai bank bermasalah dan diperiksa lebih sering oleh pengawas bank jika dibandingkan dengan bank yang tidak bermasalah; bank dengan peringkat CAMEL di atas 81 adalah bank dengan pendapatan yang kuat dan aktiva tak lancar yang sedikit; peringkat CAMEL tidak pernah diinformasikan secara luas.

(Otoritas Jasa Keuangan)

Apa itu CAMEL?

CAMEL adalah singkatan dari Capital, Asset, Management, Earnings, dan Liquidity. CAMEL merupakan tolok ukur yang digunakan oleh pengawas bank untuk menjadi objek pemeriksaan bank. Berdasarkan CAMEL, kondisi kuat atau lemahnya keuangan dapat dinilai atau diukur menggunakan kelima aspek analisis CAMEL.

Apabila nilai CAMEL dibawah 81, hal tersebut menunjukkan kondisi keuangan yang lemah. Keadaan ini dapat dilihat dari neraca bank, seperti rasio kredit tak lancar pada total aktiva yang meningkat. Sedangkan, bank dengan nilai CAMEL di atas 81 menunjukkan kuatnya kondisi keuangan dan aktiva tak lancar yang sedikit.

Aspek dalam Analisis CAMEL

CAMEL terdiri atas modal (capital), aktiva (asset), manajemen, pendapatan (earnings), dan likuiditas (Iiquidity) yang merupakan aspek-aspek dalam analisis CAMEL. Adapun aspek tersebut ialah sebagai berikut.

  1. Capital atau modal

Level kesehatan bank dari sisi modal diukur atau dinilai dengan menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR). Rasio ini menunjukkan kemampuan bank dalam mengoperasikan modalnya sendiri untuk menghentikan penurunan aktiva yang diakibatkan oleh adanya kerugian.

  1. Asset atau aktiva

Kualitas aktiva yang bersifat produktif menggambarkan kinerja keuangan perusahaan perbankan. Sehingga, penilaian kualitas aktiva dilakukan dengan melakukan perbandingan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan dan total aktiva produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia.

  1. Management atau manajemen

Penilaian terhadap manajemen menunjukkan apakah suatu institusi mampu bereaksi baik terhadap tekanan keuangan atau tidak. Level ini dapat dilihat dari kemampuan manajemen dalam menjaga, menunjukkan, mengukur, serta mengendalikan risiko kegiatan harian pada perusahaan.

  1. Earnings atau pendapatan

Kemampuan bank dalam memperoleh pendapatan atau laba juga menunjukkan tingkat kesehatannya. Semakin besar pendapatan yang didapatkan menggambarkan bahwa kinerja bank yang juga semakin baik, sehingga kondisi keuangannya pun semakin sehat.

  1. Liquidity atau likuiditas

Likuiditas tak terlepas dari kemampuan bank dalam melunasi hutangnya. Semakin bank dapat membayar utang, maka semakin likuid pula bank tersebut.

Fungsi Analisis CAMEL

Penilaian atau pengukuran level kesehatan suatu bank umum di Indonesia dengan analisis CAMEL telah digunakan sejak ditetapkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2005. Tak hanya mengukur tingkat kesehatan bank, analisis CAMEL juga berfungsi menilai kinerja serta mendeteksi masalah yang berpotensi mengganggu kelancaran operasional suatu bank.

Aspek dalam analisis CAMEL merupakan aspek-aspek yang paling berpengaruh terhadap kondisi keuangan bank. Sehingga, analisis CAMEL dijadikan sebagai tolok ukur penilaian level kesehatan dan kinerja suatu perusahaan yang dilakukan oleh pengawas bank.

Analisis CAMEL menjadi penting sebab menggambarkan bank sehat di mana kemudian dapat memberikan layanan perbankan yang baik kepada seluruh masyarakat.