Sejak kebijakan #dirumahsaja dimulai, sudah berapa banyak paket online yang datang ke rumah, Mom?

Belanja lewat toko daring alias online memang menjadi salah satu alternatif untuk membatasi diri kita dari bahaya penularan virus corona di luar rumah. Konsekuensinya tentu semakin banyak kurir yang datang ke rumah Mom untuk mengantar pesanan.

Mom mungkin memiliki kekhawatiran akan potensi menempelnya virus pada paket karena telah disentuh oleh banyak tangan-tangan orang tak dikenal. Apalagi, sejumlah penelitian mengatakan virus corona bisa bertahan dari hitungan jam sampai lima hari pada benda-benda seperti alumunium, kayu, kertas, plastik dan kaca.

1. Antisipasi perusahaan logistik

Sebelum kekhawatiran Mom menjalar ke hal-hal yang lebih jauh, perlu diketahui dulu bahwa banyak pihak, terutamanya perusahaan penyedia jasa layanan paket online, juga ikut memastikan agar rantai penyebaran COVID-19 tidak meluas ke mana-mana.

Perusahaan seperti, Paxel, J&T, Prahu Hub, SiCepat, Ninja Xpress, Gojek, dan Grab telah mengumumkan sejumlah strategi untuk meminimalisir penyebaran virus saat pengiriman barang.

Beberapa di antaranya adalah dengan mewajibkan para karyawannya menggunakan masker dan sarung tangan, baik saat menyortir barang, pengambilan barang, hingga pengantaran barang.

Selain itu, paket-paket yang akan dikirimkan juga didesinfeksi terlebih dahulu.

2. Ketika paket online tiba di rumah

Kendati perusahaan logistik menerapkan protokol pencegahan yang cukup baik, Mom tetap tidak boleh lengah. Dalam perjalanan kurir, banyak hal bisa terjadi.

Maka, begitu paket telah sampai di rumah, Mom tetap perlu melakukan sejumlah protokol pembersihan. Pastikan Mom menjaga jarak dengan kurir yang mengantar paket Mom. Bahkan, Mom bisa meminta kurir untuk meletakkan paket kiriman di depan rumah atau digantungkan pada pagar saja.

Setelah paket diterima, Mom harus membukanya di luar pintu masuk rumah. Setelah itu, langsung semprotkan disinfektan.

Barang yang kita beli secara online sudah pasti dibungkus dengan plastik atau kardus. Masalahnya, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa virus corona masih bisa hidup di permukaan plastik dan kardus.

Jika perlu, Mom bisa melakukannya dengan menggunakan sarung tangan.

3. Buang pembungkus paket online

Setelah membukanya dan menyemprotkan disinfektan, Mom juga harus membuang pembungkus paket tersebut secepat mungkin di luar rumah.

Segera singkirkan jauh-jauh kemasan pembungkus tersebut. Pastikan pembungkus paket tersebut tidak terbawa masuk ke dalam rumah.

Mom bisa menyiapkan satu kantong besar di depan rumah khusus untuk pembungkus paket. Jangan lupa beri keterangan pada kantong tersebut. Ini penting untuk memberi pesan kepada pengangkut sampah di rumah kita agar mereka juga bisa melakukan langkah preventif penularan COVID-19.

4. Selalu cuci tangan setelah terima paket online

Langkah terakhir adalah mencuci tangan setelah menerima dan membuka paket. Yakinlah bahwa mencuci tangan merupakan cara yang paling utama untuk meminimalisir penyebaran virus. Selain dengan menggunakan air mengalir, cucilah tangan dengan sabun sesuai dengan anjuran yang sudah diberikan oleh pemerintah.

Beberapa penyedia layanan juga sudah mengambil tindakan pencegahan dengan tidak meminta tanda tangan saat mengirim paket. Karena itu Mom tak perlu takut membuat si pengirim tersinggung perasaanya. Pengiriman bebas kontak ini dilakukan demi keselamatan pembeli dan petugas pengiriman.

Bagaimana, mulai sekarang Mom tidak perlu takut lagi untuk menerima dan membuka paket online. Jangan lupa berikan tips kepada kurir atau sekadar ucapkan terima kasih karena telah bersedia mengantarkan barang pesanan di saat seperti ini ya, Mom.