Sebentar lagi si kecil masuk sekolah TK, Mom? Pasti Mom dan Dad ingin mendaftarkan anak ke sekolah terbaik, bukan? Bahkan mungkin untuk mempertimbangkan pilihan sekolah Anda sudah memikirkannya jauh-jauh hari. Salah satu komponen penting dalam mempertimbangkan pilihan tersebut adalah biaya sekolah.

Sudah bukan rahasia lagi, bahwa biaya sekolah anak dari TK sampai kuliah di Indonesia masih terbilang cukup mahal, terlebih bagi sekolah swasta. Maka dari itu, baik masuk ke sekolah negeri ataupun swasta, akan lebih baik jika Mom sudah menyiapkan dana pendidikan jauh-jauh hari. Untuk informasi lebih jelasnya, mari simak ulasan berikut, Mom!

Faktor besarnya biaya sekolah

Mungkin Mom bertanya-tanya, mengapa biaya kebutuhan sekolah masih tinggi? Pada sekolah swasta, tingginya biaya ini karena adanya uang pangkal sekolah di mana nominalnya terbilang cukup besar, bahkan bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Selain itu, beberapa faktor yang menjadikan sekolah swasta memberlakukan biaya sekolah cukup mahal antara lain sebagai berikut.

1. Biaya operasional dan gedung

Berbeda dengan sekolah negeri yang mendapat dukungan subsidi dari pemerintah, sekolah swasta berjalan mandiri karena semua pembiayaan bersumber dari siswa yang akan bersekolah di sana. Biaya ini biasa disebut dengan biaya operasional.

Nantinya, biaya yang dibayarkan oleh para murid akan digunakan untuk memberikan pelayanan pendidikan terbaik, yang meliputi pengadaan fasilitas sekolah lengkap, membayar guru profesional, hingga mengembangkan kurikulum atau program yang akan diterima siswa. Tentu semua itu tak membutuhkan modal yang sedikit, Mom.

2. Kurikulum berkualitas

Karena semua dikelola secara mandiri, maka sekolah swasta biasanya akan lebih rutin dalam memperbaharui kurikulum atau materi pembelajaran siswa, Mom.

Ini dilakukan dengan tujuan mengintegrasikan program sekolah agar berjalan dengan efektif, berkualitas, dan pastinya sesuai dengan standar pendidikan Indonesia maupun Internasional. Dengan begitu, siswa akan memiliki keterampilan belajar dengan optimal.

3. Guru yang profesional

Faktor besarnya biaya sekolah berikutnya adalah kompetensi guru yang menunjang kegiatan belajar. Sebagai tenaga pendidik yang memberikan ilmu pengetahuan kepada murid, guru diharuskan memiliki wawasan luas dan profesional.

Untuk itu, sekolah juga memfasilitasi para guru guna meningkatkan kemampuan mengajar, seperti membeli buku, mengikuti seminar di luar sekolah, atau mengundang pemateri yang ahli di bidang pendidikan. Inilah alasannya mengapa sekolah swasta tak segan-segan mendukung kegiatan semacam itu.

4. Semakin muda usia anak, biaya sekolah semakin tinggi

Semakin muda usia anak, biaya sekolah makin tinggi. Apa maksudnya? Mom, pada usia balita, anak sedang berada pada masa emas di mana mereka akan menyerap segala hal yang didengar, dilihat, dan dirasakan.

Usia inilah waktu yang tepat untuk merangsang potensinya agar berkembang secara optimal, Mom. Sehingga dibutuhkan guru pengajar yang sabar, telaten, memiliki perhatian lebih pada anak, dan kompeten.

Sayangnya, tak semua guru memiliki semua kriteria tersebut, Mom. Maka dari itu sekolah membutuhkan biaya yang cukup besar untuk mempekerjakan guru pengajar yang benar-benar paham tentang cara pengajaran anak usia dini.

Tak hanya itu, sekolah juga perlu menyediakan fasilitas yang memadai serta aman bagi anak usia dini.

Misalnya bangku sekolah harus terbuat dari bahan yang anti bentur atau dicat menggunakan cat khusus anti alergi, serta menyediakan makan siang guna memastikan asupan gizi anak terpenuhi dan orang tua tidak perlu khawatir. Maka, tak heran jika biaya sekolah anak balita tergolong mahal.

Baca juga: Cek Biaya Masuk TK di Jakarta Untuk Tahun Ajaran 20202021

Perencanaan biaya sekolah anak dari TK sampai kuliah

Agar Mom dan Dad memiliki gambaran mengenai jumlah tabungan pendidikan anak yang harus disiapkan, berikut contoh perencanaan biaya sekolah anak dari TK sampai kuliah di wilayah Jabodetabek.

Jenjang TK (2 tahun)

  • Uang pangkal sekolah: Rp8.000.000
  • Uang SPP: Rp500.000/bulan x 24 bulan = Rp12.000.000
  • Uang seragam: Rp300.000
  • Uang kegiatan: Rp1.000.000/tahun x 2 tahun = Rp2.000.000

Total biaya = Rp22.300.000

Jenjang SD (6 tahun)

  • Uang pangkal sekolah: Rp10.000.000
  • Uang SPP: Rp500.000/bulan x 72 bulan = Rp36.000.000
  • Uang seragam: Rp500.000

Total biaya = Rp46.500.000

Jenjang SMP (3 tahun)

  • Uang pangkal sekolah: Rp12.000.000
  • Uang SPP: Rp650.000/bulan x 36 bulan = Rp23.400.000
  • Uang seragam: Rp600.000

Total biaya = Rp36.000.000

Jenjang SMA (3 tahun)

  • Uang pangkal sekolah: Rp15.000.000
  • Uang SPP: Rp1.000.000/bulan x 36 bulan = Rp36.000.000
  • Uang seragam: Rp650.000

Total biaya = Rp51.650.000

Jenjang Kuliah (4 tahun)

  • Uang pangkal sekolah: Rp20.000.000
  • UKT: Rp8.000.000/semester x 8 semester = Rp64.000.000
  • Uang kebutuhan kuliah: Rp40.000.000

Total biaya = Rp124.000.000

Jadi, jika biaya sekolah anak dari TK sampai kuliah ditotal secara keseluruhan, maka Anda harus memiliki tabungan senilai:

Rp22.300.000 + Rp46.500.000 + Rp36.000.000 + Rp51.650.000 + Rp40.000.000 = Rp196.450.000

Rincian ini hanyalah biaya asumsi saja ya Mom, bukanlah biaya riil dan masih belum diperhitungkan kemungkinan kenaikannya di masa depan. Lalu, biaya kuliah di atas juga beda lagi dengan perhitungan biaya sekolah pilot, biaya sekolah kedokteran, dan biaya sekolah kepolisian.

Nah, itu tadi seluk beluk tentang biaya sekolah anak dari TK sampai kuliah. Satu hal yang perlu Mom ingat dalam memilih sekolah untuk anak, sebaiknya sesuaikan dengan visi misi dan kondisi keuangan keluarga, ya.

Jangan mendaftarkan anak ke sekolah mahal karena gengsi atau mengikuti trend. Namun, lakukan survei dengan tepat guna mengetahui kualitas di sekolah tersebut. Semoga membantu!

Baca juga: Daftar Biaya TK Internasional di Jakarta