Idealnya, sekolah dan tempat bermain anak seharusnya menjadi lingkungan yang aman bagi anak.

Namun sayangnya, bullying atau penindasan masih kerap terjadi dalam kehidupan anak-anak, baik itu di sekolah, lingkungan pergaulan, bahkan di rumah sendiri.

Untuk menghindari dampak buruknya, mari kenali bullying secara lebih lanjut dan cara mengatasinya di artikel ini!

Apa itu Bullying?

Dalam kehidupan bersosialisasi, anak bisa saja ragu menilai situasi yang dihadapinya merupakan perbuatan bullying atau bukan. Penting sekali bagi Mom untuk membekali anak dengan cara mengetahui mana saja tindakan bully sehingga anak kita terhindar dari perbuatan tersebut dan tidak menjadi pelakunya.

Tiga hal yang penting untuk diperhatikan dalam bullying yaitu: niat, pengulangan, dan kekuasaan. Bullying merupakan suatu perbuatan yang didasari atas niat untuk menyakiti baik secara fisik, mental, perkataan maupun perilaku yang dilakukan berulang kali. Laki-laki lebih sering mengalami bullying secara fisik sedangkan perempuan lebih sering mengalami bullying secara mental.

Perbuatan bully itu merupakan perilaku yang terpola (sengaja direncanakan dan berulang kali) dan jarang sekali yang merupakan insiden yang tidak disengaja. Biasanya dilakukan oleh anak yang berasal dari kalangan strata sosial yang dianggap lebih tinggi (memiliki kekuasaan), misalnya badannya lebih besar, berasal dari kalangan berada dan lebih populer

Bullying juga dapat terjadi via internet yang disebut sebagai cyberbullying misalnya melalui media sosial, surel, atau game lainnya yang dimiliki anak.

Dampak Bullying pada Anak

Dampak bullying umumnya berlangsung panjang dan berat. Bukan hanya akibat langsung fisik, namun anak juga akan mengalami gangguan emosi dan psikis termasuk depresi dan kecemasan yang ujungnya dapat mempengaruhi prestasi di sekolah. Lalu, cyberbullying dapat menjangkau lebih luas dan meninggalkan jejak digital yang pemanen.

Dampak Bullying pada Pelakunya

Anak yang bully anak lain belum tentu karena anaknya nakal. Bisa saja anak ini sebenarnya ingin lebih diperhatikan, belum dapat meregulasi emosi, mengalami stres di rumah, atau sudah terbiasa melihat kekerasan di sekitarnya. Jika tidak ditangani dan diarahkan, maka perilaku ini dapat terbawa sampai dewasa.

Tanda-tanda Anak Mengalami Bullying di Sekolah

Hal yang perlu diperhatikan apabila anak mengalami bullying di sekolah yaitu:

  1. Perhatikan perubahan emosi dan perilaku anak: Perhatikan pergantian pada anak seperti tanda luka fisik atau anak menjadi gampang sakit (pusing/mulas), menjadi tidak semangat sekolah, temannya menjadi sedikit atau menjadi menutup diri, prestasi sekolah menurun, gangguan tidur, barang miliknya sering hilang/rusak, mendadak sering minta uang, menjadi penuh rahasia, temperamen tinggi (gampang marah, pencemas).
  2. Ajak ngobrol tentang keseharian anak: Tanyakan anak tentang kesehariannya. Ketahui hal apa saja yang anak anggap baik dan buruk yang membuat anak merasa tidak nyaman.

Cara Mengatasi Dampak Bullying Pada Anak

Apabila anak mengalami pembullyan, maka Mom dapat mengambil langkah berikut ini:

  1. Luangkan waktu untuk mendengarkan anak dengan seksama. Sebelum mencari tahu penyebabnya dan siapa yang salah, biarkan anak untuk mengungkapkan segala unek-uneknya. Pastikan anak tahu bahwa ini bukan salah anak.
  2. Penting sekali untuk mengatakan pada anak bahwa Mom dan Dad mempercayai anak. Dengan rasa kepercayaan ini, si kecil akan rela untuk dibantu oleh orang tua.
  3. Bicarakan pada guru dan kepala sekolah. Si kecil tidak harus menghadapi bullying ini sendirian. Tanyakan pada pihak sekolah tentang aturan mengenai bully di sekolahnya dan pastikan lingkungan sekolah aman untuk anak. Koordinasi dengan pihak sekolah agar sanksi diberikan kepada pelaku bully.
  4. Jadilah Mom yang supportive. Bagi anak, dukungan dan support orang tua sangat penting. Pastikan Mom selalu ada dan mudah dihubungi kapan pun anak butuh bicara.

Bagaimana Mom, sudah mengenali tanda-tanda bullying?

Orang tua memiliki peran sangat penting untuk mencegah bullying pada lingkungan anak. Apabila Mom melihatnya tanda-tandanya, jangan ragu untuk ambil tindakan yang benar!

Sampai jumpa di artikel berikutnya!