Bagi Mom yang memiliki bayi atau segera melahirkan tentunya sangat khawatir jika pandemi corona bisa menular ke sang buah hati. Risiko bayi terkena corona tentunya cukup tinggi, terutama bayi baru lahir yang sangat rentan terhadap berbagai jenis penyakit. Sistem kekebalan tubuh bayi masih sangat lemah atau belum sempurna.

Selama menyebarnya pandemi ini ada beberapa berita dari beberapa negara tentang bayi positif corona. Seperti di Wuhan, Tiongkok, pernah dilaporkan ada kasus bayi positif corona saat usianya baru 30 jam setelah lahir.

Namun, ahli kesehatan belum bisa memastikan penyebab pasti mengapa sang bayi tertular virus ini. Diduga bayi tersebut terkena virus corona sejak dalam kandungan. Sebagian ahli lain berpendapat bahwa sang bayi tertular dengan cara konvensional, yaitu terkena percikan droplet dari sang ibu ketika berada di dekat sang bayi.

Mengikuti kabar tersebut, peneliti menganalisis sampel dari 9 orang wanita hamil 36-39 minggu kehamilan yang positif corona dan sedang dirawat di Wuhan, Tiongkok. Semuanya lahir sesar. Untuk mengetahui cara transmisi virus dari ibu ke bayinya, tim melihat sampel cairan ketuban, darah tali pusat, ASI dan sampel dari tenggorokan bayi baru lahir.

Kasus bayi positif corona yang lainnya terjadi di London. Bayi baru lahir tersebut menjadi korban virus corona termuda yang pernah terjadi di Inggris. Sebelum melahirkan, ibu dari bayi tersebut telah dibawa ke rumah sakit di kawasan utara London. Berdasarkan laporan kesehatan, sang ibu mengidap pneumonia yang kemudian dikonfirmasi juga terinfeksi virus corona (covid-19).

Ibu dari bayi tersebut dinyatakan positif corona beberapa saat setelah melahirkan di RS North Middlesex, Enfield. Sang bayi juga langsung menjalani uji medis virus corona beberapa menit setelah lahir. Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) semua staf rumah sakit yang berinteraksi atau menangani sang ibu dan kelahiran bayi tersebut langsung mengisolasi diri sendiri demi mencegah penyebaran virus corona.

Melansir The Sun via The Guardian, bayi tersebut masih menjalani perawatan di rumah sakit biasa. Sementara itu, sang ibu sudah dipindahkan ke rumah sakit spesialis. Hingga kini masih belum bisa dipastikan apakah bayi tersebut terinfeksi virus corona sejak dalam kandungan atau setelah dilahirkan.

Pemerintah Inggris hingga kini menyatakan tak ada bukti klinis yang mengindikasikan virus dapat ditularkan dari ASI. Sementara itu, Kepala Petugas Medis Inggris Profesor Chris Whitty mengimbau perempuan hamil tak perlu mengkhawatirkan virus corona.

“Bayi memang bisa terinfeksi virus saat atau segera setelah lahir. Beberapa infeksi memang bisa ditularkan antara ibu ke bayinya melalui plasenta saat bayi masih di dalam kandungan, atau dari cairan tubuh saat melahirkan,” kata profesor Kedokteran Preventive Medicine and Infectious Diseases di Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner.

Asal transmisi bayi positif corona

Kendati demikian, bayi positif corona di Inggris ini baru dilakukan tes corona setelah 36 jam kelahiran. Artinya, belum bisa dipastikan juga apakah transmisinya terjadi di dalam rahim.

Sementara itu di Thailand beredar foto yang kemudian viral di media sosial, dimana sebuah rumah sakit memasangkan pelindung wajah kecil untuk bayi-bayi yang baru dilahirkan. Hal itu dilakukan untuk mencegah atau meminimalisir risiko penularan virus corona pada bayi baru lahir.

Namun ada kabar baik terkait hal ini, sebuah penelitian kecil di Akademi Obstetri dan Ginekologi Amerika Serikat (ACOG) mempublikasikan bahwa semua ibu hamil yang menjadi responden penelitian tersebut melahirkan bayi yang sehat alias tidak terpapar virus corona.

Kesimpulan sementara berdasarkan hasil penelitian tersebut adalah tidak adanya risiko penularan virus corona dari ibu hamil ke janin dalam kandungan. Hal ini juga dikuatkan dengan publikasi dari Pusat

Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), yang menegaskan bahwa virus corona tidak ditemukan pada cairan ketuban. Bukan hanya itu, Mom juga tidak perlu khawatir berlebihan karena virus corona tidak terdeteksi pada air susu ibu (ASI). Artinya, ibu yang positif corona masih tetap bisa menyusui bayinya.

Namun, kemungkinan ibu untuk menularkan virusnya pada bayi tetap bisa terjadi melalui droplets, karena melakukan kontak fisik jarak dekat dengan sang bayi. Lalu bagaimana menyikapinya? Sebaiknya bagi ibu yang berstatus positif corona memberikan ASI dengan menggunakan botol susu yang steril.

Melindungi bayi agar tidak terinfeksi corona

Meski hingga saat ini masih belum ditemukan vaksin untuk mengobati atau mencegah virus corona, ada beberapa upaya yang Mom bisa lakukan untuk melindungi bayi dari penularan virus corona, yakni dengan rutin memberikan ASI pada bayi.

Sebab, ASI mengandung banyak nutrisi dan antibodi yang dapat melindungi bayi dari beragam penyakit dan infeksi.

Jauhkan bayi dari orang yang sedang sakit, terutama yang sedang terinfeksi virus corona. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik sebelum menyentuh, menggendong, menyusui, atau memberi makan bayi, dan tutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk atau bersin, lalu segera buang tisu dan cuci tangan yang bersih. Mom juga harus menggunakan masker jika sedang batuk atau pilek dan kurangi kontak dengan bayi.

Baca juga: Dianggap Paling Rentan, Apa Saja Bahaya Virus Corona pada Bayi?